[4] suasana baru di tokyo

78 24 9
                                    

"saya ingat sekali, dulu disini adalah tempat yang selalu kita datangi jika lelah dan bosan. Saya tidak akan pernah bosan kalau harus selalu disini"

"namun bukan hanya tempatnya, saya juga rindu dengan orang-orang yang pernah berada di tempat ini" lanjutnya.

Sudah hampir 3 tahun dirinya meninggalkan kota ini, namun tampaknya kota ini sudah berubah menjadi suasana baru yang lebih hangat dan penuh kenangan.

Diseluruh kota ini terdapat kenangan baginya, semua itu tidak akan pernah ia lupakan bahkan ketika dirinya sudah bukan lagi menjadi salah satu penduduk kota tersebut.

Berjalan mengelilingi kota yang pernah dirinya tinggali. Beberapa memori di pikirannya kembali muncul disetiap dirinya melihat atau memandang beberapa tempat. Seakan semua yang ada dibagian kota itu pernah ia kunjungi, kemudian meninggalkan kenangan.

































...








































Dirinya terus memandang seluruhnya tanpa henti, tanpa sadar ia hampir saja menabrak remaja laki-laki yang dirinya yakini baru saja pulang sekolah.

"maaf"

"gapapa ka, aman aja"

'manis' batinnya.

"ka? ko melamun?"

"eh iya, kamu baru pulang sekolah?"

"iya"

Ketika ia melihat dari atas sampai bawah, seragam remaja tersebut terlihat tidak asing baginya. Namun dirinya harus memastikan sesuatu.

"kamu sekolah dimana? nama kamu?"

"Souta, sekolah di SMA Tokyo Verse"

'sudah saya duga'

"nama Kaka siapa?"

"saya gin"

POV SOUTA

Hari mulai gelap, tapi Souta belum bisa pulang karena Om nya tidak bisa menjemputnya, terlebih lagi uang jajannya pun habis karena tagihan kas kelas.

'kenapa di kelas harus ada yang namanya uang kas, menyebalkan. sekarang bagaimana aku bisa pulang'

Souta hanya berjalan dan terus berjalan untuk pulang. Kakinya mulai terasa sakit karena terus berjalan. Aneh bukan? sementara dirinya ini adalah ketua dari kelompok anak nakal tapi saat disuruh berjalan dari sekolah sampai rumah malah kelelahan seperti ini.

Jawabannya adalah..

'luka dikakiku sakit'

itu akibat perang yang dia lakukan beberapa hari lalu.

Souta melamun sambil berjalan sambil merasakan sakit yang ada dikakinya.

Namun ketika mendengar suara klakson motor dirinya tersadar akan lamunannya, reflek kedua tangannya seperti melindungi kepalanya.

"maaf" Ucap lelaki yang hampir saja menabraknya.

"gapapa ka, aman aja" Jawabnya.

Souta melihat lelaki itu dari atas hingga bawah, tidak ada tanda-tanda berasal dari kelompok musuh. Tapi yang ada dipikiran Souta lelaki ini cukup keren dengan style nya yang dominan hitam dan putih.

Souta jelas tidak bisa melihat wajah lelaki itu secara langsung karena tertutup helm yang sangat melekat di kepalanya, namun Souta yakin kalau lelaki ini akan terlihat tampan.

Raja Tol Kiri [ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang