Raja Tol Kiri [ginsou]

[2] black oni

"TNF!!" Teriak seseorang yang dimana ialah kepala dari kelompok tersebut.

"once a family always a family!" Jawab sekelompok orang dibelakangnya.

Mereka berteriak seakan mengatakan bahwa mereka bangga, teriakan yang membuat beberapa orang yang mendengarnya bergetar.

Siapa yang tidak takut? mereka adalah orang-orang yang sangat ditakuti dan dihindari di kota ini.

....

Pertarungan yang panas, membentuk semangat yang berkobar di dalam diri mereka, seperti mengatakan musnahkan mereka.

Tapi mereka tidak akan pernah lupa, tidak akan sampai kapanpun.

Sebuah pesan yang dititipkan, akan selalu mereka ingat.

"kita kriminal tapi punya otak"

Pesan yang terdengar sederhana namun memiliki arti yang kuat bagi eranya yang sekarang.

"Kita pulang dengan kemenangan!"

Pertempuran belum selesai, tapi Souta sudah menghentikannya. Dia tau batasannya,..

Barisan depan black oni sudah tumbang, mereka tidak mau memperburuk keadaan. Tokyo Noir Familia tidak seburuk itu.

"Kalian menang.." Suara serak yang terdengar lemah.

Caine mendengar suara itu dan berjongkok agar dapat berbicara dengan lawan bicaranya.

"Ya, kita menang dan selalu menang" Ucap Caine dengan lembut.

-

"Black oni ga ada apa-apanya, padahal belum setengah jam tapi udah pada tumbang" Garin, dia adalah orang yang sangat bersemangat untuk tempur, dia tidak pernah absen kalau dapat info tempur.

"iya jir, ga seru sat"

"elahh nyesel gua terima tawaran tempur"

Souta melihat sekelilingnya, menatap seluruh anggotanya. Perasaan seperti inikah yang selalu dirasakan 'sang legenda'..?

Kemenangan yang selalu menjadi milik tnf tidak akan pernah membuat anak-anak didalamnya merasa puas atau sombong. Mereka tidak pernah menyombongkan kekuatan yang dianugerahkan untuk mereka. Bagi mereka masih belum ada apa-apanya dibandingkan 'raja'

"Oh iya tadi Glen sama ren luka, udah diobati?"

Glen dan ren melihat sumber suara kemudian mengangguk.

"bagus"

"ingat, kita memang kuat tapi hal seperti ini jangan dilewatkan" Souta mengingatkan ini setiap seusai perang.

-

"tubir lagi lu?"

"diem om, gua lagi pusing ini"

"serah lu"

Rion kembali duduk di sofa dan lanjut membaca novel favoritnya. Menurutnya membaca novel lama adalah hal yang paling dia sukai, karena di setiap kalimat dalam buku itu ada kenangan yang tidak akan dia lupakan.

"om novel lu kan banyak, tapi yang sering lu baca itu-itu aja" Souta selalu mengkomentari setiap hal aneh yang Rion lakukan.

"gua punya alasan dan lu ga perlu tau, ga penting juga" Nada dingin selalu dibuatnya.

Souta menghela nafas ketika melihat tingkah Rion, dia selalu seperti itu.

'tidak heran jika sampai sekarang dia masih jomblo'

"fans banget liatin terus"

"dih apaan si om"

...

"kemarin juga pas gua maju itu peralatan perang kita masih ada"

"ko bisa hilang sih?? aneh"

"gua ga tau sumpah, yang bagian terakhir bukan gua"

"lu hapal siapa aja yang bagian terakhir kemarin ga?"

"Mako, Glen, sama Sam"

"ok makasih. gua matiin ya"

"oke"

"anjing ko bisa ilang sih babi" Guman Souta sambil mencari kontak temannya yang lain.

"black oni emang cara mainnya gitu, jadi jangan kaget" Suara berat yang mengagetkan Souta.

Souta melihat Rion yang sedang bersandar di depan pintu kamarnya dengan kedua tangan yang dilipat depan dadanya.

"lu tau om?" sebenarnya masih tidak percaya, namun saat ini yang bisa dia dengar hanya Rion.

"jelas"

"ceritain dulu pas lu jaman SMA dong om, please" Souta menyatukan kedua telapak tangannya dengan tatapan melas.

"ngelunjak"

"om please lahhh, kalau ngga gua gamau belajar pas ulangan akhir semester nanti"

Rion seperti tidak percaya dengan Souta, karena sekalipun diberitahu dia pasti tetap tidak belajar.

"kali ini gua janji bakal belajar" tatapannya bersungguh-sungguh.

"lelaki itu harus nepatin janjinya"

....

bersambung

sorry aku lama up

aku juga udah bilang ke percakapan jadi bisa dibaca ya😔😔😔🫰🏻🫰🏻🫰🏻

vote ya biar aku semangat nulis ulang semuanya😔😔