PART 6

40 6 2
                                    

Drama

Hari ini hari bahagai bagiku karena saat drama nanti aku berpasangan dengan Riel, tapi aku bingung sebenarnya perasaan apa ini? apa mungkin gue suka ama Riel? Aku melamun memikirkan hal itu, saat menunggu giliran kelompokku maju untuk menampilkan drama hasil kita. Sungguh aku nervous sekali, tangan dan kakiku dingin dan berkeringat.

Sekarang kelompok kelompokku di panggil, dan kami mulai mendramakan di depan kelas dengan baik. Selesai berdrama, kami, aku menghembuskan nafas lega, dan langsung duduk karena kakiku lemas seperti jelly. Setelah itu barulah aku membereskan barang-barang ke dalam tas karena bel pertanda pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kelas kami pulang paling terakhir karena pengambilan nilai drama ini, sekarang kami hanya tinggal menunggu dua kelompok lagi untuk maju dan kami boleh pulang.

Kami sudah boleh pulang, aku sekarang sedang menunggu angkutan umum yang kosong karena aku takut berjalan menuju rumah yang sudah hampir gelap karena sudah hampir pukul 6. Hingga saat ini aku belum juga menemukan angkutan umum yang kosong, tiba-tiba sebuah motor gede warna putih dan pengendaranya yang memakai helm sewarna. 'Sepertinya gue pernah melihat motor ini, tapi dimana? Terus ngapain berhenti di depan gue?' kataku dalam batin

Si pengendara melepaskan helmnya hingga terlihat wajah pengendara dengan rambut yang berantakan karena memakai helm. Dia tersenyum tipis kepadaku.

"Riel?!" kataku kaget. 'Oh ya! Gue baru inget motor ini memang motor Riel yang dia pake ke rumah gue waktu itu' kataku dalam hati.

"Ayo naik! Daripada lu lumutan disini nungguin angkot yang kosong" katanya

Aku memutar bola mataku jengah, bilang aja mau ajakin pulang bareng. 'Tapi entar dulu deh, berarti daritadi dia ngeliatin gue. Aduh jadi terharu' tanpa aku sadarin sebuah senyum sudah merekah.

"Eh! malah senyam-senyum sendiri, gila kali lu ya? Ayo naik! atau gue tinggalin nih" cerocosnya. Aduh kenapa dia jadi bawel gini sih?! Padahal waktu itu cuma diem aja dasar orang aneh.

Aku mengerucutkan bibirku. "Iya bawel! Ini juga mau naik!" kataku sinis. Lalu naik ke jok belakang motor Riel.

✳✳✳✳

Riel POV

'Gemes banget gue ngeliat Rosla cemberut kayak tadi, karena gue bawel. Tapi emang tadi gue bawel? ya udahlah yang penting gue bisa liat Rosla cemberut yang buat dia nge-gemesin. Sumpah gue gila banget karena itu doang' kataku dalam hati
Sambil mengendarai motor, di balik helm aku senyam-senyum sendiri membayangkan wajah cemberut Rosla. Riel sadarlah jangan kayak orang gila. Di sepanjang jalan hanya suara kendaraan yang terdengar, tidak seorang pun dari kami membuka mulut.

Kruuuk..

'Suara bunyi perut siapa itu? Mana mungkin gue kan? tadi istirahat gue udah makan, masa udah laper? berarti itu bunyi perut Rosla' kataku dalam hati. Aku membelokkan motor-ku ke arah kanan yang menuju ke sebuah restorant favoritku.

"Riel! Ini kita mau kemana?! Ini bukan ke arah rumah gue, lu kan tau arah ke rumah gue" ptotes Rosla dari belakang.

Aku tidak menjawab apa-apa, hingga kami sampai di restorant yang kami tuju. Aku parkirkan motor-ku dan juga melepas helm yang aku pakai.

"Tadi gue dengar suara perut lu yang lagi kelaparan itu, jadi kita makan dulu, baru nanti gue antar lu pulang. Ayo masuk!" kataku

Aku langsung berjalan di depan Rosla yang sedang cemberut dan menggerutu gak jelas di belakangku. Aku yang di depan pun senyam-seyum melihat wajah cemberutnya waktu tadi aku mendahuluinya.

"Ngerasa jadi pembokap gue" gerutunya dari belakang. Aku menarik tangan Rosla hingga kami jalan beriringan, aku terus menggenggam tangannya sambil menuju meja yang tepat di sebelahnya dapat melihat lampu dari pertokoan dan kendaraan yang berlalu lalang.

Aku merasa sangat nyaman menggenggam tangan hingga tidak rela melepasnya saat kami sampai di meja yang kami tuju.
✳✳✳✳

Rosla POV

'Sumpah ini hari, hari terbahagia bagi gue. Pertama, gue udah jadi  putri dan pangeran sama Riel di drama tadi. Kedua, tangan gue tadi di genggam erat sama Riel. Dan ketiga, gue sekarang makan bareng Riel. Gile, gue kagak mimpi kan? Kalo ini mimpi, yang bangunin gue bakal gue cincang-cincang jadi 100 bagian'

"Woi, senyum-senyum sendiri" kata Riel menyadarkanku dari lamunan. Ternyata tadi aku melamun sambil senyum-senyum toh, namanya orang lagi melamun mana tau sambil senyum-senyum juga.

Aku dan Riel mengobrol sambil sesekali tertawa bagaikan sepasang kekasih, tapi kenyataannya aku hanya sebatas teman yang baru berkenalan.

✳✳✳
Aku memasuki rumahku tanpa senyum yang terlepas dari wajahku, setelah Riel mengantarkanku pulang.

"Kamu kenapa,ka? Lagi senang ya? Cerita dong, mama kepo nih"
Aku langsung menarik mama menuju sofa, aku menceritakan semua ke mamaku karena aku tidak berani mengumpeti sesuatu dari mama, karena pada akhirnya mama akan mengetahui sendiri. Mamaku memang mama terbaik.

"Jadi ceritanya kakak lagi jatuh cinta nih?" kata mama sambil tersenyum jail kepadaku.

"Aku juga gak tau sih ma, aku kan gak pernah suka sama orang sampe sebegini bahagainya, palingan cuma kagum aja" kataku

"Mama gak ngelarang kamu pacaran tapi mama gak mau nilai kamu rendah karena pacaran. Sekarang kamu harus memilih mau fokus sekolah atau kalau kamu mampu membagi waktumu untuk pacaran juga gak papa." kata mama

"Iya ma, aku gak bakal ngecewain mama. Lagi pula sekarang aku mau fokus sekolah dulu, kok ma" kataku

"Mama bakal mendukung kamu apa yang kamu pilih. Mama tau kamu udah bisa memilih apa yang terbaik buat diri kamu. Dengan begitu kamu menjadi lebih dewasa. Udah, Kamu mandi sana, bau banget tau" kata mama sambil menutup hidungnya pura-pura ke bauan.

"Iya, ini juga mau mandi ma. Mama sih langsung maksa minta penjelasan, motong jalan aku ke kamar" Aku menaiki tangga menuju kamarku sambil membawa tas sekolahku dengan malas.

Hanya membutuhkan 15 menit, aku sudah selesai mandi. Karena tidak ada pr aku langsung merebahkan tubuhku ke kasur, dan mulai terlelap.

⭐⭐⭐⭐
Hai...
Saya update 3 part sekali, gemana 3 part baru saya? Bagus gak?
Kalau bagus vote ya...
Kalau ada yang gak jelas atau ada yang salah kata, sampaikan aja di coment ya...

Cerita ini belum ada permasalahannya ya? Di part berikutnya baru masuk ke permasalahannya, di tunggu ya...

Ada beberapa part yang saya benerin, jadi mungkin yang udah menambahkan cerita ini di perpustakaannya harus ngerefresh cerita ini.
Thank you udah mau baca part ini, bye...

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang