Hai, aku Najwa.
Sedikit catatan untuk readers bahwa aku sedikit merubah perkataan yang diujarkan di bakwan fight back, tetapi secara alur masih cukup sama kok. Itu saja, aku harap para readers mengerti dan tidak kebingungan atas alur dari cerita ini.___
Disaat Adnan beranjak ke SMA kelas 2 ia mendapati teman-teman baru. Selain itu, ia juga mendapatkan sahabat barunya yakni Selena, Selina, Agatha, dan Ian. Mereka berlima terlihat akrab sekali yang menandakan mereka sudah berteman cukup lama.
Sang mentari telah menunjukkan dirinya ke langit pada bumi disertai awan putih dan langit biru yang indah menghiasi waktu pagi. Adnan dan ke empat sahabatnya berangkat bersama menuju sekolah Pelita Raya. Mereka menganggap bahwa mereka telah terlambat. Nyatanya tidak, sesampainya mereka di sekolah, sekolah masih terlihat sepi. Ya, setidaknya menjadi anak yang teladan lah ya tidak datang terlambat. Merekapun memarkirkan sepeda dan motor mereka masing-masing.
"Eh, ini kita telat kah?" Tanya salah satu di antara mereka. "Telat kayaknya," jawab Adnan dan merekapun berlari ke kelas dipimpin Selina didepan untuk mengarahkan dimana letak kelas mereka.
Dan saat mereka sampai di kelas, mereka di kagetkan dengan bel berbunyi secara tiba-tiba. Suara nyaring yang dihasilkan oleh bel tersebut berhasil menarik semua murid untuk datang ke kelas. Menunggu beberapa waktu untuk mereka ke kelas sampai semuanya sudah berkumpul. Pak Mathiaspun memulai materi.
"Halo semuanya, hari ini kita tidak belajar karena hari pertama sekolah. Jadi kalian bisa keliling sekolah untuk mengenal lingkungan sekitar sekolah." Ujar Pak Mathias dan semuanyapun meninggalkan kelas untuk mengenal area-area sekolah.
Kelas pertama untuk mereka mengenal lingkungan sekolah telah selesai. Bel pun dibunyikan yang menandakan istirahat telah dimulai. Mereka berlima selalu bersama layaknya sahabat biasa. Tetapi dibeberapa saat pasti ada saja yang berpisah untuk sementara. Karena setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya.
Disaat Adnan sedang berada di kantin, Selina datang menghampiri dan membagikan uang kecil kepada Adnan dan Ian. Tetapi Adnan mengambil uang kecil itu dan diberikannya ke Ian. Karena ia tau bahwa Ian lebih membutuhkannya daripada Adnan sendiri. Saat Adnan hendak mengambil uang yang terjatuh, ia tak sengaja menyenggol Arshaka. Arshaka sangat marah padahal Adnan melakukannya secara tidak sengaja.
"Aku tadi mau ngambil uang itu buat ku kasih ke Ian, tapi malah ga sengaja nyenggol kamu." Ujar Adnan.
"Ga, ga. Lagian, aku cuman mau makan aku laper. Dan lo malah dorong-dorong gw gitu." Lanjut Arshaka, ia tak terima Adnan mendorongnya.
"Udahlah Arshaka, lagian dia juga ga sengaja." Jawab Selina berusaha menyelesaikan permasalahan.
"Ck, kalau mau menyelesaikan masalah ini secara laki. Temui aku dibelakang sekolah." Ujar Arshaka dan pergi. Sebelum ia pergi, Arshaka sempat mengejek bahwa teman Adnan perempuan semua. Padahal, ada Ian yang laki-laki disitu. Ian merasa tak terima dan pada akhirnya datang juga mengikuti Adnan ke belakang sekolah.
"Lah, datang betulan kau Adnan. Gede juga nyalimu ketemu sama aku." Ujar Arshaka sedikit menyindir. Dan merekapun bertarung.
Saat di tengah pertarungan, Arshaka bertanya, "Itu kenapa banyak orang ngelihatin disana woy!" Namun, tak ada yang menjawab.
"Bawa-bawa teman kau Adnan." Lanjut Arshaka melihat ada beberapa orang yang melihati mereka berdua dari belakang.
"Heh! Ian ga terima lu bilang dia perempuan." Jawab Adnan.
"Gw laki, bukan perempuan. Enak banget lu bilang gw perempuan." Sahut Ian dari belakang.
"Yaudah sih, terserah aku juga." Jawab Arshaka dan pertarungan di lanjut. Sampai pada akhirnya seluruh OSIS serta OSIS pertahanan datang. OSIS pertahanan, Raka. Ia datang dan menegur Arshaka yang sedang bertarung melawan Adnan. Arshakapun berusaha mencari alasan untuk menutupi fakta yang ada. Dan saat Raka datang tadi, Odo dan Bhima langsung lari entah mereka lari ke arah mana. Adnan hanya melihat mereka lari agar mereka tak terkena juga. OSIS saat itu bertanya kepada Adnan bagaimana ceritanya mereka kok bisa bertarung di area sekolah.
Selepas Raka menegur Arshaka, Raka bertanya kepada Adnan, "Kamu gapapakan?" Adnan yang mendengar itu menyahut, "Iya, aku gapapa kok."
"Maaf ya, maaf banget ya Adnan. Karena sebenarnya aku saudaranya Arshaka." Lanjut Raka.
"Iya, gapapa." Jawab Adnan dan Rakapun mendekati Ian.
"Maaf ya, Ian." Ujar Raka kepada Ian.
"Iya, gapapa kok!" Jawab Ian.
Suara nyaring terdengar lagi, yakni suara bel berbunyi.
"Udah pulang!" Ujar salah satu dari mereka.
"Bubar-bubar" Ujar Selena.
"Aduh, badanku masih sakit semua." Ujar Adnan yang telah bertarung dengan Arshaka tadinya.
"Istirahat dulu Adnan." Jawab Rere yang menjadi ketua OSIS saat itu.
Merekapun berlari ke UKS untuk menemani Adnan mengobati luka serta istirahat. Tiba-tiba mereka saling tanya menanya nomor kontak mereka berapa agar bisa saling SMS bila butuh.
"Loh, kenapa ini masih disini?" Tanya Pak Mathias yang terkejut kalau di UKS masih banyak orang.
"Sebentar Pak!" Jawab Raka.
Setelah beberapa menit merekapun pulang. Ian meninggalkan sepedanya di sekolah agar bisa menggonceng Adnan yang tubuhnya sedang sakit. Sesampainya di rumah Adnan, Ian berpamitan untuk kembali ke kost an nya. Adnan sedikit bertanya-tanya di rumahnya. "Orang itu, kenapa dia menganggap hal sepele menjadi hal yang serius?" Tanya nya kepada diri sendiri karena di rumah itu hanya ada dia.
___
Hari pertama Adnan sekolah kembali di Pelita Raya menjadi hari yang buruk. Hanya berniat untuk mengenal lingkungan sekolah, ia malah bertarung dengan Arshaka karena hal yang sepele.
BERSAMBUNG
Selamat, kalian telah menyelesaikan bab 2. Selamat menunggu untuk bab 3 ya! Author sedang ditimpa ANBK, jadi kemungkinan sedikit lama.Aku ini sedikit mengikuti alur bfb yang asli, hanya saja aku mengubah perkataan yang diujarkan oleh tiap karakter.
Adnan Pratama
Hari pertama sekolah kembali ternyata tak se asyik yang ia kira. Ternyata, ada masalah baru yang musti ia hadapi. Entahlah, orang aneh itu menganggap hal ketidaksengajaan menjadi hal yang sengaja dilakukan.Jangan lupa vote nya yah!
Selamat menunggu semua! Harap sabar karena orang yang sabar akan disayang Tuhan!Maaf ya bila alur yang saya buat tidak lurus (nyambung).
KAMU SEDANG MEMBACA
Adnan Hanya Ingin Di Apresiasi [END]
RandomAdnan, seorang lelaki yang berada di kelas 2 SMA. Ia adalah lelaki yang bisa dibilang cukup pintar, tetapi dengan kepintarannya itu orang tuanya tak pernah bangga kepadanya dan menganggap itu hanyalah hal biasa. Lelaki itu pada akhirnya tak bisa men...