Semuanya Telah Usai

21 5 1
                                    

3 HARI SETELAH ADNAN MENENGGELAMKAN DIRINYA

Di malam yang penuh kesunyian yang mendalam, Adnan terdampar di pesisir pantai area Dirgantara. Adnan masih dalam kondisi sesak nafas akibat terlalu lama tak mendapatkan oksigen. Seseorang yang tak sengaja lewat di pesisir pantai Dirgantara terkejut, dan melaporkannya ke rumah sakit terdekat disana agar cepat mendapatkan penanganan.

Sayangnya, orang itu tak bisa melakukan yang namanya napas buatan. Jadi, kemungkinan Adnan selamat semakin rendah. Ambulance pun datang dan melarikan Adnan ke rumah sakit Hadiwijaya.

Kalau kalian tanya kenapa rumah sakitnya hanya Hadiwijaya? Karena rumah sakit di kota bakwan hanya Hadiwijaya.

Sesampainya di rumah sakit Adnan langsung diberi oksigen dan di cek segala macam tentang kesehatannya. Kursi roda Adnan dibawa ke rumah sakit dan ditaruh pada suatu kamar yang akan ditempati Adnan nantinya. Pihak rumah sakit berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan Adnan agar ia bisa bernafas dan tidak berpeluk dengan Tuhan.

Adnan dilarikan pada kamar 537 untuk penginapan. Serta kursi rodanya yang ada secarik kertas itu ditaruh pada sebelah pintu kamar 537.

3 HARI SEBELUMNYA.

"Ini semuanya sudah lengkap?" Tanya Pak Mathias kepada semua muridnya.

"Kurang Adnan Pak!" Jawab ketua OSIS yakni Rere.

"Lah? Bukannya Adnan sudah pulang dari rumah sakit ya katanya Agatha?" Pak Mathias bertanya kembali.

"Loh? Saya juga tidak tau Pak!" Jawab Agatha dan satu kelas kebingungan.

"Terus, Adnan kemana?" Tanya Ian dengan khawatir.

"Aku kurang tau sih..." Jawab Agatha menundukkan kepalanya.

"Padahal kemarin dia sama aku.." Lanjut Agatha mengangkat kepalanya secara perlahan.

Mereka semua kebingungan kemana perginya Adnan. Semua saling tatap-menatap satu sama lain. Beberapa nya ada yang khawatir akan kondisi Adnan. Tetapi, Pak Mathias selaku guru disana merubah suasana dan melanjutkan materi pembelajarannya.

Sepulang sekolah Agatha pergi ke rumah Adnan dengan perasaan enggan.

"Halo, apakah ada Adnan?" Panggil Agatha dari depan rumah Adnan.

"Iya, maaf disini tidak ada Adnan. Dia sudah menghilang dari kemarin. Dia tidak pulang-pulang juga dari kemarin." Jawab Floryn menghampiri Agatha yang berada di depan rumah.

"Memangnya kenapa ya?" Sahut Floryn dengan pertanyaan.

"O-oh.. Tidak apa-apa te.. Hanya mencari Adnan saja..." Jawab Agatha dan melambaikan tangannya mengisayaratkan bahwasannya Agatha ingin pamit dan pergi.

Agatha kembali pulang dengan kondisi pikiran penuh dengan tanda tanya dan kekhawatiran terhadap seseorang.

SAAT INI

Agatha tiba-tiba dikejutkan dengan notifikasi dari Adnan.

"Kenapa dia tanya begitu?" Tanya Agatha pada diri sendiri. Karena posisi Agatha sedang dirumahnya yang sepi.

Agatha bingung, karena seharusnya Adnan sudah tau kan apapun tentang temannya. Tetapi mengapa ia masih bertanya tentang hal ini?

Agathapun membuka notifikasi tersebut dan betapa terkejutnya ia karena...

Agatha sempat melamun sebentar akibat terkejut. Pada akhirnya, Agatha menjawab chat tersebut.

"Lagi? Ke rumah sakit lagi?" Tanya Agatha dan ia langsung siap-siap menuju rumah sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adnan Hanya Ingin Di Apresiasi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang