1

287 29 1
                                    

"Tante tante culik aku dong~
Ku gak mau malem minggu cuman bengong~
Tante tante ajak dugem dong~
Hatiku galau teman semua pada sombong~" Nyanyian seorang remaja pria yang memenuhi mobil mahal itu.

Sang sopir melihat tuan mudanya dari kaca spion lalu meringis. Apakah masuk SMA pertama kalinya sangat membahagiakan?

Lihatlah mulutnya yang monyong monyong dengan mata tertutup menghayati lagunya. Tubuhnya bahkan meliuk liuk mencoba terlihat seksi, padahal tidak sama sekali. Lihat saja pipinya yang chubby.

Aziel, nama tuan muda dari si supir itu kini membuka kaca mobilnya dan berteriak, "om culik aku om" pada pengemudi motor di sebelahnya.

Astaga, bisa kena omel dirinya oleh tuannya. Itu lah yang ada dipikiran sopir itu.

"Tuan muda, udaranya sedang kotor, asma anda bisa kambuh. Sebaiknya jendelanya ditutup saja" Ujar Roni, supir itu.

Alis Aziel menukik tajam. Ganggu aja sihh. itu yang ada dipikirannya.

Aziel sih bodo amat. Mau kambuh kek, bengek kek, itu masalah belakangan. Yang penting dia happy happy dulu.

"Om om ajak gila dong~
Hilangkan galau ayo kita senang senang~" nyanyinya lagi, masih mencoba menggoda om pengendara motor itu.

Lampu hijau menyala, dengan cepat sang supir melajukan mobilnya agar tuan mudanya ini berhenti menggoda pengemudi motor di sebelah mereka.

×××

"haloo nama lo siapa?" Sapa Aziel dengan senyuman manisnya

"Gua Kenzo, Lo siapa??"

"Gua Aziel, boleh gabung ga?"

"Bolehh, kenalin nama Gua dilan"

Mulut Aziel membulat, "oh lo pacarnya milea ya?"

Kedua teman baru Aziel terkekeh, "bukan dong" Jawabnya.

"Eh Jiel, gua liat liat sepatu Lo mahal tuh" Celetuk Kenzo.

"Ah engga, gua sengaja make yang paling murah buat hari pertama mpls, ini cuman 10 juta harganya" Jawab Aziel.

"Pantesan masih keliatan mahalan punya gua" Balas Kenzo lagi.

"Emang Ayah Lo kerja apa?" Aziel balas bertanya.

"Cuman pemilik 25 rumah sakit doang kok"

"Oh pantes, soalnya Ayah gua pemilik sekolah ini"

Dilan yang dari tadi mendengar percakapan mereka mengernyit. "Lohh bukannya pemilik sekolah ini anaknya cuman dua ya?"

Kenzo mengangguk. "Kan anak bungsu nya sekarang masih kelas 12, namanya kak Evan"

"Gua adiknya si epan" Jawab Aziel pede.

"Bohong ya Lo!"

"Kagak! Orang bapak gua kemaren baru beli pesawat pribadi"

"Halah, bapak gua terakhir kali beli pesawat aja satu tahun yang lalu sangking mahalnya"

"Yaudah berarti bapak Lo miskin" Kesal Aziel karena tidak ada yang percaya padanya.

Dilan meringis, dia ini siswa biasa yang beruntung bisa masuk ke sekolah elit yang dipenuhi anak anak orang kaya ini.

Melihat dua temannya berantem perkara pesawat pribadi, Dilan bingung harus bagaimana. Mobil saja dia hanya punya satu.

"Heh! Lo kali yang miskin, make ngaku ngaku anak pemilik sekolah" Balas Kenzo tak kalah kesal.

"Emang gua anak pemilik sekolah! Lo iri aja sama gua karena bapak Lo lebih miskin"

"Bapak gua bahkan punya pulau pribadi, emang bapak Lo punya?"

"Punya! Dua pulau!" Teriak Aziel tidak terima.

"Kagak usah ngaku ngaku, kita tetep bakal temenin Lo walaupun Lo miskin"

"Gua ga miskin!"

"Gua yang miskin b*ngsat!!" Teriak Dilan, muak dengan pertengkaran ga jelas kedua temannya.

×××
Lanjut??

*14/10/2024

Dia Abangku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang