4

199 24 0
                                    

"Epan!! Numpang! Anterin gua pulang" Aziel berlari menghampiri Evan yang sedang mengeluarkan motornya.

Evan hanya menatap malas Aziel. Kenapa juga bocah itu masih disini sampai jam segini, padahal kan mpls selesai dua jam yang lalu batin Evan bingung.

"Hp gua kan Lo rusakin, gua ga bisa nelfon om Roni, nebeng dong"

Aziel menunjukkan muka melasnya, berharap dikasihani oleh pemuda di depannya.

Tadi pagi Aziel sengaja mengatakan pada supirnya untuk tidak menjemputnya sebelum dia minta, karena dia berniat ingin main dulu. Naas, hpnya rusak tidak bisa menyala.

"Minggir"

"Ih anterin gua! Temen gua udah pada pulang semua pan"

"Bac*t, minggir atau gua tabrak?" Ancam Evan.

Aziel pun menurut dan Evan langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Aziel sendirian disana.

"Anak anj*ng" Maki Aziel, kesal.

Suara kekehan terdengar tepat setelahnya.

"Anj*ng" Aziel kembali mengumpat. Sekolah sudah sangat sepi, tapi sekolah elit seperti ini memangnya ada hantu? Demi apapun Aziel paling takut dengan hantu!

Tubuh aziel seketika meremang merasakan sentuhan di pundaknya.

"Mamih!!!" Tangis Aziel berlari terbirit-birit.

×××

"Hah.. hah.." Nafas Aziel terasa sesak setelah berlari cukup jauh.

Bisa dirinya rasakan dadanya mulai sesak, rasanya seperti terikat. Badannya juga terasa lemas. Si*l, asma nya kambuh disaat yang tidak tepat.

Mata Aziel mulai berkaca-kaca, tidak ada yang berjalan sesuai rencananya hari ini, bahkan dirinya juga dikejar setan batinnya kesal.

"Tuan muda!" Aziel seketika menoleh ke suara yang sangat tidak asing di telinganya itu.

"Om Roni!" Dengan cepat, Aziel melompat ke gendongan Roni.

"Astaga, saya mencari anda kemana mana, tuan muda kenapa bisa sampai sini?" Tanya Roni khawatir.

Bukannya menjawab, Aziel malah menangis kencang. Menumpahkan keluh kesahnya seharian ini.

Roni mendengarkannya dengan baik sambil berjalan kembali ke sekolah, karena mobilnya di parkirkan disana.

"Tadi Jiel di kejar setan" Adunya.

"Setan itu tidak nyata tuan muda"

"Nyata!" Roni hanya bisa terkekeh dibuatnya.

"Jiel sesek"

Roni mengelus dada Aziel dengan lembut, "tahan sebentar ya, sebentar lagi kita akan sampai rumah"

×××

"Serius?!" Tanya Kenzo kaget. Kegiatan di hari ketiga mpls mereka ini tidak banyak, jadi ketiga orang itu memilih menghabiskan waktunya di kantin sambil bercerita.

Aziel mengangguk, dengan bangga dia berujar "kemaren tinggal gua sendirian di sekolah, dan ada setan yang ngejar gua, gua sih ga takut ya"

"Anj*r kok bisa? Gua kalo jadi Lo pasti kabur"

"Ya gimana ya, gua tuh kayak pawang setan gitu loh, bukan gua yang kabur tapi setannya yang kabur ngeliat gua"

Kenzo melongo sambil bertepuk tangan kagum. Kenzo ini penakut, ke toilet saja tidak mau sendiri, wajar dia kagum.

"Kak Kevin!!" Panggil Kenzo.

"Kak! Lo harus denger ceritanya Aziel, keren banget dia baru di kejar setan!"

"Setan?" Kevin mengernyit.

Dengan bangganya, Aziel kembali menceritakan kisah yang dia buat buat itu.

Kevin tertawa kencang membuat ketiganya bingung.  "Jadi itu alasan kamu kemarin lari?" Ujarnya disela sela tawanya.

"Setan yang kamu ceritain itu kakak"

Muka Aziel seketika memerah karena malu, ada yang membuka jasa kubur? Aziel mau beli jasanya!!!

×××
Lanjut??

*16/10/2024

Dia Abangku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang