Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#WhatIf : Crossover Jang Taeyoung sebagai rentenir dan Yeom Mijeong sebagai pengutang
***
Sial! Yeom Mijeong memang selalu tertimpa kesimpalan terhadap laki-laki mana pun yang ia temui. Semua laki-laki yang ia temui semua saja, semua laki-laki selalu memanfaatkannya. Salahnya sendiri juga yang mempercayai janji manis para lelaki itu. Sehingga ia berakhir meminjam uang kepada rentenir untuk modal bisnis "kekasihnya" yang berakhir ia ditipu. Pria yang sudah mengambil uang darinya telah meninggalkan Seoul, tidak pernah bisa dihubungi lagi.
Hidup Mijeong serasa runtuh seketika karena ditipu oleh pria yang berjanji akan menikahinya. Sekarang, entah bagaimana ia harus melunasi uang-utang itu dalam waktu singkat. Ia hanya pekerja kantoran biasa yang harus menempuh jarak jauh karena tinggal di perdesaan. Sungguh malang nasib Yeom Mijeong. Untuk sementara, ia selalu menghindari telepon-telepon dari renternir tempat ia meminjam tersebut. Jatuh temponya sudah lewat. Ini gila! Mau dari mana uang untuk melunasinya? Gajinya bahkan pas-pasan untuk hidup, keluarganya juga biasa-biasa saja, tidak mungkin juga memberitahu keluarganya bahwa ia meminjam kepada renternir. Bisa-bisa ia diusir dari rumahnya sendiri.
"Yeom Mijeong!" terdengar suara seorang pria yang memanggil namanya ketika ia sedang berjalan menuju arah rumahnya.
Mijeong membeku, ia sedikit ketakutan saat menoleh ke arah sumber suara. Sosok pria dengan wajah yang penuh angkuh dan sedang mengunyah permen karet bersama 2 orang yang tampak seperti pengawalnya. Namanya Jang Taeyoung, si rentenir kaya raya.
"Aku benar! Kau lah nona Yeom Mijeong itu, kan? Kau ingat aku? Jang Taeyoung!" tanya pria itu lagi dengan nada angkuh sambil mendekati Mijeong yang sudah ketakutan.
"Kau... Kau mengikutiku?" tanya Mijeong setelah pria rentenir itu berdiri tepat di hadapannya.
"Tentu saja! Kau menghindari telepon-telepon dariku, tentu saja aku harus mendatangi orang yang telah berutang kepadaku, kan?" kata Taeyoung sambil menyeringai.
"Tempatmu sangat jauh ya, ternyata? Aku sampai lelah berada di mobil berjam-jam." Taeyoung meregangkan otot lehernya.
"Aku janji akan membayarmu secepatnya, aku butuh tambahan waktu karena aku ditipu oleh mantan kekasihku." kata Mijeong dengan nada yang lemah, dirinya sedang menahan ketakutan menghadapi tiga orang laki-laki sendirian.
"Hey, nona, aku tidak butuh cerita sedihmu. Aku membutuhkan uangku kembali!" kata Taeyoung kini menatap tajam Mijeong dengan serius.
"Aku minta maaf, tolong beri aku waktu." Mijeong menyatukan kedua tangannya, memohon kepada Taeyoung dengan nada yang mulai bergetar.
"Kau kira aku adalah badan amal yang sangat berbaik hati, ya?" Taeyoung mencengkeram dagu Mijeong dengan kasar, membuat Mijeong merintih kesakitan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku tidak punya uang? Kau mau memukuliku?" tanya Mijeong dengan suara tertahan karena cengkeraman Mijeong.
