Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What if : Baek Hyunwoo and Hong Haein make love after moving to Hyunwoo's apartment
***
Hyunwoo dan Haein telah memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen yang disewa oleh Hyunwoo sebelum ia menikah. Keduanya baru saja bertemu dengan tetangga apartemen Hyunwoo yang mengira pria itu selama ini sendiri. Setelah masuk ke dalam apartemen yang akan menjadi tempat tinggal sementara waktu, Haein tidak bisa menahan diri untuk tidak protes kepada Hyunwoo.
"Kita harus bersikap selayaknya pengantin baru. Orang-orang harus tau bahwa pria lajang lantai 11 ini tela menikahi seorang wanita yang cantik." kata Haein bersikap manja, ia menarik kedua kerah jaket Hyunwoo.
Hyunwoo terkekeh kemudian menarik pinggang Haein untuk mendekat pada dirinya ketika dirinya telah bersandar pada meja makan apartemen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana caranya?" tanya Hyunwoo dengan nada rendahnya, malah membuat Haein salah tingkah mendengarnya.
"Katakan padaku, Haein, bagaimana agar kita tampak seperti pengantin baru?" kini nada Hyunwoo malah terdengar menggoda karena merasa gemas dengan respon Haein.
"Hentikan!" Haein memukul ringan dada Hyunwoo, wajahnya mulai memerah.
Hyunwoo terkekeh lagi, kemudian mengusap wajah Haein dengan lembut dengan sebelah tangannya. Ia perhatikan wajah cantik istrinya yang sudah salah tingkah itu.
"Haein-ah..." panggil Hyunwoo karena Haein tak kunjung menatapnya, perempuan itu sekarang berada dalam kondisi gugup karena berhadapan lagi dengan suaminya setelah perang dingin yang terjadi selama 2 tahun.
Kini Haein sudah menatap Hyunwoo karena pria itu menarik dagunya agar sedikit mendongak. Jarak mereka kita semakin dekat, jantung Haein berdebar begitu kencang karena dapat melihat wajah Hyunwo dengan jarak yang dekat ini.
"Aku menginginkannya." bisik Hyunwoo pada telinga Haein, membuat wanita itu meremang.
"Menginginkan apa?" Haein tetaplah Haein, berpura-pura tidak peka mendengarnya.
