Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#What if : Haein - Hyunwoo bercinta di Jerman setelah baikan dari Sansoucci
***
Setelah pulang dari Sansoucci, Haein dan Hyunwoo tidur dalam satu kamar yang sama. Suasana masih sedikit canggung setelah ciuman yang terjadi tangga Sansoucci. Setelah pulang dari sana, sejujurnya timbul perasaan rindu terhadap satu sama lain yang semakin lebih. Apalagi ciuman mereka tadi sangat menuntut, bibir yang akhirnya mereka rasakan lagi setelah terpisah untuk waktu yang lama.
Mereka duduk di ranjang dengan suasanan canggung yang merayapi mereka. Mendadak bingung harus berbuat apa, lidah pun kelu jika ingin memulai percakapan. Hyunwoo tidak tahan dengan kondisi ini, ia pun pergerakan terlebih dulu. Ia menggeser posisinya, mengikis jarak antara dirinya dengan Haein.
"Haein..." ucap Hyunwoo sambil menyentuh tangan Haein, membuat Haein menoleh padanya dengan canggung.
"Ya?" tanya Haein dengan gugup.
Hyunwoo dan Haein saling bertatapan. Tatapan saling menginginkan setelah terpisah begitu lama tanpa adanya komunkasi yang benar. Suasana kamar yang sepi, tatapan mereka yang dalam, menimbulkan hawa yang kembali dibangkitkan setelah sekian lama. Hyunwoo merindukan Haein dan pergulatan mereka sebelum memutuskan untuk menjaga jarak. 2 tahun... 2 tahun adalah waktu yang cukup lama baginya untuk menahan diri tidak menyentuh Haein sama sekali.
"Aku sangat merindukanmu." ucap Hyunwoo kemudian mencondongkan badannya, semakin dekat dengan badan Haein yang menatapnya bingung.
"Bolehkah malam ini aku menyentuhmu?" tanya Hyunwoo dengan hati-hati, barangkali Jiwon merasa tidak nyaman.
Haein menatapnya dengan perasaan yang sama. Perasaan rindu itu sangat menyesakkan dirinya dan kini akhirnya hari ini bisa ia tumpahkan karena mereka berdua terbuka dengan apa yang mereka pikirkan. Jiwon meraih wajah Hyunwoo dan mengusap bibir suaminya dengan pelan.
"Mengapa harus meminta izin? Kita adalah suami istri." kata Haein.
Hyunwoo tersenyum, ia sentuh jemari Haein yang mengusap wajahnya lalu ia ambil dan ia cium dengan tulus.
"Aku takut kau tidak nyaman, kita baru saja berbaikan. Aku benar-benar tidak bisa menahan diri lagi, aku sangat menginginkanmu, sayang." kata Hyunwoo dengan nada seraknya itu, merayu Haein untuk ikut merasakan getaran yang sama.
"Aku juga menginginkanmu."
Begitu mendengar perkataan Haein, Hyunwoo langsung saja mencium bibir istrinya. Awalnya ia melumat pelan bibir Haein, menyalurkan rasa rindu dan juga rasa sayangnya terhadap istrinya, mengesampingkan masalah yang terjadi diantara mereka. Tangan Hyunwoo meraih tengkuk Haein dan menekannya untuk memperdalam ciuman mereka. Haein seolah pasrah dicium oleh Hyunwoo, ia mengalungkan kedua tangannya dibelakang leher Hyunwoo.
Lama-kelamaan, ciuman itu pun berubah menjadi semakin menuntut dan semakin panas. Keduanya saling memakan bibir satu sama lain, tidak memberikan kesempatan untuk lepas. Hingga akhirnya mereka berdua sama-sama kehabisan oksigen akibat brutalnya ciuman mereka, kemudian mereka sama-sama terkekeh.
