01. Pindah

454 25 11
                                    

Pagi hari ini Revaldo Putra Salim sudah siap dengan semua barang bawaannya yang sudah ada di koper dan tas. Hari ini ia akan pindah ke kost-kostan yang sudah di rekomendasikan oleh sang tante, siapa lagi kalau bukan tante Feni Fitriyanti.

Feni sengaja menyuruh Aldo pindah ke kost-kostan agar Aldo tidak perlu menempuh jarak yang jauh lagi untuk berangkat ke kampusnya, dan juga agar Aldo tidak berlarut lagi dalam kesedihan setelah di tinggal oleh kedua orang tuanya.

Aldo hanya mengikuti saran dari Feni, karena ia juga tidak ingin terus berlarut-larut dalam kesedihan. Hal itu hanya bisa membuat almarhum/almarhumah orang tuanya tidak tenang di alam sana.

Feni telah merekomendasikan kost-kostan milik sahabatnya kepada Aldo, yaitu Shania Gracia. Feni sudah pernah melihat langsung kondisi kamar kost yang akan di tempati oleh Aldo, dan menurutnya itu cukup bagus untuk sekelas kost-kostan para anak muda. Terlebih lagi itu adalah kost-kostan milik sahabatnya, sudah pasti ia mempercayai 100% kualitasnya.

Aldo pindahan dibantu oleh om nya yang tidak lain adalah suami dari Feni, yaitu bernama Boby Permana Anadila. Beruntung Aldo masih mempunyai Feni dan Boby saat ini, jika tidak ia tak tau harus pergi ke siapa lagi untuk meminta tolong.

Boby dan Feni mengantarkan Aldo ke tempat kost-kostan yang akan di tempati oleh Aldo menggunakan mobilnya. Sesampainya disana, Boby dan Feni pamit dan langsung pergi karena ada urusan penting yang harus segera diselesaikan. Urusan apa itu? Aldo tidak memikirkannya. Yang sekarang ia pikirkan adalah, dimana letak kost-kostan itu berada? Ia diturunkan oleh Feni di depan rumah yang cukup besar dan yang pasti berlantai 2.

Aldo bingung dengan apa yang harus dilakukan sekarang. Ia mencoba untuk memanggil sang pemilik rumah tapi sepertinya tidak mungkin terdengar sampai ke dalam. Ia terus melihat sekelilingnya dan menemukan sebuah, tombol? Mungkin itu adalah bel rumah ini, pikir Aldo. Ia pun menekan 2x tombol tersebut dan menunggu hal apa yang akan terjadi selanjutnya. Tak lama kemudian terlihat 2 orang wanita berparas cantik keluar dari pintu utama dan melihat ke arahnya. Mungkin tombol yang tadi benar bahwa itu adalah bel.

Wanita itu berjalan ke arahnya dan membuka pintu gerbangnya, hal yang pertama yang membuat Aldo berpikir kembali adalah.....yang mana yang harus ia panggil "mba"?. Lamunan itu buyar ketika salah satu wanita memanggilnya.

" Emm....maaf mas, kenapa ya kok tadi mencet bel rumah saya? " Tanya wanita tersebut.

"Eh, ini mba-"

"Panggil cici aja, aku masih kuliah kok" Potong wanita itu.

"E...eh maaf, ini ci, saya mau ke kost-kostan soalnya kata tante saya disini ada kost-kostan" Jelas Aldo.

"Ohhhh, kamu ponakannya kak mpen yaa?! " Tebak wanita itu.

"Mpen? Hmmm, oalah tante Feni dipanggil mpen ternyata sama temennya. Tapi kok, temennya lebih muda ya? " Batin Aldo yang memikirkan tentang tante dan temannya ini.

"Iya ci, saya ponakannya" Ucap Aldo sambil tersenyum.

"Yaudah yuk ikut aku ke kost an nya, oiya kenalin nama aku Shania Gracia biasa dipanggil Ci Gre" Gracia mengulurkan tangannya.

Aldo membalas uluran tangan Gracia. "Nama aku Revaldo Putra Salim panggil aja Aldo"

"Kenalin juga ini adek aku namanya Angelina Christyna"

"Halo kak, nama aku Christy" Ucap Christy.

"Salam kenal Christy" Ucap Aldo tersenyum.

"Yaudah yuk kita ke kost an nya aja" Ajak Gracia.

Aldo mengangguk. Selama perjalanan Aldo hanya berpikir tentang, "Kok adeknya lebih tinggi ya daripada kakaknya? " Pertanyaan itu selalu berputar di pikirannya saat pertama kali berkenalan dengan Gracia dan Christy.

Cinta Di Balik Kost-anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang