Sudah 4 hari berturut-turut Aldo dkk menjalani latihan untuk tampil di acara kampus yang akan datang. Mereka sudah sangat siap mulai dari alat musik, penampilan, dan mental.
Hari ini adalah latihan terakhir mereka, mereka hanya memakan waktu 30 menit untuk menyelesaikan latihan terakhir ini agar waktu yang tersisa bisa di pakai untuk kegiatan lain.
Tapi ku rasa, hanyalah mimpi semata~
Itulah lirik lagu terakhir untuk sesi latihan mereka kali ini, mereka bertepuk tangan merasa puas dengan hasil latihan mereka hari ini.
"Hahhh.... Akhirnya selesai juga" Ollan menghela nafas.
"Cape banget lan kayaknya" Ucap Vian terkekeh.
Ollan mengangguk. "Gua ga tidur semalem anjir"
"Kok bisa? "
"Si Jessi demam, dia minta gua buat nemenin dia di kamarnya dan dia rese banget anjing. Malem-malem nangis kayak anak kecil" Keluh Ollan.
"Dapet plus plus ga? " Tanya Vian.
"Bego! Dia nya aja lagi sakit! "
"Yaaaa siapa tau"
"Gapapa lan, itung-itung sekalian ngabisin waktu bareng dia seharian" Ucap Aldo yang habis minum.
Ollan menggaruk kepalanya. "Iya sih, gua udah jarang ada waktu buat dia"
"Terus gimana dia, udah sehat? " Tanya Zean yang akhirnya berbicara.
Ollan mengangguk. "Udah, tinggal pusingnya doang"
Setelah obrolan singkat itu, mereka langsung merapihkan studio musik tempat mereka latihan. Mulai dari menata alat musik, sampai menyapu dan mengepel studio tersebut. Sekalian aja kata mereka.
Selesai merapihkan studio milik om-nya Zean, mereka turun ke bawah untuk berpamitan dengan sang pemilik rumah, yaitu om Jenan dan Tante Cindy. Sebelum berpamitan, mereka sempat mengobrol tentang persiapan band mereka nanti yang akan tampil di kampus dan sempat ditawari untuk makan bersama.
"Eh, udahan latihannya? Tumben cepet" Ucap Jenan yang melihat Aldo dkk turun melewati tangga.
"Udah om, soalnya kita mau ada kegiatan masing-masing" Jawab Ollan sambil bersalaman.
"Gamau makan dulu, udah di siapin sama bi sumini" Tawar Jenan.
Mendengar tawaran tersebut membuat Aldo dkk berpikir dan berdiskusi sebentar.
"Bentar om"
Mereka pun berdiskusi tentang tawaran makan siang tersebut.
"Lu pada mau ga? " Tanya Ollan sambil berbisik.
"Terserah gua mah" Jawab Zean.
"Yang laen? "
"Gua kaga dah" Ucap Onel.
"Et, udah ga usah nolak. Gua tau lu laper nel" Celetuk Vian. Sementara Onel hanya menyengir.
"Lu berdua gimana? " Tanya Ollan ke Vian dan Aldo.
"Gimana do? " Tanya Vian ke Aldo.
"Lu ikut gua ikut" Jawab Aldo.
"Oke gas! "
Mereka pun selesai berdiskusi dan Ollan langsung melaporkan hasil diskusinya kepada Jenan yang sudah menunggu daritadi.
"Gimana jadinya woi?! " Tanya Jenan.
"Hehe, boleh deh om. Kebetulan si Onel lagi laper lapernya" Ucap Ollan sambil merangkul Onel.
"Bisa-bisanya pake nama gua si bangsat ini" Batin Onel menatap malas ke Ollan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Di Balik Kost-an
HumorGimana sih rasanya jatuh cinta? Seneng? Bangga? Atau malah aneh? Terus bisa cinta karna apa sih? Apa itu karna sikapnya? Kecantikan parasnya? Atau kebaikan hatinya? Aku pernah menemukan seorang wanita yang memiliki itu semua dan tergabung menjadi...