Prolog.

88 41 20
                                    

Kata mereka, "hidup itu mudah, jangan dibawa susah."

Anasha, dia adalah salah satu gadis yang membantah mentah-mentah anggapan tersebut. Ia sudah mengetahui betul, bahwa hidup tidak se-simple itu. Banyak yang berkata, "nggak usah cengeng! Gitu aja kok nangis."

Seandainya mereka mengetahui betapa buruknya hidup Anasha. Bahkan, Anasha benar-benar tidak menginginkan untuk hidup di dunia yang melelahkan ini.

"Aku harap, kalian tidak sehancur aku, ya?" Itu adalah harapan Anasha yang sering kali terlintas dalam relungnya.

Hidup Anasha, dipenuhi dengan kehilangan. Semua yang ia miliki, perlahan lenyap ditelan pedihnya hidup.

"Tolong bertahan, ya? Aku sayang kamu."

LUKA UNTUK NASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang