15. Jebakan Ilusi

2.9K 357 73
                                    

"Katanya kau rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya kau rumah. Tapi, kenapa tega memberikan luka dan trauma?"

Jeky Renandra Cornelis

•••

👑👑👑

Sebenarnya hidup ini tidaklah rumit jika manusia mampu mengendalikan diri sesuai dengan kondisi. Rumitnya hidup itu terdoktrin dari perasaan resah, takut dan tidak percaya diri dalam diri manusia.

Sepertinya Jeky sedang berada di dalam kondisi tidak mampu mengendalikan diri. Pasalnya, sebuah pesan yang muncul tadi pagi berhasil menciptakan perasaan tidak nyaman di hatinya.

Mama Viana💗

Tinggallah di rumah Mama beberapa hari

Hubungan Jeky dengan suami ibunya tidaklah akrab bahkan tidak pernah mengobrol. Terakhir bertemu pun saat ibunya menikah dengan laki-laki itu. Benar-benar seperti orang asing meskipun ada ikatan seorang anak dengan ayah tirinya.

Bagaimana jika di rumah itu Jeky membuat kesalahan? Tentu saja itu tidak boleh terjadi. Lebih baik selama di sana dia tidak banyak tingkah dan mengikuti semua ucapan anggota keluarganya.

"Kalau Lo merasa keberatan, tolak aja pakai alasan tertentu. Gue merasa nggak tenang kalau Lo tinggal di sana," tutur Arthur.

Jeky membalas kekhawatiran sahabatnya dengan senyuman. "Gue nggak bakal kenapa-napa di sana."

"Kalau ada apa-apa langsung hubungi gue atau yang lain. Kita selalu ada kapanpun Lo butuh bantuan."

Jeky mengangguk singkat lalu menoleh ke arah jendela mobil, mengamati jalan raya yang begitu ramai. Tepat ketika mobil berhenti saat lampu merah menyala, Jeky melihat ada seorang ayah yang berboncengan dengan putranya, naik motor butut yang sudah tua.

Sederhana tapi penuh kebahagiaan. Bukan bergelimang kemewahan tapi selalu kesepian. 

"Gimana rasanya ketawa bareng keluarga, Thur?" tanya Jeky tiba-tiba.

"Rasanya ... senang dan bahagia."

Jeky tersenyum tipis. Mendengar jawabannya saja terasa seperti suatu hal yang luar biasa dan istimewa. Pasti akan sangat menyenangkan jika dia bisa merasakannya lagi.

"Rumah gue banyak. Tapi, yang bisa jadi tempat untuk pulang cuma satu."

"Perkumpulan remaja berlogo pedang, Argos. Kalian akan selalu jadi tempat pulang ternyaman di hidup gue."

I'm Not Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang