"Berani menghakimi karena merasa paling benar dan jauh lebih tinggi merupakan kelakuan para manusia gadungan yang haus validasi."
Alfian Wijaya Adiningrat
•••
👑👑👑
Ribuan tetesan air hujan yang berjatuhan di tanah dan bangunan menciptakan suara bising pembawa kedamaian. Dalam kedamaian yang dibawa oleh hujan, terdapat hati manusia yang sedang berantakan. Hati manusia berambut pirang yang kini tengah menatap hujan dari jendela kaca rumahnya.
Waktu dua hari tidak lah cukup bagi Jeky untuk menikmati momen bertemu, bertatap muka dan berkomunikasi dengan ibunya. Dia ingin lebih lama. Apakah terlalu serakah dan tidak tahu diri karena keinginan sederhana itu?
Bukankah wajar jika seorang anak merindukan ibunya yang jarang sekali bertemu dan saling mengobrol?
Apakah perceraian menjadi benteng kuat yang menjadi pembatas antara dia dengan ayah dan ibunya yang sudah berkeluarga? Lantas, untuk apa dia dilahirkan?
Kepada siapa dia bersandar dan bertahan jika yang menjadi penyebab kelahiran dan kehidupan justru pergi meninggalkan dirinya di bumi yang asing dan mengerikan ini?
"Gue harus menang olimpiade nanti supaya bisa ketemu dan punya kesempatan habisin waktu sama mama dan papa," ucapnya penuh semangat dan keyakinan.
Diliriknya jam yang ada di atas meja belajar. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ternyata dia sudah belajar 3 jam dan berhenti karena merasa pusing. Jeky ingin istirahat sambil menikmati detik-detik hujan turun membasahi bumi.
"Katanya hujan bisa hilangin stres. Apa itu bener?" gumam Jeky.
Di saat ada keinginan untuk mencoba hujan-hujanan, sekelebat bayangan petir yang muncul di dinding luar membuatnya terkejut. Tiba-tiba Jeky teringat dengan Karin, gadis yang suka hujan-hujanan tapi takut dengan kilat dan petir.
"Apa ada kesempatan kita hujan-hujanan bareng lagi?" lirih Jeky ketika mengingat momen dimana dia dan Karin sering main hujan-hujanan bersama di masa lalu. Dia sangat merindukan momen itu dan berharap untuk bisa merasakannya lagi.
"Ternyata mengharapkan suatu ketidakmungkinan terasa menyenangkan kalau seandainya hal itu bisa terealisasikan. Tapi, akan sangat menyakitkan jika itu hanya sebatas angan-angan yang menyedihkan."
"Kalau boleh berharap, gue berharap Lo di sini, Rin. Lo kasih kata-kata penyemangat dan Lo peluk gue kayak dulu."
Jeky menatap sendu langit hitam yang terus menjatuhkan salah satu sumber kehidupan ke bumi. "Yang selalu ada di sisi gue cuma bik Indah dan perkumpulan Argos. Semoga Tuhan memberkati mereka dalam kebaikan dan keselamatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect Boy
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Terlahir sebagai keturunan berdarah campuran Belanda Indonesia merupakan satu hal yang dianggap unik dan mengagumkan bagi orang-orang. Jeky Renandra Cornelis, laki-laki berambut pirang yang mendapatkan pujian dari keban...