Usai hingga selesai page 2
Katanya darah lebih kental daripada air. Tapi kenyataannya, yang katanya saudara dan keluarga yang terikat dalam darah dan keturunan tidak melulu bisa diandalkan.
Tidak semua yang memiliki ikatan akan mengerti dan memahami. Tidak semua yang katanya paling memahami sejak lahir adalah yang paling mengerti.
Faktanya, yang bisa memahami dan mengerti adalah mereka yang mengalami hal yang sama. Sama-sama pernah mengalami penderitaan, rasa sakit, penyesalan, dan trauma.
Sebagian kecil bisa memahami karena penasaran kemudian mencari tau. Namun, sebagian besar hanya bisa membual dan mengomentari. Tidak mengerti dan memahami karena mereka tidak peduli.
Belati yang menusuk dari dekat jauh lebih menyakitkan daripada yang menusuk dari luar. Tapi, ini bukan tentang belati.
Rasanya seperti tidak adil bukan? Kita tercipta sebagai manusia yang mengalami itu semua dan mampu memahami perasaan manusia. Namun, manusia yang tercipta di sekitar tidak.
Mereka meluluhlantakkan dan membumihanguskan pertahanan hidup yang terbentuk susah payah hanya karena satu kalimat. Akhirnya kita memilih diam. Bukan karena tidak bisa melawan, tapi karena sudah lelah dengan keadaan.
Lagi-lagi, kita dituntut sabar untuk semua itu. Dari keadaan, perkataan manusia dan bisingnya isi kepala.
Namun, aku yang mengalami itu semua secara naluriah sadar. Ternyata, Tuhan menciptakan badai yang begitu hebat diimbangi dengan kekuatan dan kesabaran manusia yang hebat pula.
Nafas yang masih berhembus sampai detik ini merupakan satu bukti nyata betapa hebatnya kita yang sudah melewati itu semua.
Meskipun banyak manusia yang merasa tidak adil dengan semua rasa sakit yang mereka alami, aku yang sama halnya merasakan justru berterimakasih pada Tuhan.
Terimakasih, atas segala yang diberikan. Aku hanya berharap lebihkan lagi rasa sabar dari usai masa yang sudah terlewati dan selesai jika nafas ini sudah berhenti.
Jalan hidup itu kita yang menentukan bagaimana nasibnya. Jika sekitar terus menarik ke dalam jurang keputusasaan, maka kita harus memilih jalan untuk bangkit.
Mau jalan di tempat dengan keputusasaan yang berujung penyesalan atau bangkit untuk memulai perubahan yang lebih baik di masa depan?
Itu pilihan kita.
Jadi ....
- Goresan tinta dari manusia pendosa yang ingin bahagia.
- Usai jika masa sudah terlewati dan selesai jika nafas ini sudah berhenti.
(Catatan 'usai hingga selesai' page 2 > Jeky Renandra Cornelis)
•••
"Tutuplah telinga jika itu menyakitkan dan bukalah mata untuk melihat cahaya yang akan mengiring menuju jalan yang lebih baik."
Jeky Renandra Cornelis
•••
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect Boy
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Terlahir sebagai keturunan berdarah campuran Belanda Indonesia merupakan satu hal yang dianggap unik dan mengagumkan bagi orang-orang. Jeky Renandra Cornelis, laki-laki berambut pirang yang mendapatkan pujian dari keban...