9| Attention

101 28 3
                                    

                                                                              CHAPTER 9

ETHAN POV

Air panas mengalir ke seluruh bagian tubuh saat aku mencoba memilah pikiran dalam kepalaku.

Pakaian yang dia kenakan sangat mengganggu ku aku tidak bisa berpikir jernih karena piyama sialan itu, apa dia menggoda ku dengan mengenakan piyama satin putih.

Aku pikir dia sudah tertidur di kamar tapi saat aku memasuki ruangan perpustakaan aku melihatnya sedang membaca buku.

Mengapa kamu belum tidur? tanyaku

Dia sedang membaca buku Sejarah Politik Amerika, Aku melonggarkan dasi dari kerah kemejaku dan aku melewatinya sambil mengambil berkas dokumen yang belum selesai ku baca kemarin malam sengaja aku menyelipkannya di beberapa buku perpustakaan.

Aku menatapnya seperti mengintimidasinya, Pakaian nya dia memakai piyama satin cukup menarik perhatianku

Matanya seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi saat aku memalingkan muka padanya dia berpura- pura membaca buku itu, aku tahu dia tidak focus membaca buku itu atau dia sedang tidak membacanya tetapi ingin mengetahui apa yang sedang aku lakukan disini.

Tadinya aku ingin membaca dokumen ini di ruang kerja tetapi Katarina membuatku berpikir untuk menetap di ruangan perpustakaan ini, aku duduk di kursi bar tepat arah jam 3 arah dia duduk jadi aku bisa melihatnya walaupun tidak bisa melihatnya dengan jelas seperti arah jarum jam ke angka 12

Aku menuangkan Whisky di gelas dan meminumnya, bunyi ponselku bergetar di saku. Satu pesan email masuk lalu aku membukanya membaca beberapa proposal yang masuk dalam email, Katarina masih saja meihat ke dalam bukunya.

Jendela di belakangnya terbuka membuat rambutnya berterbangan dan Seluruh tubuhnya memancarkan parfum Baccarat menusuk hidungku, aku bisa melihat lekuk tubuhnya di balik piyama putih yang dia kenakan.

Sudah beberapa gelas whisky yang aku minum sebenarnya kehadiran dirinya di ruangan ini membuatku tidak focus, aku mengabaikan proposal email itu rasanya aku ingin menyiksa katarina malam ini di ranjang bed berukuran king dan dia meminta kepadaku dengan sangat erotisnya.

Tetap saja aku harus menahan nya mengingat kejadian beberapa hari yang lalu dia menangis di depanku.

Dia terus saja mencuri pandang kepadaku, yah rasanya malam ini begitu gerah aku membuka jas yang ku kenakan dengan menyisakan rompi dan kemeja warna putih aku mengulung lengan kemejanya.

Katarina masih saja memperhatikanku.

Apa yang kau pikirkan kali ini Katarina? Tanyaku padanya, perkataan itu membuat dia tertangkap basah.

Dia hanya menjawab tidak ada tetapi aku tahu dia ingin mengetahui kenapa aku disini dan tak kunjung pergi. Katarina dan aku tidak saling berbicara di dalam ruangan itu sekitar 30 menit.

Tubuhnya sangat mengganggu pikiranku, Aku beranjak dari kursi setelah menghabiskan sisa whisky di gelas berjalan melangkah kearah katarina.

Aku tau tatapan itu matanya sedang membaca buku tetapi pergerakan tangan nya tak bisa membohongiku, Tangan nya bergemetar sambil memegang buku.

Kami saling memandang beberapa detik yang terasa seperti beberapa menit.

Aku mendekatkan Bibirku di hadapan wajahnya.

" Jangan ikuti laki-laki ke sudut gelap"

Dia hanya terdiam setelah aku mengucapkan kalimat itu.

"Lain kali kamu mungkin tidak bisa keluar hidup-hidup"

LOVE THE ENEMIES (Ddeungreomi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang