08

254 78 3
                                    

Membereskan barang - barang ternyata memakan waktu setengah hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membereskan barang - barang ternyata memakan waktu setengah hari. Setelah makan siang bersama Zayyan dan Gusti memutuskan untuk beristirahat dan ketiduran.

Zayyan terbangun pukul empat sore. Ia bangkit dari tempat tidur, sementara Gusti masih terlelap di kamar sebelah.

Dengan pelan, Zayyan keluar rumah tanpa ingin mengganggu Gusti.

Saat ia melangkah ke halaman rumah Lana, aroma khas laut langsung menyapa hidungnya.

Pantai selatan sore itu terasa lengang. Angin bertiup kencang dari arah laut menuju daratan, membawa butir-butir halus pasir yang berterbangan di udara.

Ombak besar bergulung-gulung, memukul garis pantai dengan ritme yang keras namun teratur. Langit di barat mulai berubah oranye, menandakan senja akan segera tiba.

Dari halaman, Zayyan bisa melihat bentangan laut yang luas dan ganas, seolah tak berujung.

Air laut di sini lebih gelap dibanding pantai-pantai di utara Jawa, seakan menyimpan rahasia dan kekuatan gaib.

Di kejauhan, burung camar melayang rendah di atas permukaan air, seolah mencari makan sebelum malam tiba.

Zayyan menghirup udara dalam-dalam. Dia tidak ingin menyia-nyiakan waktu.

Berjalan-jalan sebentar di pantai terdengar seperti ide yang bagus. Awalnya, ia hanya menyusuri garis pantai sambil membiarkan kakinya menyentuh permukaan air.

Ombak dingin menggulung lembut, membuat ujung celananya basah.

Melihat keindahan alam di sekelilingnya, Zayyan merasa perlu berjalan lebih jauh.

Angin sore membawa kesejukan yang membuatnya nyaman, seakan memanggil untuk terus melangkah. Sambil berjalan, ia memperhatikan lingkungan sekitar dengan mata seorang peneliti.

Pantai selatan Jawa memang unik.

Tidak hanya ombak besar yang dikenal berbahaya, tapi juga karang-karang tajam di sepanjang pesisir.

Batuan karang yang terlihat di sana-sini menyimpan jejak kehidupan-kerang dan alga tumbuh subur, sementara ikan-ikan kecil sesekali melintas di sela-sela celah karang.

Di beberapa titik, pasir berwarna hitam bercampur dengan pasir putih, menambah kesan misterius.

Tanpa sadar, waktu berlalu cepat.

Langit mulai gelap, dan Zayyan tiba-tiba tersadar bahwa ia telah berjalan jauh.

Di depannya, berdiri tebing-tebing tinggi yang kemarin siang pernah mereka kunjungi bersama Mas Lana, Leo dan Gusti.

"Bagaimana aku bisa sampai sini?" Zayyan bergumam, terkejut sendiri.

Sekelilingnya sepi-tak ada satu pun orang di sana. Tempat ini terasa aneh, sunyi namun menenangkan, seakan mengundang orang untuk melamun dan kehilangan diri dalam pikiran mereka sendiri.

[BL] Under The Sea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang