16

513 80 26
                                    

Memasuki hari Senin, kegiatan universitas berjalan seperti biasanya. Dan tentu saja gosip Love meninggalkan asrama telah menyebar luas di kampus.

Milk berusaha tidak mempedulikan orang-orang yang membicarakan Love dan juga dirinya. Dia hanya ingin fokus pada persiapannya untuk magang demi mengalihkan pikirannya dari Love.

Gadis itu berjalan di lorong kampus bersama sahabatnya, View. Milk seperti tidak peduli dengan sekitar, dia bahkan tidak melirik sedikitpun saat berpapasan dengan Love.

Milk berusaha untuk tidak memperkeruh suasana. Dia juga tidak ingin orang-orang semakin membicarakan Love. Meski dalam hatinya, Milk ingin sekali berbicara dengan gadis itu.

Dia ingin menuntut penjelasan Love yang tiba-tiba meninggalkan asrama. Dia ingin meminta maaf, dan segala hal yang tersimpan di dalam hati dan benaknya.

Namun, sepertinya tidak mungkin untuk membicarakan seluruh perasaannya pada gadis yang tidak akan bisa dia miliki.

View menatap Milk sekilas untuk memastikan bahwa sahabatnya itu baik-baik saja saat berpapasan dengan gadis yang membuatnya menangis seharian.

"Milk"

"Aku baik-baik saja, jadi berhenti menatapku" kata Milk.

Dia bisa melihat View yang terus memperhatikannya dari ujung matanya.

Tak lama melewati lorong, View dan Milk melihat seseorang yang dia kenal. Itu Tontawan.

Gadis manis itu menghampiri dua sejoli dan tersenyum hangat.

"Tumben sekali menghampiriku kesini" kata Milk yang membalasnya dengan senyuman hangat.

"Aku hanya ingin memastikan apakah Phi Milk jadi magang di perusahaan Ayahku?" Tanya Tontawan.

"Ha? Milk? Bukankah kamu janji untuk magang bersamaku di perusahaan Ayahku?" View menimpali.

Milk sedikit tersenyum.

"Maafkan aku View, tapi kita berdua akan mengacau jika disatukan, Ayahmu akan stress melihat kita berdua"

"Iyaa, lagi pula Phi Milk lebih tertarik di perusahaan Ayahku. Phi Milk ingin belajar cara membangun sebuah media, dan dia bisa belajar hal itu di perusahaan Ayahku" balas Tontawan.

Oh tidak. Keduanya jadi memperebutkan Milk.

"Tapi Milk.."

"Tontawan benar, aku ingin belajar seluk-beluk media View. Jadi bisakah selama 6 bulan kamu merelakanku dulu? Aku berjanji akan membantumu dekat dengan June sebagai gantinya. Deal?"

View menyerah. Dia selalu kalah jika soal June. Setinggi apapun niatnya untuk magang bersama Milk, hal itu akan sirna jika dekat dengan June sebagai jaminannya.

"Ha? Gadis mana lagi yang akan menjadi korbanmu Phi View? Ini gadis ke berapa?" Tanya Tontawan.

Beginilah View dan Tontawan. Keduanya akan saling meledek jika bertemu. Lagi pula, perkataan Tontawan ada benarnya juga, June bisa menjadi korban View selanjutnya.

"Milk lihat anak nakal ini. Aku tidak kuat berlama-lama di sini dengan dia, lebih baik aku pulang saja" keluh View.

Melihat sikap View, Milk dan Tontawan tertawa bersama.

Sementara di ujung lorong, Love melihat Milk dan Tontawan tertawa bersama. Gadis itu menyaksikan bagaimana kedekatan Milk dengan Tontawan.

Bohong jika Love tidak merasakan apapun. Dia merasakan sakit yang juga luar biasa saat seseorang yang dia suka tertawa bersama orang lain.

"Love? Kamu tidak apa?" tanya Namtan, seorang teman Love.

Pasalnya, dia melihat mata Love yang berkaca-kaca saat melihat ke arah Milk dan gadis yang saat ini berbicara dengan Milk.

Complicated RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang