Awal

125 9 0
                                    


Kasur yang ukuranya untuk single, sekarang dijadikan untuk dua orang, mau tidak mau, Kai dan Jean harus saling mendekat agar tidak jatuh.

Mereka memang sudah lebih dekat, karena sudah melewatkan satu semester bersama.

Namun untuk tidur berdua seperti ini, ini pertama kali untuk mereka berdua.

"Good night Kai, aku duluan"

"Night Jean"

Tidak lama setelah itu keduanya pun tertidur.

Jean menggeliat dalam tidurnya, lagi dan lagi, kejadian yang terulang kembali, sejak tujuh bulan lalu, saat pertama kali Jean tidur di Kost ini, memang sangat aneh, saat malam pertama Jean pindah, banyak hal yang terjadi

Pertama kali Jean dalam tidur nya merasa di peluk, dan bukan jenis pelukan yang menyakiti, pelukan itu serasa nyaman dan hangat perpaduan yang sangat cocok ditambah suhu ac yang dingin, jadi semenjak itu Jean menjadi terbiasa merasakan hal yang agak aneh di malam hari.

Bahkan selama tiga bulan terakhir ini, Jean merasa mimpinya agak extreme, bahkan lebih dari pelukan yang dirasakan.

Tangan tangan yang memeluknya dalam tidur, sudah bukan hanya memeluk, namun meraba masuk ke baju nya, mimpi yang seperti nyata, dan ketika membuka mata, Jean pun heran, padahal dia tidak melepaskan kancingnya satu pun, tapi piyamanya saat bangun terbuka semua.

Seperti sekarang, Tangan tangan tak kasat mata itu masuk ke kaos belel nya yang sudah sperti outfit tidur favoritnya.

Jean yang tidur memang tidak pernah menggunaka. bra, suka merasa geli saat tangan tak kasat mata itu sering bermain di area dadanya, bahkan terkadang meremasnya dengan pelan dan membuat Jean merasa naik, tapi lagi lagi Jean menikmati saja, toh tidak ada yang hal merugikan, fikirnya.

Kadang Jean ingin sekali membuka mata untuk memastikan, apakah ini nyata atau benar benar mimpi, takut takut ada yang nyelonong masuk.

Tapi Jean selalu memastikan pintu tertutup, jadi tidak mungkin jika manusia atau penghuni kost masuk.

Dari situ Jean pasrah dan menikmati saja apa yang terjadi, sejujurnya jika malam datang, Jean bahkan menunggu rasa geli itu, walau agak takut takut.

Jean kini masih berada dalam mimpi indahnya, seperti malam malam sebelumnya, Jean kini merasa kaosnya diangkat seperti di gulung, posisinya yang terlentang, seolah memudahkan tangan tangan tak kasat mata itu membelai perut dan seterusnya naik hingga ke ujung dada kecil milik Jean.

Namun saat Jean sedang bersiap menerima rasa geli seperti biasanya, dugaanya sangat salah, yang di rasakan kini jauh lebih nikmat dari mimpinya yang lalu.

"Uh" Desahan Jean muncul dalam tidurnya.

Walau ini di dalam mimpi, tapi Jean tau, jika yang menyapu ujung nipple nya bukanlah jari, Tekstur lunak yang basah, dingin, dan berserat, itu lidah, Jean yakin yang sedang melingkari nipplenya dengan sapuan memutar adalah lidah.

"mmhhh" Jean menggigit bibirnya  dengan rapat, mencoba menahan rasa geli yang lima kali lebih nikmat dari malam sebelumnya.

"owhhhh" desahnya lepas begitu saja, ketika jilatan itu berubah menjadi sebuah hisapan, tangan Jean rasanya ingin mendekap apapun yang di depanya, tapi Jean sadar ini mimpi, Jika dia bangun, takut sekali rasa nikmat ini hilang juga.

Jean meremas sprey yang bisa dijangkaunya kala dirasakan mulut itu secara bergantian memuaskan du nipplenya secara bergantian.

Selama ini Jean hanya merasa horny tanpa penyelesaian, tapi untuk malam ini, seperti ada pengecualian, area bawahnya sudah banjir dan merasa sangat gatal karena butuh di keluarkan, di tambah sapuan dan jilatan di dadanya tidak berhenti berhenti.

Tangan tangan itu dengan jarinya memilin , dan mulut juga lidahnya mengobrak abrik, sehingga mau ditahan sebagaimana pun, akhirnya pelepasan itu datang juga "Ahhhhhh"

Desahan panjang keluar dari mulut Jean tanpa di dengar oleh "Kai

Desahan panjang keluar dari mulut Jean tanpa di dengar oleh "Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔞 Who's? (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang