PROLOG

0 0 0
                                    



Tiap langkah terasa berat di kaki Arshaka, seolah jalanan yang dilalui menyimpan semua luka dan kepedihan yang pernah dialaminya. Ia melangkah perlahan, mengabaikan riuh rendah suara orang-orang di sekelilingnya. Dalam hatinya, kesepian menyelimuti, meskipun kerumunan mengelilinginya. Setiap malam, ketika bintang-bintang bersinar di langit, Arshaka terbangun dalam kegelapan, dikejar oleh bayang-bayang masa lalu yang tak bisa ia lupakan.

Di sisi lain kota, Azalea duduk di samping adiknya, berusaha menghibur dengan senyuman yang dipaksakan. Setiap tawa yang terukir di wajahnya menyembunyikan luka yang dalam. Sejak orangtuanya bercerai, hidupnya telah berubah drastis. Ia harus membagi perhatian dan kasih sayang yang tersisa untuk adiknya, sambil berjuang mengatasi kesedihan yang tak kunjung padam.

Takdir membawa mereka bertemu di tempat yang tak terduga—sebuah kedai kopi kecil yang menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup mereka. Di sana, di tengah aroma kopi yang menyegarkan dan bunyi alat-alat dapur, mereka saling bertukar cerita, harapan, dan rasa sakit yang tersembunyi di balik senyum mereka.

Mereka tidak menyadari bahwa pertemuan itu akan mengubah segalanya. Di antara secangkir kopi dan tawa yang tulus, harapan mulai tumbuh, mengatasi bayang-bayang kelam yang membayangi kehidupan mereka. Namun, perjalanan menuju kebahagiaan tidak akan mudah. Ketika luka masa lalu kembali menghantui, mereka harus berjuang bersama untuk menemukan cahaya di ujung terowongan yang gelap.

Apakah cinta mereka cukup kuat untuk mengatasi semua rintangan? Atau akankah luka-luka lama kembali merenggut kebahagiaan yang baru mereka temukan? Di sinilah cerita mereka dimulai—sebuah perjalanan antara luka dan harapan, di mana cinta mampu menyembuhkan, meski dengan cara yang tak terduga.

LUKA DAN HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang