Chapter 11: Konser di Jogja

65 15 1
                                    


Pagi itu terasa penuh semangat dan sedikit tegang. Para member sedang bersiap untuk terbang ke Jogja, di mana mereka akan tampil sebagai bintang tamu di sebuah event konser musik. Freya dan Fiony, meskipun sudah terbiasa bersama, masih merasakan kecanggungan setelah kejadian malam sebelumnya di theater.

Di bandara, para member berkumpul dengan koper mereka, dan tak lama kemudian, Freya datang sambil menyeret koper kecilnya. Fiony tiba beberapa menit setelahnya. Ketika mereka saling bertemu pandang, tidak banyak yang diucapkan, hanya curi curi pandang yang penuh makna.

Setelah check-in dan melewati pemeriksaan keamanan, mereka menuju gate keberangkatan. Keduanya mendapatkan tempat duduk bersebelahan di pesawat. Ketika boarding dimulai, mereka sama-sama duduk dengan diam. Suasana canggung terasa begitu kuat di antara mereka, meskipun tidak ada yang salah. Mereka hanya duduk bersebelahan, namun tidak ada kata yang keluar dari mulut masing-masing.

Jessi, yang duduk di samping mereka, tak tahan untuk tidak memperhatikan. "Mereka kenapa lagi sekarang?" bisiknya sambil melirik member lain.

Salah satu member mengangkat bahu. "Nggak tahu, biasaa pengantin baru."sambil ketawa kecil.

Di dalam pesawat, Freya berusaha untuk tidur sebentar sambil mendengarkan musik di earphonenya, berharap bisa menghindari rasa canggung di samping Fiony. Sementara itu, Fiony hanya melirik ke arah jendela, berusaha untuk terlihat tenang meski jelas terlihat kalau pikirannya melayang ke tempat lain.

Tak lama kemudian, pesawat lepas landas, dan suara mesin yang bergetar membawa mereka semakin jauh ke Jogja. Para member lain tampak santai, beberapa berbincang-bincang atau melihat film di layar pesawat, tapi Freya dan Fiony tetap diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.

Setibanya di Jogja, mereka turun dari pesawat dan menuju ke tempat penginapan. Dan lagi lagi mereka berdua sekamar. Beberapa jam kemudian, Para member segera berkumpul untuk bersiap-siap, mengganti pakaian dengan kostum yang telah ditentukan. Kostum mereka mencolok dan penuh warna, sesuai dengan tema konser yang meriah.

Freya dan Fiony, yang masih merasa canggung, memfokuskan diri pada persiapan masing-masing. Di ruang ganti, Freya sibuk memeriksa kostumnya di depan cermin, memastikan semua sudah rapi. Fiony berada tak jauh darinya, juga merapikan rambut dan make-up.

Jessi, yang tak bisa menahan rasa penasaran, akhirnya angkat bicara lagi. "Eh, kalian beneran nggak ada apa-apa kan?" tanyanya sambil memutar matanya ke arah mereka berdua.

Freya dan Fiony hanya saling melirik cepat, sebelum Freya akhirnya menjawab dengan nada yang terdengar gugup, "Nggak ada apa-apa kok, Jess."

Tapi para member lainnya hanya bisa bertukar pandang penuh arti. "Yakin nih?" tanya salah satu member sambil tertawa kecil. "Kalian dari tadi diem-diem aja, aneh banget."

Freya hanya tersenyum canggung, sementara Fiony tetap fokus pada persiapannya. Mereka semua sudah siap untuk tampil di atas panggung, tapi rasa penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi antara Fiony dan Freya masih tersisa di benak para member. Meski begitu, mereka memutuskan untuk membiarkan saja, dan bersiap untuk bersinar di atas panggung Jogja.

Suasana di belakang panggung semakin tegang saat mereka bersiap untuk tampil. Freya dan Fiony, yang sebelumnya canggung satu sama lain, kini berdiri bersebelahan di tengah-tengah formasi para member. Musik mulai mengalun, lampu panggung menyala terang, dan mereka melangkah maju dengan senyum percaya diri.

Gerakan demi gerakan mereka lakukan dengan sempurna, hingga sampai pada bagian yang membutuhkan mereka untuk bergandengan tangan. Freya, yang sejak awal berusaha keras fokus pada koreografi, merasakan tangan Fiony menyentuhnya. Awalnya biasa saja, namun tiba-tiba, Fiony menarik tangan Freya sedikit lebih dekat dan tanpa peringatan, mendaratkan sebuah ciuman cepat di pipinya.

Freya terkejut. Jantungnya berdetak kencang, matanya melebar, dan pipinya langsung merah padam. Saat itu, dunia seolah berhenti sejenak untuk Freya. Ia berdiri mematung di tengah panggung, tak bisa berkata atau bergerak. Sementara itu, Fiony dengan santai melanjutkan gerakan tari berikutnya seolah tidak terjadi apa-apa, meninggalkan Freya yang masih terpaku di tempat.

Beberapa penonton yang ramai tidak menyadari apa yang terjadi karena ertutupi member member lain, tapi para member lain di atas panggung jelas melihat insiden kecil itu. Mereka saling melirik tersenyum, tapi tetap melanjutkan penampilan mereka, berharap Freya bisa kembali fokus.

Setelah beberapa detik, Freya tersadar bahwa ia sudah ketinggalan gerakan. Dengan wajah yang masih merah padam, ia buru-buru mengikuti gerakan tarian selanjutnya, meski pikirannya terus-menerus memutar ulang momen tak terduga itu. Freya mencoba sekuat tenaga untuk fokus, berusaha keras tidak membiarkan pikirannya kembali ke ciuman kecil di pipi tadi, karena itu hanya akan membuatnya semakin merah dan panik.

Namun, setiap kali ia berusaha melupakan, pipinya justru semakin memanas, dan detak jantungnya tak kunjung tenang. Fiony, di sisi lain, tampak tenang dan profesional, seolah apa yang baru saja terjadi bukanlah sesuatu yang besar.Tapi freya mendapati telinga fiony yang merona.

Ketika penampilan mereka berakhir dan mereka semua berjalan ke belakang panggung, para member langsung mendekati Freya dan Fiony dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. Jessi, yang selalu penasaran, langsung membuka suara. "Fre, Cieeee....." sambil mengejek freya.

Freya yang masih merona, berusaha menutupi kegugupannya. "Apasih?!?...Ngga jelas deeh...." Tapi wajahnya yang masih merah membuat semua member tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekedar itu.

Fiony, dengan senyum jahil yang tersirat di wajahnya, hanya berjalan melewati Freya tanpa berkata apa-apa, meninggalkannya yang masih bingung dan terjebak dalam pikirannya sendiri. Sementara itu, para member lain hanya bisa saling bertukar pandang penuh tanda tanya, masih belum sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya terjadi antara mereka.

Freya kemudian memikirkan rencana balas dendam ke fiony pas nanti balik ke hotel "hmm...awas aja..." sambil tersenyum jahil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What are we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang