Chapter 9 : Jujur

143 21 0
                                        


Beberapa hari telah berlalu, Freya dan Fiony bertemu lagi di teater untuk pertunjukan bersama. Seperti biasanya, chemistry mereka di atas panggung sangat kuat, memberikan kebahagiaan bagi para fans, terutama para shipper Frefio. Setelah show selesai, mereka berdua asyik mengobrol di backstage. Tiba-tiba, Flora memanggil Freya, "Freya!"

Freya berbalik, menatap Flora yang sedang tersenyum. "Ada apa, Flo?"

Tanpa menjawab, Flora langsung menarik tangan Freya dan membawanya pergi, meninggalkan Fiony yang kebingungan. Meskipun tidak disadari, ada perasaan cemburu yang muncul di hati Fiony. Untuk mengalihkan rasa itu, dia mencoba mengobrol dengan member lain.

Sementara itu, Flora membawa Freya ke sebuah ruangan yang sepi. Begitu mereka tiba, Flora menatap Freya dengan serius. "Fre, kamu suka ya sama Fiony?"

Freya terkejut mendengar pertanyaan itu. Wajahnya berubah panik. "Flo, tolong jangan bilang siapa-siapa, ya. Please..."

Flora tertawa kecil. "Hah? Beneran suka? Padahal aku cuma iseng nanya."

Freya baru saja ingin menjawab saat tiba-tiba Fiony masuk ke ruangan. Tanpa sepatah kata pun, dia menarik Freya keluar dan membawanya ke ruangan lain. Sebelum Freya sempat bereaksi, Fiony mencium bibirnya. Freya terkejut dan bingung, lalu mendorong Fiony hingga terjatuh. Fiony terduduk di lantai, dan tiba-tiba mulai menangis.

"Lu ngapa sih?" Freya sedikit kesal. "Minggu lalu lu bilang kita cuma sahabat, tapi sekarang lu cium gua lagi? Apasih yang mau lu pastiin???"

Fiony tidak menjawab, hanya menangis terisak-isak. Freya mulai merasa bersalah dan khawatir. Dia berlutut di hadapan Fiony dan memeluknya dengan lembut. "Fi, kamu kenapa?" tanya nya penuh kekhawatiran.

Sambil terisak, Fiony berkata, "Maaf, Fre. Maaf... Gua juga nggak tahu gua maunya apa..."

Beberapa menit berlalu, tangisan Fiony mulai mereda. Dengan suara lemah, dia menceritakan apa yang terjadi. "Tadi, setelah lu pergi sama Flora, member lain bilang kalau Flora suka sama lu. Gua takut lu bakal ninggalin gua, dan gua nggak suka perasaan itu..."

Freya menatap Fiony dengan lembut. "Tapi kita kan masih sahabat?"

Fiony menggeleng, menggenggam tangan Freya erat-erat. "Sahabat? Gua nggak mau cuma jadi sahabat lu. Rasa cemburu gua ini bukan rasa cemburu yang biasa. Gua nggak tau sejak kapan, tapi gua sadar kalau gua cinta sama lu, Fre. Bukan sebagai sahabat... Maaf kalau selama ini gua bikin lu bingung."

Freya merasa hatinya terenyuh mendengar pengakuan Fiony. "Kenapa lu nggak ngomong dari dulu?"

"Gua takut," jawab Fiony pelan. "Kalau kita pacaran dan keluarga lu tahu, itu akan bikin lu tertekan. Gua nggak mau hubungan kita hancur gara-gara ini. Gua takut kehilangan lu, Fre."

Freya menatap Fiony dengan mata berkaca-kaca. Dia memeluk sahabatnya erat-erat, air matanya jatuh membasahi bahu Fiony. "Fi, kita nggak perlu mikirin semua itu sekarang. Kita bisa hadapi bareng-bareng nanti. Yang penting, lu jujur tentang perasaan lu. Gua maafin lu, dan gua juga minta maaf karena gua nggak ngomong jujur minggu lalu. Gua takut lu nggak nyaman dan malah ninggalin gua."

Mereka berdua terisak dalam pelukan. Tanpa mereka sadari, beberapa member lain sedang menguping di luar ruangan, bersiap-siap berjaga kalau ada staf JOT yang mendekat.

What are we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang