" Gue lebih baik mati kedinginan." Mendengar itu Suho menampar pipi Jimin dengan keras, Jimin merasa pipinya kebas dan kepalanya pusing, disudut bibirnya pun mengalir darah akibat kerasnya tamparan dari Suho." Gue nggak akan ngebiarin itu terjadi, gue masih ingin bermain-main dengan Lo, termasuk tubuh Lo, sangat disayangkan kalo dilewatkan."
" Kita mulai baby?.... Relax dan nikmati oke" Suho hendak melepas celana pendek Jimin satu satunya yang masih melekat di tubuh Jimin. Jimin hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari sesekali memohon agar Suho melepaskannya.
Merasa kakinya terbebas, dengan sisa tenaga yang Jimin miliki Jimin menendang tepat diarea aset Suho, Suho meringis menahan sakit dan nyeri di area pangkalnya. Merasa ada kesempatan untuk lari Jimin berusaha untuk bangun. Jimin memaksakan dirinya berdiri namun belum sempat melangkah tubuhnya kembali ditarik oleh Suho dan lagi-lagi tangan suho sukses mendarat di pipi Jimin dengan keras. Jimin limbung setelah mendapat tamparan kedua kalinya dari Suho. Tubuhnya sudah benar-benar lemas.
" Lo budek ato gimana hah? Gue hanya mau menolong Lo dari kedinginan tapi balasan Lo gini?" Suho menghimpit tubuh Jimin ditembok. Sasaran dia selanjutnya adalah bibir Jimin. Suho mengelus pipi Jimin. Jimin sudah pasrah dia sudah tidak memiliki tenaga lagi dia hanya berharap ada seseorang yang menolongnya.
" Sekali lagi Lo melawan gue nggak akan segan-segan membunuh Lo. Lo cukup diam nurut dan menikmati apa susahnya, hmm"
" Sekarang kita mulai baby.. bibir mu menggoda sekali, boleh gue mencicipinya? Ahh ini terlalu kenyal." Jari Suho bermain-main dipipi dan bibir Jimin. Lalu dia mendekatkan wajahnya dia sudah tidak bisa menahan nafsu dia, bibir Jimin terlalu menggoda. Jimin menutup mata dan bibirnya rapat-rapat. Melihat itu Suho mencengkeram rahang Jimin.
" Buka baby, biarkan gue merasakan manisnya bibir Lo yang seksi ini." Namun Jimin tetap merapatkan bibirnya membuat Suho kembali tersulut emosi. Dia hendak menampar Jimin lagi. " Mau buka mulut Lo atau gue tampar lagi?" Jimin tetap diam dan menggelengkan kepalanya, habis sudah kesabaran Suho dia sudah mengangkat tangan hendak menampar pipi mulus Jimin lagi.
Bugh
Bugh
Bugh
" Belum kapok juga Lo bangsat??" Belum sempat tangan suho mendarat dipipi jimin, ada tangan lain yang menarik rambut dia dan mendaratkan Bogeman mentah diwajahnya.
" Sialan. Lagi-lagi Lo ngehalangin kesenangan gue" umpat Suho setelah melihat siapa yg sudah mengganggu kesenangannya dan berusaha melawan orang tersebut.
bugh
Bugh
Bugh
" Gue sudah peringatkan sekali lagi Lo sentuh dia jangan harap Lo bisa lolos."
" Coba saja kalo bisa" tantang Suho, mendengar itu orang tersebut makin tersulut emosi, dia mendaratkan Bogeman dan tendangan tanpa ampun ke tubuh dan wajah Suho. Suho??? Dia tidak ada kesempatan buat melawan.
" Jangan harap kali ini Lo bisa lolos dari gue bangsat."
Berbagai Bogeman dia arahkan keseluruh tubuh Suho, membuat Suho benar-benar tak berdaya. Melihat lawannya tersungkur dan tidak ada pergerakan dia mendekati Jimin yang terduduk lemas sambil bersandar ditembok." Jimin..."
" Jimin, hey bangun"
" Jimin.... ini gue Suga, bangun." Ya orang itu suga. Setelah Jungkook beberapa kali menghubungi panitia OSIS dan tidak ada jawaban Jungkook teringat ada satu nomer yang belum dia coba hubungi dan ya itu nomer Suga beberapa kali coba tidak dijawab dan panggilan berikutnya akhirnya Suga mengangkat panggilan dari Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis cadangan ( YoonMin )
Fantasiabxb jangan terlalu membenci seseorang kalau belum tau betul seluk beluk orang tersebut. karena kita nggak tau kan rasa benci bisa jadi cintah. eakkk sama halnya kek dua manusia lucu ini. brawal dari ribut berakhir dengan bucin. yoongi jimin namjoon ...