F.A.D 8

326 44 12
                                        

Haiii🌷
Ngapain aja nih malem minggunya?
Kangen Moza Nala Lio ga?
Don't forget to ⭐ and 💬
Up nihh, happy reading 🌊

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, kini usia pernikahan Moza dan Lio sudah 7 bulan. Berarti kandungan Lio sudah memasuki bulan ke 9 yang artinya sebentar lagi akan melewati masa melahirkan.

Karena sewaktu menikah dengan Moza, kandungan Lio sudah memasuki bulan ke 2. Kini tinggal menghitung hari untuk menanti anak dari alpha Moza dan omega Lio lahir.

Berkat usaha dan kesabaran Lio, hubungannya dengan aplha Moza berkembang dengan baik. Entah kenapa Lio yang hamil, tapi Moza yang mengalami gejala mual dan mengidam.

Seluruh keluarga berkata, cinta alpha Moza kepada Lio lebih besar sehingga membuat Moza yang mengalami semua penderitaan sewaktu Lio hamil.

Mendengar pendapat dari keluarga besar itu pun membuat Moza terpengaruh, apakah benar begitu? Apa pada akhirnya memang ia akan luluh pada Lio?

Tapi tak bisa dipungkiri, Moza memang menyayangi anak dalam kandungan Lio. Moza sudah menerima anak itu menjadi anaknya, apa pun untuk anaknya akan ia lakukan.

Sesekali bayangan Nala berputar di kepala Moza, tapi semuanya berusaha Moza tepis. Sudah lama sekali Moza tidak melihat batang hidung Nala, bahkan saat Moza berkunjung ke klan Arjiyah.

Semuanya masih menjadi teka-teki semu bagi Moza, apakah Nala baik-baik saja? Untuk alpha yang selalu dibuntuti oleh Nala sedari remaja, jujur saja Moza merasa ada yang hilang dari hidupnya.

Lamunan itu buyar ketika Moza mendengar suara omeganya "Alphaku bolehkah aku meminta bantuanmu?" ya, asumsi kalian tidak salah.

Lio sudah resmi menjadi omega milik Moza, mereka sudah melakukan pengikatan atau marking. Mereka berakhir begitu karena tekanan dari kedua belah keluarga, jadi tidak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan keluarga mereka.

"Apa yang kau butuhkan Lio?" Moza menatap Lio dengan serius dan panik, matanya melirik ke arah tonjolan besar di perut Lio. Apakah Lio mau melahirkan sekarang?

"Heyy tenanglah, ini bukan seperti yang ada dipikiranmu. Aku hanya ingin kau mencarikan ku daging rusa segar hasil dari buruanmu, aku rasa aku boleh merasakan untuk pertama kalinya kan?" binar di mata Lio membuat Moza tidak tega untuk menolaknya, padahal ia bisa bilang jika tubuhnya sangat amat lelah.

Tugas yang diberikan ayahnya akhir-akhir ini cukup menguras tenaganya, menjaga perbatasan Jiriyah tidak semudah itu. Perlu banyak kesatria hebat yang diturunkan untuk menjaga perbatasan Jiriyah agar tetap aman.

"Baik, tunggu sebentar ya. Aku akan segera kembali." baru selangkah Moza pergi, suara Lio sudah menginterupsi.

"Alpha aku mau ikutt." Lio meraih ujung baju yang dikenakan Moza dengan erat, Moza melihat genggaman itu lalu mengalihkan pandangannya pada Lio.

"Aku hanya sebentar, ini akan melelahkan untuk omega hamil. Aku tidak mau mengambil resiko." ucapan tegas Moza membuat kedua mata Lio berkaca-kaca.

Ahh itu membuat Moza tambah tidak tega melihatnya, dengan sangat terpaksa Moza mengangguk dan menggandeng tangan Lio keluar menuju hutan yang menjadi sasaran tempat berburunya.

Sesampainya di hutan, Moza meminta Lio untuk duduk berdiam diri di bawa pohon besar sembari menonton Moza berburu.

Setelah memastikan Lio aman, Moza mengubah dirinya menjadi bentuk alphanya. Serigala besar dengan warna bulu abu-abu gelap dan iris mata hijau.

Ini kali pertama Lio melihat wujud alpha dari alphanya, ia merasa beruntung memiliki Moza. Moza benar-benar definisi alpha tanpa celah.

Lio tersenyum menatap Moza yang mulai melancarkan perburuannya. Beberapa menit terlewati, Lio mengusap perutnya dan mengajak anaknya berbicara untuk mengusir bosan.

Suara gesekan dedaunan kering membuat tingkat waspada Lio naik seketika, tanpa persiapan apa pun seekor rogue menerjang badan Lio dari belakang dan mengukungnya.

"AAAAAA TOLONGG! ALPHAA!" teriakan Lio terdengar sangat nyaring, keringat mengucur deras dari tubuh Lio.

Rogue itu mulai bertindak kurang ajar, mengoyak baju Lio dengan taringnya. Tekanan yang diberikan rogue itu kepada kandungan Lio membuat omega itu semakin menjerit kesakitan.

Lio sudah di tahap pasrah akan hidupnya, setidaknya jika ia mati alpha Moza bisa menyelamatkan anak mereka. Lio memejamkan matanya perlahan, ia tidak sanggup menatap dirinya yang sedang dilecehkan.

Namun, sebelum rogue itu bertindak terlalu jauh. Badan rogue tersebut terlempar jauh dari hadapan Lio, serigala abu-abu dengan banyak darah di mulut dan kakinya menatap rogue yang mulai kehilangan darah karena alpha Moza sempat mengoyak leher rogue itu.

Bak alpha yang kehilangan kesadaran, Moza terus menerjang dan menghajar rogue itu dengan membabi buta. Tapi sayang setelah rogue itu mati, datang lebih banyak kawanannya dan menyerang Moza secara bersamaan.

Sepertinya Lio tidak bisa dibiarkan untuk tetap berada disini, ini terlalu berbahaya untuk omega. Moza membuka mindlink ke Lio "Pergi dari sini sejauh yang kau bisa, aku rasa aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi."

Mendengar pesan dari Moza, membuat Lio menggelengkan kepalanya. Mana mungkin ia meninggalkan alphanya berjuang sendiri?!

"Tidak! Kalaupun harus mati, kita mati bersama." balasan dari Lio membuat fokus Moza pecah, Moza terdorong kebelakang dengan luka cakaran yang cukup dalam.

"Kau gila?! Kau hamil omega! Turuti perintahku, pergilah dan pastikan anak kita hidup." perintah Moza membuat Lio bimbang, tapi ia berpikir berada disinipun tidak membantu Moza.

"Aku pergi, bertahanlah! Aku akan mencari bantuan alpha." putus Lio yang tidak mendapat balasan dari Moza.

Lio berubah menjadi serigala cantik dengan bulu berwarna coklat terang bercampur putih. Lio berlari meninggalkan hutan itu, lolongan panjang alpha Moza sempat menghentikan langkah Lio. Tapi tidak ada pilihan lain, ia harus cepat mendapatkan bantuan walau perutnya benar-benar sakit.

Sesampainya di kediaman pemimpin Jiriyah, semua heboh melihat kondisi Lio. "Lio ada apa denganmu?! Kenapa kondisimu seperti ini?" cecar luna Morra, ibu mertuanya.

"L-luna tolong alpha Moza, dia diserang banyak rogue saat-" tak sempat menyelesaikan kalimatnya Lio sudah meluruh ke lantai, tenaganya benar-benar habis.

Lio menjerit kesakitan memegang perutnya, keadaan semakin kacau. Alpha Zenuel segera mengumpulkan semua alpha dan beta untuk menuju tempat dimana anaknya sedang berjuang melawan rogue.

Dan para omega membantu persalinan Lio, alpha Zenuel menempatkan alpha Nezaima sebagai pelindung untuk para omega di kediamannya.

Lio terengah-engah, nafasnya sudah tidak beraturan "Ibu a-aku sudah tidak kuat lagi, alphaku a-alphaku dimana?" luna Morra setia disamping ranjang Lio, mengusap peluh Lio.

"Moza pasti baik-baik saja, sekarang fokuslah pada anakmu Lio. Ibu mohon." genggaman tangan antara ibu mertua dan menantu itu semakin menguat.

Mereka sama-sama berjuang, semoga semuanya baik-baik saja. Tugasmu hanya bertahan alpha, aku omegamu akan berusaha membuat anak kita lahir dengan selamat.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Ada umpatan yang mau kalian salurkan? 😅

_RIUSGURL_

Female Alpha Dominan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang