14 - Sang Ratu Jalanan

5 2 0
                                    

Hai.. hai.. hai..
Apa kabar nih kalian semua?
Ternyata udah lama banget nih aku nggak up Zievanya, wkwk...
Maaf banget ya..

Jadi hari ini aku mau up chapter 14. Semoga kalian suka ya. Jangan lupa bintang dan komennya. Nggak baik loh kalo jadi ghost readers...
Dan jangan lupa follow dulu ya buat yang belum follow...
Thank you❤️

Thank you❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️❤️❤️

Deruman demi deruman mulai terdengar memekak telinga. Gas mobil yang tengah mereka mainkan membuat suasana dini hari menjadi semakin ramai. Banyak manusia yang tengah berkumpul di sebuah jalan yang sepi akan jangkauan pengendara dan juga letaknya yang jauh dari pemukiman. Hal itulah yang membuat jalanan ini sering menjadi tempat untuk balapan liar.

Dari kejauhan mulai terdengar deruman yang mengalahkan suara mobil-mobil di sana. Hingga semua atensi mulai beralih kepada sebuah mobil berwarna abu-abu glossy yang terlihat sangat menawan. Mobil tersebut melaju dengan sangat kencang mengarah ke kerumunan hingga membuat orang-orang menghindar. Hanya satu orang yang tidak berpindah sama sekali. Ia malah menatap mobil tersebut dengan senyum miring. Tangannya bersedekap sembari berdiri angkuh di depan mobil merah kebanggaannya. Siapa lagi kalau bukan President of De Blackwira's, Dominicus.

Pengendara mobil tersebut menghentikan laju mobilnya dengan jarak sekitar 500 meter. Ia mengunci tatapannya ke arah Dominicus yang seakan tengah mencari kematiannya sendiri karena berdiri di titik berbahaya. Senyum smirk mulai tercetak jelas di bibirnya. Dalam hitungan detik, ia menginjak pedal gas dengan tenaga penuh. Mobil itu mulai melesat dengan kencang. Ia memutar-mutar stir mobil tanpa mengurangi sedikitpun kecepatannya, melakukan atraksi sembari mengepung Dominicus yang terlihat sangat santai. Teknik drifting yang pengendara itu lakukan membuat semua terkagum akan kelihaiannya. Beberapa menit setelahnya, pengendara itu mulai menginjak rem berniat memberhentikan laju mobilnya tepat di hadapan Dominicus.

Tepukan tangan sebanyak empat kali terdengar dari kerumunan yang berada di belakang Dominicus. Tidak. Bukan tepuk tangan serentak, tapi hanya satu orang. Semua atensi kini beralih kepada seorang laki-laki yang keluar dari kerumunan. Seorang laki- laki berparas tampan yang tengah mengenakan jaket kulit warna hitam khas pasukan DBW angkatan 5. Laki-laki itu berjalan mendekati Dominicus dan berdiri di sebelahnya. Tangannya langsung terlipat ke depan. Dominicus terkekeh saat netranya bertemu dengan netra berwarna hazel milik laki-laki di sampingnya.

"Lancang sekali anda, mengendarai mobil saya dengan sangat tidak hati-hati!" Laki-laki itu mulai bersuara. Netra hazelnya menatap intens pengendara mobil tersebut. Melalui kaca mobil yang memiliki tingkat kegelapan sedang, sehingga dapat terlihat dari luar meski tidak begitu jelas.

Sang pengendara pun terkekeh. Tangannya mulai membuka pintu lalu melangkahkan kakinya keluar dari mobil yang ia kendarai. Gadis itu membenarkan posisi kacamata hitamnya sembari menatap kedua orang yang berjarak 2 meter darinya. Tak lama ia mulai melangkahkan kakinya, berjalan sembari bersedekap—sama seperti yang tengah Alfa dan Dominicus lakukan. Melihat gadis itu mendekati sahabatnya, Stefan yang sedari tadi berada di belakang pun mulai berjalan menghampiri Alfa dan Dominicus. Diikuti oleh Arga, Arsen, Zidan, Alan, Gading, Juna, dan anggota De Blackwira's yang hadir di tempat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZievanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang