Sakura yang baik-baik saja juga berkat Endo, jika saja Endo tak menyadarinya. Dan tak langsung membuat dirinya mencari tahu lebih banyak lagi, mungkin Sakura akan terus berbohong. Dia merasa menyedihkan, yang membuatnya memilih untuk tidak mengatakan pada siapapun mengenai lukanya.
Atas kebaikan dari Endo, Sakura selalu berharap Endo akan berumur panjang. Meskipun kenyataannya manusia memang memiliki batasannya masing-masing, memikirkan jika esok hari seseorang bisa saja mati. Membuat Sakura menyangkalnya berkali-kali.
Kenapa dia tidak mengenal Endo lebih? Seharusnya pun dia bisa berada di dekat Endo untuk menemaninya. Bukan berada di sisa-sisa hidupnya seperti sekarang. Mau di sesali berkali pun, tak akan mengubah keadaan. Maka Sakura sudah memutuskan, bahwa dia tak akan lengah sebentar saja. Dia harus memprioritaskan Endo terlebih dulu, dari pada dirinya sendiri.
Jika saja dia kehilangan Endo tanpa melihatnya untuk terakhir kalinya. Maka Sakura akan memiliki penyesalan dalam hidupnya. Padahal dia berharap Endo berumur panjang, dan menjadi temannya untuk waktu yang lama pula. Tapi kenyataan yang di dengarnya, harus di terimanya.
Selama ini Sakura tidak pernah melihat Endo kesakitan, anak itu hanya mengukir senyumannya sesempurna mungkin. Bahkan Sakura takut jika Endo melakukan kebohongan sepertinya. Yang ternyata Sakura salah menduganya, Endo memang tidak berbohong sama sekali.
Dia akan mengatakan sakit jika memang sakit, dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja sesuai dengan kenyataannya saja. Endo tidak pernah berbohong, dia akan mengatakan yang sebenarnya terjadi saja. Karena membohongi diri sendiri, dan membohongi orang-orang yang peduli padanya sama saja kejahatan. Begitulah yang Endo pikirkan.
Hari ini tidak pernah Sakura sangka, jika dia harus menyaksikan Endo dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Baru saja dia membuka pintu ruangan rawat Endo, di sana banyak beberapa dokter dan perawat yang menanganinya.
Chika sampai menarik tangannya dengan perlahan, Sakura masih bisa melihat saat tubuh Endo mengejang dengan hebatnya. Ini kali pertama bagi Sakura melihatnya, Endo sebelumnya memang baik-baik saja. Tapi keadaan baik-baik itu tidak akan seterusnya terjadi. Seperti yang sekarang di lihatnya, membuat Sakura menjatuhkan buket bunga tulip yang sudah di belinya.
"Endo kenapa?"
"Hal seperti ini memang bisa terjadi, aku sudah sering melihatnya. Tapi aku pun tidak pernah terbiasa," ucap Chika yang kedua pipinya pun sudah basah akan air matanya.
Mana mungkin Chika baik-baik saja, seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Justru harus menderita, dan merasa sakit seperti ini. Chika terus-terusan menahannya, takut akan kehilangannya. Tapi tak memikirkan betapa sakitnya Endo jika harus bertahan.
Kemudian Sakura membiarkan Chika menangis pada dekapannya, dia pun sama sedihnya dengan Chika. Hanya saja, yang paling merasa sedih adalah Chika. Seseorang yang menghabiskan banyak waktu bersama Endo, dan selalu melihatnya terus kesakitan seperti itu.
Jika seandainya Sakura bisa melakukan banyak hal, pasti yang akan dilakukannya terlebih dulu adalah menyelamatkan Endo. Karena dengan begitu, Sakura akan membalaskan semua kebaikan dari Endo. Bukan hanya menerima kebaikannya saja, dan bertahan hidup seperti ini. Adakalanya Sakura pun kembali tak baik-baik saja.
Karena di sini, seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya. Bahkan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
Sakura menghela napasnya dengan kasar, dia mengacak-acak rambutnya dan terus mengumpati dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa dilakukannya untuk Endo, bahkan ketika dia melihatnya dengan jelas Endo tidak baik-baik saja. Sakura hanya diam mematung, tak dapat melakukan apapun untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penuh Dengan Kebohongan [✓]
FanficKalimat semuanya akan baik-baik saja itu, hanyalah kalimat penghibur diri. Sementara dengan kenyataannya. Ada yang tak bisa di damaikan apalagi tersembuhkan. Hanya saja, Endo dengan ketulusannya membantu Sakura untuk sembuh. Kini Sakura yang baik-b...