LIMA

178 31 6
                                    

Sunghoon mengetuk-ngetuk kertasnya yang masih kosong, matanya memperhatikan beberapa siswa yang menjawab asal, ada yang serius tapi tidak tahu benar atau salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon mengetuk-ngetuk kertasnya yang masih kosong, matanya memperhatikan beberapa siswa yang menjawab asal, ada yang serius tapi tidak tahu benar atau salah.

'Serasa ikut olimpiade gue.'

Iya sih membuat pintar otak tapi membuang waktu.

Sumpah bisa Sunghoon saja nggak sih jadi gurunya terus dia ceramahin yang terlambat. Sumpah, Sunghoon merindukan guru BK dan ceramahnya itu.

"Sisa 3 menit lagi."

Kelimpungan dah tuh 9 orang, memang sesulit itukah soalnya.

"Waktu selesai." Bertepatan dengan bunyi bel.

"Kak Sunghoon dihukum won" ucap Sunoo karena kelas mereka langsung menghadap ke tempat murid yang dihukum.

"Ayo noo kita belikan Kak Sunghoon minum." Jungwon yakin semalam pasti Sunghoon ketiduran sampai lupa bangun makanya telat.

"Seung, bagaimana bisa dia menebak pertanyaan menjebak Lo" ucap Jay heran.

"Mana gue tahu, gue juga tidak menduga dia bakal tahu jawaban nya."

"Diantara semuanya cuma Sunghoon yang lolos."

Mereka sontak menatap Sunghoon yang bahkan terkejut.

"Soal ini memang tidak ada jawaban nya jadi kalian tidak perlu susah-susah mencari jawaban hanya perlu kosongin dan kalian benar."

Sunghoon benar-benar merasa bangga sama dirinya, jujur saja Sunghoon sengaja kosongin biar dia tidak dianggap pengkhianat sama 9 murid yang dihukum tapi ternyata dia malah beruntung.

"Sunghoon, bagaimana kamu tahu?"

Sunghoon menulis di kertas dan memperlihatkannya.

"Bukankah kamu sudah bisa bicara?" Tanya Pak Ridwan saat Sunghoon ingin menulis.

Saya tidak menjawab karena ingin dihukum, mana saya tahu itu sebuah jawaban.

"Saya benar-benar terkejut pak, saya kosongin karena saya pun putus asa jadi saya fikir jika mereka berhasil tidak ada yang membersihkan toilet maka saya yang akan bersihkan pak." Sunghoon menyengir karena memang dia tidak tahu.

"Itu tidak penting, kamu bebas dan yang lainnya jalani hukuman kalian."

Sunghoon sontak saja menghindari mereka, sumpah kejadian itu nggak ada di dalam cerita untuk Sunghoon pintar.

***

Sunghoon menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Di seberang sana, Beomgyu mengoceh karena lapar tapi tak berani keluar dari mobil.

"Iya bawel."

Sunghoon keluar dari sekolahan, tadi Jungwon sempat membelikan nya Aqua jadi Sunghoon bakal berikan saja pada Beomgyu dan roti untuk mengganjal perutnya.

Tok! Tok!

"Kenapa cuma roti, gue lapar Hoon"

"Nanti pas pulang kita makan, makan saja yang ada dulu bawel."

Sunghoon kembali menuju kelas nya tapi tiba-tiba saja beberapa orang menghadangnya.

"Mana Beomgyu." Taehyun mencegat langkah Sunghoon.

"Gue nggak ada urusan sama Lo, bukannya Beomgyu sudah putusin Lo semalam"

"Brengsek."

Sunghoon menutup matanya saat kepalan tangan Taehyun hendak menonjok nya tapi kenapa tidak terasa apapun.

"Pengecut Lo semua!" Heeseung menahan tangan Taehyun dan mendorongnya kasar.

Sunghoon menatap Heeseung yang berdiri depannya, melindungi dia dari sedangkan Taehyun.

"Pergi Lo semua dari sekolah gue"

"Urusan kita belum selesai." Ucap Taehyun menatap marah Sunghoon lalu pergi bersama teman geng nya.

"Ikut gue." Heeseung menarik Sunghoon menjauhi parkiran mobil.

"Lepas."

Heeseung tak mendengarkan permintaan Sunghoon.

Heeseung mendorong Sunghoon hingga tubuhnya menabrak dinding. Sunghoon menjadi gugup dengan jarak yang begitu dekat.

"Ternyata Lo diberikan kesempatan bebas malah ngelunjak yah." Heeseung berbisik dengan nada berat nya seolah menggoda Sunghoon.

Sunghoon terkejut, apa yang Heeseung ucapkan tak membuatnya paham.

"Gue berikan Lo kebebasan bukan berarti Lo melanggar perintah gue Hoon, Lo berpura-pura bisu gue turutin, Lo suruh gue terima Wonyoung gue turutin tapi kenapa Lo nggak pernah turutin gue Hem." Sunghoon merasa tubuhnya bergetar begitu tangan Heeseung menyentuh kepalanya bahkan bibir nya.

"Kenapa kamu dekat dengan pria lain Hoon, kamu tidak mendengarkan ku"

"Heeseung apa yang kamu bicarakan sebenarnya"

"Kamu bahkan berani mendekati Beomgyu, musuh kita yang bahkan selalu mencari cara melukaimu tapi kenapa kamu sekarang menolongnya"

"Seung, apa kita bisa berbicara tanpa posisi seperti ini."

"Di dalam mobil itu ada Beomgyu kan"

"Pulang bersamaku."

Sunghoon melotot melihat bagaimana saat Heeseung dengan santai mencium bibir nya. Beberapa kali mengedipkan mata. Heeseung mencium bibir nya.

Sunghoon mondar-mandir. Ini ada yang salah, kenapa cerita ini jauh sekali dengan yang Sunghoon baca. Bagaimana bisa Park Sunghoon dan Lee Heeseung sebenarnya memiliki kedekatan.

IMPOSSIBLE!!!

Mess, this flow is so messed up.

Bagaimana mungkin Lee Heeseung bahkan tahu kalau ternyata Park Sunghoon bisa berbicara.

Jelas-jelas tidak ada dialog tentang ini apalagi dari awal diceritakan Lee Heeseung dan Park Sunghoon tidak saling mengenal, lalu barusan terjadi itu apa. Bahkan----

Heeseung kissed him. Kissed Sunghoon on the lips.

Gila! Ini gila, benar-benar gila.

Sunghoon's first kiss was snatched away by an unreal player, a character in a novel.

YUNA💛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUNIA NOVEL - TRANSMIGRASI -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang