Setelah kepergian sang ibu, Darren memilih cuti panjang. Meski satu bulan telah berlalu, Alpha berkepala buzz cut itu masih berkabung. Yang dia lakukan hanya berbaring memandangi foto orangtuanya.
Terkadang menangis, sedetik kemudian tertawa mengingat kenangan masa kecil bersama Ibu dan Ayah. Kondisinya terlihat mengkhawatirkan, apalagi Darren sangat sulit menelan obat.
Kenzie berpikir keras bagaimana cara agar Darren menelan obatnya. Hingga sang itame mendapat ide dengan meracik makanan yang mengandung obat herbal di dalamnya.
Awalnya Darren masih menolak. Seperti hari ini, Kenzie mendapat resep baru dan langsung memberikannya kepada sang suami. Tapi saat akan disuapi, Alpha buzz cut itu tak mau membuka mulutnya.
"Ayolah, Phi. Apa kamu akan terus seperti ini?"
Darren malah bergulung dalam selimut.
"Setidaknya cicipi sedikit saja. Ini resep terbaru, herbalnya hanya cocok dengan metabolisme tubuh Alpha."
Yang dibujuk tetap bergeming.
"Ibu akan sedih melihat kamu seperti ini. " bujuk Kenzie lagi.
"Bilang saja kamu lelah mengurusku." Sekalinya menyahut malah membuat yang mendengar mengelus dada.
Dengan sabar, omega itu naik ke atas ranjang. Memberanikan diri memeluk suaminya dari belakang.
"Jika lelah, aku tidak akan susah payah mencari herbal yang cocok untukmu, Phi," lembutnya.
Darren masih bergeming.
"Meracik makanan yang mengandung herbal itu tidak mudah. Aku harus mempelajari mekanisme tubuhmu, kemudian mencarikan herbal yang cocok, lalu mengolahnya sedemikian rupa agar tak tercium saat kamu makan. Apa itu bisa dikatakan aku lelah mengurusmu?"
Alpha itu berbalik, menyamankan wajah di dada Kenzie yang kini mengusap kepala plontosnya.
"Makan ya?" Kenzie terus membujuk.
"Sebentar lagi, biarkan seperti ini beberapa saat."
Kenzie menyetujui.
Sejak hari itu, hubungan mereka membaik. Darren semakin bergantung pada Kenzie, bahkan sangat manja. Membuat sang omega merasa seperti istri yang sangat dicintai, walau kenyataannya belum ada yang mengucap kata keramat itu.
Kenzie masih mencintai seorang diri.
Hingga dua bulan berlalu, Darren telah pulih sepenuhnya. Berkat dukungan Kenzie, Alpha itu memutuskan bangkit dan kembali bekerja.
Bulan depan adalah hari jadi pernikahan mereka yang pertama. Semalam Darren berjanji akan kembali pada tanggal itu. Meski tak berharap banyak, tapi Kenzie menanyakannya lagi sebelum Darren pergi.
"Kamu akan kembali pada anniversarry kita kan, Phi?"
"Kuusahakan pulang sebelum tanggal itu, Zie."
Dengan segala keberanian yang dimiliki, Kenzie mengecup pipi Darren. "Aku menanti kepulanganmu, Phi."