Alaro memijit kepalanya usai menonton tayangan berita tentang Presiden Casilas yang bicara di depan pers, menegaskan bahwa skandal seks penasihatnya adalah bukan urusannya.
Casilas mengatakan bahwa dirinya lebih senang menghabiskan waktu untuk merencanakan banyak hal demi kesejahteraan Kolombia. Dan bahwa dia tidak berpikir kalau memecat Francisco Ruiz adalah keputusan bijak. Dia juga menambahkan dirinya tak akan ikut-ikutan Alaro membuang staf hanya karena ingin dinilai tegas oleh masyarakat. Karena Casilas masih butuh banyak orang berkualitas untuk membantunya membangun negara yang sedang dan akan dipimpinnya lima tahun ke depan ini.
"Bajingan," Alaro mengumpat. "Pidato penuh tipu muslihat itu pasti dituliskan oleh Francisco."
"Bedasarkan data sekarang elektabilitas Casilas naik tinggi usai jumpa pers itu."
"Aku yakin sekali skandal ini memang ulah mereka sendiri," tuduh Alaro tajam. "Ulah Francisco terutama. Permainan politik. Strategi politik. Dia tahu skandal seks tak bisa menjatuhkannya. Malah nyatanya sekarang itu dimanfaatkan untuk membuat Casilas semakin naik."
"Francisco bisa melakukan sesuatu yang lebih elegan seperti yang biasa dia lakukan," kata Gustavo. "Skandal murahan ini sama sekali bukan gayanya."
"Jangan remehkan orang cerdas, dia pasti ingin semua orang berpikir seperti cara pikirmu itu, Gustavo!"
"Lagipula, kau seharusnya tak memecat Lily, sekarang malah jadi bumerang untuk dirimu sendiri."
"Aku tidak berniat memecatnya," tukas Alaro segera. "Hanya kusuruh ambil cuti. Lalu dia sendiri yang menghubungiku dan suruh aku memecatnya saja. Masyarakat padahal sudah memuji tindakan tegasku itu sebelum si brengsek Casilas bicara omong kosong di depan pers!"
Dan semua tim yang ada di ruangan itu tak tahu lagi harus menanggapi apa.
"Kalau elektabilitasku semakin menurun, aku akan gagal naik sebagai calon presiden," gerutuan Alaro masih berlanjut. "Entah apa yang membuat Francisco mati-matian menaikkan cecunguk itu."
"Apalagi kalau bukan kekuasaan?" Santiago yang sedari tadi hanya menyimak, akhirnya angkat bicara. "Sayap Kanan sedang mempersiapkan Francisco sebagai calon presiden enam tahun mendatang saat usianya cukup untuk menjabat. Itu bukan hanya sekedar kabar burung lagi. Itu agenda mereka. Selama kurun waktu itu, Francisco butuh boneka yang bisa disetirnya. Mana mungkin dia melepaskan orang bodoh seperti Casilas," ujarnya. "Intinya begini. Jatuhkan Francisco maka Casilas pasti akan ikut jatuh. Sebaliknya, jika Casilas jatuh, belum tentu Francisco jatuh bersamanya."
"Skandal seks ini seharusnya sudah melumat karirnya hingga habis namun nyatanya tidak," ujar Gustavo. "Menjatuhkannya tak semudah membalikkan telapak tangan. Kita harus masuk ke dalam kepalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH OF LIES
Romance• A DARK ROMANCE • Satu video skandal seks berdurasi tujuh menit tersebar di media sosial. Video yang berhasil menggemparkan sejagat negeri tersebut telah menyulut amarah dan keributan dari berbagai pihak. Lily Rose dan Francisco Ruiz, yang ada di d...