🩲
"Oke! Ini botol terakhir. Sumpal mulutmu menggunakan sempak bekasmu itu lalu kocok kontolmu sampai pejuhnya memenuhi botol kaca ini. Mengerti?" Perintah lelaki itu sambil menyerahkan sebuah botol kaca.
"Mengerti tuan," jawab pria tersebut dengan pandangan kosong.
Adalah Prayoga Adisukmo, biasa dipanggil Yoga. Lelaki berusia 18 tahun yang pada dasarnya adalah seorang penyuka sesama jenis itu menggunakan ilmu hitam yang dipelajarinya untuk memenuhi hasrat seksualnya. Sudah banyak pria yang menjadi korban kebejatan Yoga. Kali ini, seorang ustadz muda dari pondok pesantren desa sebelah menjadi sasarannya. Terhitung ustadz muda itu sudah mengocok kontolnya dari pagi hingga menjelang sore. Beberapa botol kaca berukuran sedang berjejer rapi dengan pejuh yang mengisi hampir setiap botol. Kecuali satu botol yang masih dalam keadaan kosong.
"Ah! Enak! Enak banget kontolku dikocok! Enak banget ngocok kontol buat tuan Prayoga. Pejuhku ini cuma buat tuan Prayoga," racau ustadz muda bernama Faisal tersebut.
Kalau ada yang melihat aksi bejat ini, mungkin mereka tak akan mampu membendung tangis mereka. Ustadz Faisal benar-benar dalam keadaan terburuknya. Baju Koko yang tadi ia pakai sudah berlumuran pejuh, berikut juga dengan sarung berwarna hijau yang kini sudah bau pesing akibat dikencingi oleh ustadz Faisal sendiri. Badannya tak ada beda dengan baju Koko miliknya. Pejuh basah dan yang sudah mengering menghiasi setiap jengkal kulit cokelatnya.
Bagaimana dengan kontolnya? Tentu sudah membiru dan lecet sana-sini. Bahkan perkakas bercinta miliknya itu sudah tak mampu berdiri karena saking lamanya dikocok secara nonstop tanpa henti. Sayangnya ia tak mampu berhenti. Pikirannya sudah berada di bawah kendali Prayoga. Lelaki berambut serupa sulur anggur itu benar-benar tega hati membiarkan kontol ustadz Faisal membengkak. Bahkan testisnya sudah keriput karena pejuhnya benar-benar sudah mengering.
"Tuan, pejuhku mau muncrat tuan. Lihat tuan! Pejuhku muncrat khusus untuk tuan." Nyatanya, hanya setetes madu jantan yang keluar dari lubang kencing ustadz Faisal. Pejuhnya benar-benar sudah kering kerontang. Tapi di alam bawah sadarnya ia merasakan orgasme yang luar biasa hingga ia tak mau berhenti untuk mengerjai kontolnya.
Prayoga mendengus kesal. Tinggal sebotol lagi tapi pejuh ustadz ganteng di hadapannya ternyata sudah habis. Mau tak mau ia harus mengakhiri kegiatan bejatnya ini.
"Cukup! Tak perlu mengocok kontolmu lagi. Sekarang merangkaklah ke atas kasur lalu buka lebar-lebar belahan pantatmu. Aku ingin memberikan sebuah hadiah untukmu.
"Baik tuan." Ustadz muda itu merangkak naik ke ranjang milik Prayoga. Ia membuka lebar-lebar belahan pantatnya hingga lubang silitnya terlihat di ekor mata Prayoga.
"Sialan! Ini mah masih perawan," ujar Prayoga saat melihat kerutan dengan warna kontras di bagian belakang ustadz Faisal.
Kontol Prayoga mulai bereaksi. Tanpa distimulasi pun kontol itu sudah mampu berdiri tegak menantang.
"Ini hadiah untukmu wahai budakku. Ingin ini masuk ke lubangmu?" Goda Prayoga.
"Kontol? Aku diberi kontol tuan Prayoga? Cepat masukkan tuan! Memek lonteku sudah tidak sabar untuk digenjot tuan Prayoga. Entot aku sampai aku lumpuh tuan Prayoga," pinta ustadz Faisal saat melihat kontol Prayoga.
Pada akhirnya, ustadz Faisal digagahi oleh lelaki yang lebih muda darinya. Sialnya, Prayoga tak akan berhenti sampai pagi hingga lubang pembuangan itu benar-benar rusak dan membuat kaki-kaki ustadz Faisal lumpuh seperti permintaan ustadz muda itu tadi. Ya, meskipun tak benar-benar lumpuh.
------------
Dini hari, Prayoga menyelesaikan aksi bejatnya dengan senyum sumringah. Ia benar-benar capek untuk menuruti libidonya. Ia melihat ustadz Faisal yang sudah terbujur kaku seperti sebuah mayat lalu meludah beberapa kali ke tubuh itu. Mata ustadz Faisal tetap memandang kosong seakan jiwanya telah lenyap dari raganya.
"Sayang banget permainan kita harus selesai di sini pak ustadz. Wajah seganteng ini, badan sekekar ini, kontol segede ini, lubang sesempit itu sudah pernah aku cicipi. Setelah kuberikan sugesti, kamu akan berjalan keluar rumahku dengan telanjang bulat tanpa menggunakan baju. Kontolmu yang sudah bengkak membiru itu akan terus ngaceng sampai kamu berada di tempat yang aku perintahkan untuk kau datangi. Setelah itu kocoklah kontolmu untuk terakhir kali sampai pejuhmu kembali muncrat. Bawalah baju dan sarung ini agar saat kamu tersadar kamu masih mempunyai pakaian untuk menutupi badan telanjangmu. Saat aku bilang pergi, maka sugesti yang aku berikan padamu harus kamu turuti," titah Prayoga.
"Pergi!" Tanpa tedeng aling-aling, ustadz Faisal langsung menyambar pakaian yang diberikan Prayoga lalu ngacir keluar dengan keadaan telanjang serta kontol ngaceng.
Untungnya, orang-orang desa dini hari itu masih terlelap hingga tak menyadari ada ustadz ganteng dari desa sebelah yang tengah berjalan berjalan di depan rumah mereka sambil telanjang dengan kontol ngacengnya.
----------
"Kayaknya aku harus beli lemari baru deh," ucap Prayoga saat selembar sempak bekas ustadz Faisal lengkap dengan pejuhnya tak bisa ia simpan saking banyaknya sempak yang sudah ia rebut dari pemilik aslinya.
Prayoga beranjak menuju dapur. Ia melepas sempaknya yang sudah lusuh akibat keringat dan pejuh. Ia menaruh sempak bekas itu di sebuah nampan yang juga berisikan kembang berbagai macam warna dan sebuah kendi berisi air. Asap wangi cendana yang berasal dari tiga buah dupa merangkak masuk ke dalam indera penciuman Prayoga hingga membuat bocah itu sedikit mengantuk.
"Ah! Kayaknya besok aku nggak nyari mangsa dulu. Kontolmu udah capek seminggu ini ngentot terus," ucap Prayoga.
----------
Di tempat lain:
"Ah! Enak banget ngocok kontol. Sialan! Pejuhku mau keluar! Pejuhku mau keluar!" Ustadz Faisal berhasil muncrat.
Kontolnya yang tadi bengkak membiru kembali ke bentuk asalnya. Pun begitu juga dengan testisnya yang kembali menggembung sempurna seakan pejuh itu tak pernah diperas. Ia linglung melihat ceceran pejuhnya bertebaran hingga membentuk pola abstrak yang nampak cantik di matanya. Setelah sadar sepenuhnya, ia langsung berjingkat kaget. Angin malam yang begitu menusuk kulit langsung menjamah tubuh telanjangnya.
"Astaghfirullah! Apa yang sudah saya lakukan? Saya onani di pinggir jalan dengan keadaan telanjang? Aduh, bagaimana kalau banyak yang melihat?" Ustadz muda itu ketakutan. Ia langsung melihat keadaan sekitar yang gelap dengan bermodalkan cahaya dari bulan. Ia hapal betul dengan jalan ini. Jalan beraspal ini adalah jalan yang jarang dilalui oleh penduduk desa. Semoga saja tuhan menjamah doanya agar orang-orang desa tak melihat aksi bejat yang ia lakukan meskipun itu dalam keadaan tanpa sadar. Ia benar-benar seperti orang yang sudah kehilangan akal karena telanjang bulat di pinggir jalan desa. Ia buru-buru menggunakan baju dan sarung yang entah itu milik siapa. Ia yang tak menemukan sebuah sempak akhirnya berjalan pulang dengan menutupi area perkakas bercinta miliknya dengan kedua telapak tangannya. Ia tak mau jika kontol 20 cm itu tercetak jelas di sarung tipis yang ia kenakan.
To be continued... .
Malang, 19 Oktober 2024
Gronne Agurker
![](https://img.wattpad.com/cover/379500597-288-k245575.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AJIAN SEMPAK PEMIKAT 🏳️🌈
Short StorySebut saja Prayoga. Lelaki baru meletek itu mempunyai fetish aneh di mana ia suka mengoleksi sempak bekas dari orang lain. Selain itu, ia juga doyan memerah pejuh lelaki yang lebih dewasa darinya. Siapakah korban selanjutnya? Gronne Agurker