Bab 3: Dalam Lingkaran Kegelapan

69 13 0
                                    

Jisoo duduk di dalam kafe, menatap secangkir kopi yang sudah dingin. Suara hening terasa menggerogoti jiwanya, dan dia tahu bahwa dia tidak bisa terus bersembunyi. Setelah pertemuan di rooftop, keputusan Jennie untuk mencari informasi lebih lanjut tentang J telah mengubah segalanya. Jisoo merasa berada di tepi jurang, di mana setiap langkah bisa menjatuhkannya ke dalam kegelapan yang lebih dalam.

Di luar kafe, malam semakin larut. Suara kendaraan berlalu lalang mengisi udara dengan getaran kehidupan, tetapi bagi Jisoo, itu hanya menjadi pengingat akan apa yang telah hilang. Dia merindukan saat-saat ketika hidupnya penuh dengan tawa dan kebahagiaan. Namun, semua itu telah sirna, tergantikan oleh bayang-bayang kematian dan dendam.

Sementara itu, Jennie kembali ke rumahnya, merasa berat hati. Dia merenungkan pernyataan Jisoo tentang berhati-hati. Jika J benar-benar menginginkan mereka untuk mengikuti jejaknya, apakah itu berarti dia tahu mereka sedang menyelidikinya? Ketegangan menyelimuti pikirannya saat dia mencoba menghubungkan titik-titik yang ada.

“Dari mana semua ini bermula?” gumamnya pada diri sendiri, membuka laptop dan mulai menyelidiki semua laporan yang ada. Setiap kali dia menemukan petunjuk baru, rasanya seperti satu langkah lebih dekat untuk menggali kebenaran. Namun, rasa takut akan konsekuensi dari penelitiannya semakin membebani hatinya.

Di sisi lain kota, Rose sedang mencari informasi tentang J. Dengan naluri seorang penulis, dia menyadari bahwa cerita ini jauh lebih dalam dari yang dia bayangkan. Dia mulai mengumpulkan semua data dan wawancara yang bisa dia lakukan, berharap menemukan kunci untuk mengungkap misteri ini.

“Jika aku bisa mendapatkan lebih banyak informasi tentang orang-orang yang terlibat, mungkin aku bisa mendapatkan sudut pandang yang berbeda,” bisiknya kepada dirinya sendiri, mencatat nama-nama yang terhubung dengan J dan mengaitkannya dengan setiap kejadian pembunuhan yang dilaporkan.

Sementara itu, Lisa mengamati Jisoo dengan seksama. Dia merasakan beban yang ditanggung sahabatnya semakin berat. “Jisoo, kau tidak terlihat baik. Apa kau yakin tidak ada yang ingin kau ceritakan?” tanya Lisa, berharap bisa memberikan dukungan yang diperlukan.

Jisoo mengalihkan pandangannya, mencoba menahan air mata yang hampir tumpah. “Aku hanya... butuh waktu untuk merenung,” jawabnya dengan nada yang menahan. Dia tahu bahwa jika dia membagikan apa yang sebenarnya dia rasakan, semuanya akan hancur.

Tak lama kemudian, Taehyung dan Jin menerima informasi baru tentang seorang saksi yang mengaku melihat sesuatu di malam pembunuhan terakhir. Mereka segera memutuskan untuk menindaklanjuti. “Kita harus pergi ke tempat kejadian dan melihat apakah kita bisa menemukan jejak lain,” kata Jin, menyiapkan catatan dan kamera untuk mengambil gambar.

Saat mereka mendekati lokasi kejadian, suasana di sekitar terasa berat. Setiap langkah membuat mereka merasa seperti memasuki labirin kegelapan yang tidak berujung. “Kita harus hati-hati. Ada kemungkinan bahwa J sedang mengawasi kita,” Taehyung mengingatkan, matanya melirik ke sekeliling.

Saat mereka tiba di lokasi, mereka menemukan jejak yang mengarah ke arah gelap di antara gedung-gedung. Taehyung berusaha mengumpulkan semua petunjuk yang ada, sementara Jin mengambil gambar untuk dokumentasi. “Ada sesuatu di sini yang tidak beres,” kata Jin, mengamati keheningan yang melingkupi tempat itu.

Di dalam kafe, Jisoo merasa gelisah. Suara langkah kaki di luar membuatnya terjaga dari lamunannya. Dia tahu bahwa waktunya semakin sedikit. Balas dendamnya semakin dekat, tetapi rasa cinta dan kekhawatiran terhadap Jennie semakin menyiksanya. Bagaimana jika Jennie menemukan kebenaran? Apa yang akan terjadi jika sahabatnya menyadari siapa dirinya yang sebenarnya?

Saat larut malam, Jisoo kembali ke rumahnya, dan dia menemukan surat yang ditinggalkan di depan pintunya. Dengan cemas, dia membuka surat itu dan membaca pesan singkat yang tertera di dalamnya: “Aku tahu siapa kau. Kita perlu bicara. Malam ini, di tempat kita biasa bertemu.”

Hati Jisoo berdegup kencang. Apakah ini jebakan? Ataukah seseorang yang ingin membantunya? Namun, rasa penasaran dan ketakutan menggerogoti jiwanya. Dia tidak bisa mengabaikan panggilan itu, meskipun risiko yang ada sangat besar.

Dalam keremangan malam, Jisoo merencanakan langkahnya. Dia akan pergi ke tempat pertemuan, tetapi kali ini, dia akan siap. Dengan hati yang berat, dia melangkah keluar, bertekad untuk mengungkap kebenaran yang telah mengurungnya dalam kegelapan.

Di sudut lain kota, Jennie tidak bisa tidur. Dia merasa ada sesuatu yang mengganggu pikiran dan jiwanya. “Aku harus tahu kebenarannya,” ucapnya pada diri sendiri. Dia mengambil ponselnya dan memulai pencarian baru untuk menemukan informasi lebih lanjut tentang J dan hubungan yang ada dengan Jisoo.

Sementara itu, Taehyung dan Jin berusaha mengikuti jejak yang mereka temukan, mengumpulkan informasi yang bisa membantu mereka memahami pola dan keterkaitan antara semua kejadian yang ada.

Kegelapan semakin menyelimuti malam, dan setiap karakter berjuang melawan rasa takut dan keraguan mereka. Dalam dunia yang dipenuhi dengan misteri dan kebohongan, mereka semua akan segera dihadapkan pada kebenaran yang akan mengubah hidup mereka selamanya.

TBC

Eclipse (J) COMPLETED✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang