F.A.D 9

209 25 7
                                    

Don't forget to ⭐ and 💬
Semakin ramai lapak ini, semakin cepat updatenya❤️
Happy reading 🌊

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Ada penyesalan besar di hati Lio, andai saja permintaan mengidamnya itu tidak ia sampaikan kepada Moza pasti semuanya akan baik-baik saja.

Lio gagal memahami rasa lelah alphanya, harusnya ia menjadi omega yang pengertian dan tidak menyusahkan.

Sehari setelah kejadian tidak menyenangkan itu, Lio termenung di atas ranjang dengan menimang anaknya. Anaknya lahir dengan selamat dan sehat, berjenis kelamin laki-laki. Sangat amat tampan dan tentunya mirip dengan ayah alphanya, ayah biologisnya, alpha Elzaima Peztixius.

Entah ini sebuah kesialan atau apa, Lio tidak terima akan kenyataan itu. Lio takut saat alpha Moza sadar nanti, dia tidak mau menerima anaknya ini karena tidak ada kemiripan dengannya.

Saat ini alpha Moza masih terbaring tidak sadarkan diri karena luka yang diterimanya cukup parah, masa pemulihan akan memakan banyak waktu. Alpha Moza dinyatakan koma oleh tenaga kesehatan keluarga, rawat jalan dilaksanakan di kediaman ini.

"Lio sayang, kau harus makan. Kumohon isi tenagamu, bayimu butuh asupan asi darimu." pinta luna Morra seraya membawakan berbagai macam makanan sehat untuk Lio.

Lio menatap luna Morra dengan mata yang berkaca-kaca, ia sungguh tak bisa menahan kesedihannya. Luna Morra yang melihatnya langsung menghampiri Lio dan memeluknya sembari menepuk-nepuk pelan punggung Lio tanpa menekan bayi di gendongan Lio.

"Sayang tidak papa okay? Tidak ada yang menyalahkanmu, ini sudah takdir. Sekarang yang bisa kau lakukan adalah mengurus bayimu dengan baik dan mendoakan Moza agar lekas pulih." kata-kata pemenang dari luna Morra cukup membuat suasana hati Lio membaik.

Senyuman kecil terbit di wajah ayu Lio, ia berpikir benar juga apa kata ibu mertuanya. Lio harus kuat dan melakukan tugasnya dengan baik, tak lupa juga untuk mendoakan kesembuhan alphanya agar kembali sehat seperti sedia kala.

"Kau sudah menyiapkan nama untuk jagoan keluarga kita ini?" tanya luna Morra yang menatap sayang ke arah bayi kecil tampan yang sedang terpejam itu.

Lio mengangguk "Alpha sudah memberinya nama, kami sempat mendiskusikan ini." balas Lio yang ikut menatap anaknya.

"Siapa namanya nak?" luna Morra penasaran dengan nama cucu pertamanya, karena bayi ini adalah cucu pertama juga di keluarga.

"Zaleo Zagnar Peztixius." ungkap Lio yang mengecupi wajah anak tampannya.

"Zaleo? Namanya yang gagah dan tampan seperti orangnya." nilai luna Morra dan mulai memanggil bayi Lio dengan suara kecil 'Zaleo Zale Leo sayangg'.

Lio bahagia menatap ibu mertuanya yang tampak menerima dan menyayangi Zaleo dengan sepenuh hati, ia lega jika kehadiran anaknya di terima di kediaman pemimpin Jiriyah ini.

Jam berubah menjadi hari, hari berubah menjadi minggu dan minggu berubah menjadi bulan. Sudah dua bulan terlewati tapi tidak ada tanda-tanda alpha Moza bangun dari tidur panjangnya.

Sampai kapan keluarga ini akan terus dilingkupi kesedihan? Keceriaan tampak pupus di setiap wajah keluarga ini. Anak alpha pertama belum ditemukan dan sekarang disusul anak alpha terakhir yang sedang berjuang antara hidup dan mati.

Sebagai satu-satunya alpha yang kuat fisik maupun batin, alpha Elzaima ditugaskan untuk mengemban lebih banyak tugas di klan Jiriyah. Tidak heran jika raut wajah alpha Elzaima tampak kuyu lesu.

Lain halnya dengan suasana sibuk di wilayah pengasingan Nala, para pekerja tampak sibuk mempersiapkan proses persalinan Nala. Saat pagi hari tadi, Nala tidak sengaja terpeleset saat hendak pergi ke taman buatan samping rumah.

Rerumputan yang masih basah akibat embun membuat itu menjadi faktor utama insiden hari ini. "Nala bertahan yaa? Kau pasti bisa! Kau mau melihat rupa menawan anakmu kan??" Renka menyemangati Nala yang tampak sudah benar-benar kehilangan tenaga.

"A-aku mau Ren, tapi tidak ada energi yang bisa kurasakan sejak dua bulan terakhir. Rasanya energiku b-benar-benar h-habis." ungkap Nala, entah kenapa semenjak dua bulan terakhir anaknya tidak terlalu merespon dirinya. Anaknya tidak seaktif dulu, itu membuat beban pikiran juga untuk Nala.

"Ini karena kau tidak mau mengikat dirimu dengan alpha lain! Sulit bagi omega hamil yang tidak mendapat dorongan energi dari alphanya Nala!" cecar Renka yang terlanjur kesal dengan Nala, sudah sejak lama ia menyarankan Nala untuk membentuk pengikatan dengan alpha lain.

Tapi sarannya di tolak mentah-mentah, Nala pernah berkata 'Jika tidak dengan alpha milik bayiku, maka tidak dengan alpha lain'

Terlihat seperti omega yang setia, tapi bodoh. Renka angkat tangan dengan keputusan Nala, ia juga cukup lelah dengan kehidupannya sendiri.

Butuh waktu yang tidak sebentar dalam proses persalinan Nala, tapi akhirnya bayinya lahir dengan selamat dan sehat. Jenis kelaminnya adalah laki-laki, saat pertama kali Renka melihat wajah bayi itu. Renka berpikir keras, dimana ia pernah melihat wajah seperti itu? Wajah tampan itu tidak asing dimatanya.

Sebab Nala tidak pernah memberitahukan kepada siapapun jika alpha yang menghamilinya adalah alpha Moza, bahkan alpha itu sendiri tidak tau jika ia memiliki anak dari omega lain.

"Nala? Apakah hingga detik ini kau tidak mau jujur padaku tentang siapa alpha pemilik bayi tampan ini?" Renka menatap mata indah Nala dengan raut sedikit putus asa.

Nala menggelengkan kepalanya tanda bahwa sampai kapanpun, ia tidak akan mengungkapkan kebenaran yang ada. Hidup alpha Moza sudah terlalu sempurna untuk dirusak.

Biarkan Nala hidup bersama jagoan kecilnya, mungkin ia akan berterus-terang hanya kepada anaknya bila dia bertanya kelak.

"Kau naif Nala, ambil kebahagiaanmu. Jangan hanya mengalah dan mengalah, ambilah apa yang seharusnya menjadi milikmu. Apa kau akan terus berdiam diri sampai alphamu memiliki anak dengan omega barunya? Jika iya, maaf kau benar-benar bodoh."

"Jangan sampai saat kau tersadar nanti, semuanya sudah terlanjur dan tidak bisa dirubah. Setidaknya demi kehidupan lengkap untuk anakmu, bukan untukmu." sambung Renka, kemudian pergi meninggalkan kamar Nala.

Nala hanya dapat termenung memikirkan semua kata-kata tamparan dari Renka, ia bahkan tak yakin dengan dirinya sendiri. Apa ia tega merebut alpha dari omeganya?

Tapi apakah ia lebih tega membiarkan anaknya tumbuh dan berkembang tanpa sosok ibu alphanya?

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Pilihh⚠️

Moza x Nala

Moza x Lio

_RIUSGURL_

Female Alpha DominanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang