ELANG 17

200 30 27
                                    

Saat ini kiano tengah berbaring bersama kucing kesayangannya itu sembari menunggu sang kekasihnya kembali

"Mel, elang kok lama banget ya?" Ucap kiano sembari memandang meli dengan sedih

"Nyaooo" jawab meli seolah menjawab pertanyaan kiano

"Semoga dia baik baik aja ya" gumam kiano sembari mengelus perut gembul meli

"Grrrrr, Nyooo!!" jawab meli yang mendekatkan dirinya pada kiano

Kiano yang melihat tingkah lucu kucingnya itupun tak kuasa menahan kelucuan yang kucing itu keluarkan

"Gemes banget cih kamuuuu" ucap kiano sembari menguyel uyel wajah lucu kucingnya itu

Hingga tiba tiba suara pintu terbuka mengejutkan dirinya dan meli, rasa senang ingin bertemu kekasihnya itupun meluap luap

*Kriettt

"sa-YANG?!" Ucap kiano yang awalnya gembira itu langsung berubah menjadi khawatir setelah melihat wajah tampan kekasihnya itu babak belur

"Ini kenapa??" Ucap kiano yang langsung berlari menuju elang

"Biasa, laki laki" ucap elang sembari menikmati uluran tangan kiano yang membelai wajahnya

"Ihhh, kok bisa gini sih? Pasti karena Abang nih. Mana Abang?? Biar aku jitak" kesal, ia mulai mencari sosok orang yang menjadi pelaku utama yang telah melukai kekasihnya itu

"Udah gak papa, luka kecil doang"

"Gini kecil?! Yang bener aja kamu?" Ucapnya yang kesal dengan jawaban elang yang terdengar menyepelekan

Kiano menghela nafas beberapa kali untuk memenangkan dirinya sendiri, lalu menarik elang untuk duduk di atas kasurnya

"Duduk" titah kiano yang membuat elang tersenyum dibalik wajah lebamnya

Dengan cepat kiano segera berjalan kesana kemari mencari persediaan p3k yang ia letakkan entah dimana

"No?" Panggil elang yang bingung melihat kekasihnya itu berjalan mondar mandir mencari sesuatu

"Bentarrrr" saut kiano yang berjalan kesana kemari, hingga ia menemukan sebuah kotak putih dengan lambang + berwarna merah

"Ahaa ketemuu" ucap kiano yang langsung mengambil kotak itu dan berjalan mendekat ke arah elang

Kiano segera membuka kotak p3k dan segera mengobati luka kekasihnya itu

"Udah di bilang ati ati, Abang tuh kalo mukul emang gak pake mikir. Makanya aku khawatir tadi" ucap kiano sedih sembari mengobati luka elang

"Gak papa no, anggep aja ini pembelajaran yang baik buat aku. Seenggaknya dengan ini makin memotivasi aku buat berubah lebih baik kedepannya" ucap elang yang memandang wajah ayu kiano dari bawah

Kesal mendengar jawaban kekasihnya itu, sontak saja kiano menekan luka milik elang

*Nyutt

"Ashhh, yang" ucap elang yang merasa nyeri pada lebamnya

"Sakit kan? Luka kecil dong kok meringis Cih" ucap kiano sembari memberikan rolling eyes nya

Gemas dengan kekasihnya itu, elang segera memeluk kiano erat

"Iya cerewet" gumam elang sembari membenamkan wajahnya di perut kekasihnya, kiano yang melihat itupun dengan reflek mengelus rambut panjang kekasihnya itu

"Abang kamu udah ngerestuin, huhhh. Rasanya lega banget" ucap elang yang sukses mencetak senyuman di bibir plumping kiano

"Turut senang, semangat ya sayang." Ucap kiano yang merasa bangga karena elang berhasil mendapatkan restu dari abangnya yang bisa dibilang cukup garang itu

Elang kini semakin membenamkan wajahnya pada perut kiano, sungguh rasanya sangat nyaman. Rasanya elang sangat tak rela untuk melepaskan pelukan ini

"Elang, kamu jangan peluk peluk gini. Aku gimana ngobatinnya ini?" Ucap kiano yang mengingat jika luka elang masih belum di obati

"Gak usah, besok juga sembuh" ucap elang yang teredam dengan perut kiano

"Di obatin apa aku ngambek?" Ucap kiano yang berhasil membuat elang menoleh pada kiano

"Nah, gini dong. Kasian banget wajah ganteng gini harus lebam lebam, emang Abang kurang asem" rutuk kiano merasa kesal karena ulah abangnya itu

Elang yang mendengar itupun sontak terkekeh dan segera memangku kiano menghadap dirinya

*Grab

"Eh eh?"

"Obatin sambil gini aja ya?" Tanya elang memohon yang membuat kiano terpesona

"No?" Panggil elang karena merasa kiano yang melamun

"Eh, eh? Iya, yaudah" jawab kiano dengan sedikit kikuk

Kiano pun sontak melanjutkan pengobatan pada luka elang, wajah serius kiano benar benar berhasil menghipnotis elang

"Cantik" gumam elang yang sialnya terdengar oleh kiano

"Iya aku cantik, makasih ya sayang"

*Cup

Jawaban dan perlakuan kiano benar benar membuat elang terjatuh lebih dalam pada dirinya, Lagi lagi elang harus dibuat jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya dengan orang yang sama

"Jatuh cinta ternyata seindah ini ya?" Ucap elang yang mendapat kekehan dari kiano

"Maybe??" Jawab kiano dengan sedikit tersenyum

"Well done" ucap kiano setelah selesai mengobati luka lebam elang yang tak seberapa itu

"Thanks honey"

*Cup

"Happy to help u my love" jawab kiano yang membuat elang benar benar gemas.

Mengapa kekasihnya ini begitu menggemaskan? Sungguh, rasanya elang ingin mengurung kiano untuk dirinya sendiri saja. Namun elang tau jika itu hanya membuat kiano tersiksa, jadi elang lebih memilih untuk mengurungkan niatnya itu

"Kiano, You know what?" Ucap elang menggantung

"What?"

"I wish i was one of your tears, run down your ceeks and die on your lips" ucap elang yang terdengar sangat manis

"Elang, then you know?"

"Hmm?" Gumam elang yang menunjukan raut penuh tanda tanya

"If you were a tear in my eye, i would never cry and you know why?" Ucap kiano

"Why?"

"Cause i fear to losing you" jawab kiano dengan senyuman termanisnya.

"Cause i fear to losing you" jawab kiano dengan senyuman termanisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alamakkk, sudah cukuppp😭😭😭😭😭

ELANG || TRANSMIGRASI BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang