ELANG 05

350 41 9
                                    

"WOI CECUNGUK SIALAN" teriak elang yang memecahkan atensi mereka.

Sontak saja lelaki yang menjadi korban mereka itu menatap elang terkejut, begitupun dengan kedua orang itu

"Sialan, gue kira siapa. Ternyata si suram" ucap salah satu dari mereka dengan tertawa mengejek

"Kenapa? Lo mau ikutan juga?" Ucap satunya lagi

Elang yang mendengar penghinaan itupun langsung mengetat, jangan salahkan dirinya jika tidak bisa mengendalikan emosinya yang meluap luap ini

"Maju Lo berdua kalau berani, sini lawan gue jangan lawan dia" ucap elang menggema yang membuat kedua orang itu menggeram kesal

"NANTANG LO?" Tanya mereka dengan leher yang mengetat

"Nyari mati ni anak, HAJAR!" Ucap salah satu dari mereka dan langsung berlari ke arah elang untuk menghajar

Elang segera menatap pemuda yang terdiam kaku melihatnya itu.
"LARI!!" Teriak elang menitahkan pemuda itu berlari, untuk berjaga jaga bila saja dirinya kalah pada duel kali ini

Dengan cepat pemuda itu segera berlari bersembunyi di balik box box bekas yang ada di sana.

Elang yang melihat itupun segera mengeluarkan ancang ancangnya, persetan dengan tubuhnya yang kesakitan. Jika permasalahan seperti ini dia akan memberikan perlawanan terbaiknya

*BUAKK

Al berhasil menangkap pukulan salah satu dari mereka

*BUGGG

*PAKK

"Ughhhhh" racau elang, karena merasa lukanya dipukul lagi dengan cukup keras

"Cih, segini doang Lo berani nantang kita?" Ejek mereka dengan tertawa

Pukulan mereka yang bertubi tubi hampir saja membuat tubuh elang tumbang disana.

Elang yang tak terima pun segera membalas pukulan mereka dengan telak, jangan remehkan dia. Meskipun tubuhnya masih belum siap sekarang, namun ilmu bela dirinya masih terjaga rapi di ingatannya

Dengan seketika Al berhasil membuat mereka berdua terjatuh dengan telak

*Bruakk
*Bruakk

"Pergi! dalam hitungan ketiga Lo berdua gak lari gue habisin disini sekarang juga." ucap elang dengan ancang ancangnya yang masih kokoh.

Kedua orang itu yang sudah babak belur pun segera pergi melarikan diri

"Kabur kabur" ucap mereka yang langsung berlari meninggalkan elang dengan orang yang ia selamatkan tadi.

Melihat itu elang segera bernafas lega, sejujurnya ia hanya menggertak saja. Jika kedua orang itu masih melanjutkan duel ini, elang yakin ia akan kalah telak dalam sekali pukulan.

Elang segera merosot duduk di atas tanah, sialan kini tubuhnya semakin sakit saja. Ya anggap saja ini sebuah latihan dua langkah menuju tubuh sekeras besi

Pemuda tadi yang Elang titahkan untuk bersembunyi itupun mulai keluar mendekati elang yang terlihat tersenggal senggal kehabisan nafas

"Makasih ya, maaf karna aku kamu jadi luka luka" ucap lelaki itu yang tampak sangat khawatir dengan Elang

"Its okay, besok besok hati hati kalau ketemu orang kaya mereka" ucap elang yang mendapat anggukan lucu dari orang itu

"Oh iya, kenalin nama aku kiano adinata. Tahun ini kelas 12" ucap pemuda yang bernama kiano itu dengan lucu

Elang yang mendengar perkenalan lucu itupun tanpa sadar menyunggingkan senyumannya

"Si suram Elang, btw jangan Deket Deket gue, gue orang jahat" ucap elang terang terangan yang membuat si pemuda manis itu cemberut

"Kalau kamu jahat, kamu gak akan mau bantuin aku. Kalau kamu bantuin aku berarti kamu orang baik" ucap kiano yang terdengar lucu

'tahan elang, jangan tertarik sama dia. Inget misi lo' batin elang yang mencoba menyadarkan dirinya

"Terserah, intinya gue udah ngingetin Lo" ucap elang yang kini mulai berdiri dari duduknya

"Kamu mau kemana?" Tanya kiano yang masih dalam posisi jongkoknya

Sial sial sial, mengapa dia terlihat begitu manis. Apakah ada yang salah dengan otak elang? Mengapa di sangat mudah tertarik dengan orang seperti ini

"Mau pergi" jawab elang dingin

"IHH, ikuttt. Jangan tinggalin aku sendiri" ucap kiano yang mulai memegang lengan Hoodie elang

"Udah gue bilang kan? Jangan Deket Deket gue, gue orang jahat kiano. Lo harus jauh jauh dari orang suram kayak gue" ucap elang yang mendingin

"T-tapi elang" ucap kiano yang mencoba untuk menyangkal

"Cukup, biarin gue pergi" Ucap elang yang menepis tangan kiano yang ada di tangannya itu

Dengan segera ia harus pergi dari sini, sebelum rasa tertariknya semakin membesar. Ia takut. ia takut akan melakukan hal yang seharusnya tidak terjadi dengan pemuda manis itu

Kiano yang melihat elang melangkah menjauh dengan tertatih pun kini memandang elang dengan sendu
"Tapi kamu beneran orang baik, elang" lanjut kiano yang ingin ia ucapkan pada Elang.

Kiano yang melihat elang melangkah menjauh dengan tertatih pun kini memandang elang dengan sendu "Tapi kamu beneran orang baik, elang" lanjut kiano yang ingin ia ucapkan pada Elang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 chapter dulu buat hari ini yaa😭😭 lanjut besok lagiii 🙌🙌🙌

Absen dulu dong buat yang baca hari ini??? 👆👆👆

ELANG || TRANSMIGRASI BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang