Chapter : 013

6 4 13
                                    

Skandal Trauma : 013

Do you told me something?
Karena aku begitu senang dengan penderitaan mu sekarang.

Kedua lelaki yang berjalan beriringan hendak menuju ke ruangan OSIS dengan yang satu misuh karena sang ketua begitu lama dalam mengambil berkas.

Alfern hanya mendengarkan saja dengan pandangan yang sibuk memperhatikan sekeliling.

Namun, kali ini netra nya menangkap sosok yang tak asing. Menguncinya dalam pandangannya ia menatap lekat sosok gadis yang semakin dekat tersebut.

Xandra Celestia.

Tatapan membelalak tajam yang diberikan oleh Alfern. Bagaimana gadis tersebut masih berada di sini?

"Aku sudah menaruh barang yang kau minta di tempat yang kau suruh."

Tunggu, apa-apaan ini? Ia menatap sekilas pada teman disampingnya yang kini memandangnya meminta penjelasan.

Hingga, ia menangkap kedipan kecil dari gadis X itu. Ck, ia benar-benar menganggapnya sebagai kartu As nya?

"Kau yakin sudah menaruhnya dengan tepat?" Alfern menuruti drama dari gadis itu. Ia tau jika ia tak bergerak gadis itu juga akan mendapat masalah.

Xandra mengangguk mantap, membuat Alfern menghela napas. "Jika aku memeriksanya dan kau tak melakukannya sesuai perintah ku, kupastikan kau yang menanggung."

Delikan tajam dari Alfern dibalas seringai manis dari gadis itu. Ia tau tatapan tajam itu murni untuk menanyakan 'Mengapa ia terseret dalam drama ini?

Kartu As untuk X.

Itu jawabannya.

Sedangkan, lelaki disamping Alfern hanya diam menatap keduanya. Hingga, akhirnya Alfern menyenggolnya.

"Kau ingin terus diam seperti itu?"

Kini delikan tajam itu berbalik pada Alfern. "Kau sudah mengulur banyak waktu!"

"Tunggu antarkan gadis ini dulu. Jika ia datang sendiri kesana, orang-orang akan tersadar ia tak ada dalam aula sedari tadi."

"Lalu, mengapa kau tidak meminta bantuan anggota lain ketika ingin meletakkan barangmu itu!" Lelaki ini terlihat sedikit frustasi dengan Alfern.

Tepat setelahnya, seorang gadis datang dengan ciri khas nya yang membuat semua orang dapat saja mengejeknya. Namun, mereka semua adalah korban.

"Aerys?" Bukan hanya Alfern, tetapi Xandra juga lelaki itu bingung.

"Aku baru saja dari toilet." Aerys membetulkan posisi kacamatanya lalu menunjuk pada lorong yang ia lewati tadi.

"Ck, baiklah! Sekarang kalian berdua kembali ke aula! Aku juga tidak ada lagi hal yang ingin ku mintai bantuan."

Alfern kemudian berjalan diekori oleh lelaki yang kini memijat pelipisnya. Menyisakan Xandra dan Aerys yang kini mulai beranjak menuju aula.

"Kau disuruh olehnya?" Tanya Aerys.

"Hm, ya." Xandra menjawab singkat. Sedikit pikirannya melayang pada hal sedari tadi.

"Jika kau tidak bersama dia atau kini todak bersamaku, aku yakin kau akan mendapatkan masalah." Ucap Aerys yang dibalas tatapan datar Xandra. Sebelum akhirnya mereka memasuki ruangan tersebut.


***

Sang Waketos nampak begitu sibuk karena ketua nya bahkan dengan santainya belum menapaki kaki di ruangan ini.

Sebenarnya tidak ada yang dilakukan. Hanya saja Waketos itu sibuk menanyakan 'apa yang seharusnya dilakukan nanti?

Yang lain hanya menyimak dengan sebagian yang lain memilih acuh tak acuh.

Hingga, pintu dibuka dari luar menampilkan dua orang dengan satu sang ketua yang sedari ia tunggu.

"Wow, apa saja yang kalian bahas?" Setelah menempatkan diri ia dapat melihat wakil nya yang terlihat sibuk menanyakan sesuatu.

"Mengapa kau lama sekali? Ini seharusnya menjadi tugas mu!"

"Aku hanya terlambat beberapa menit, bukan?"

"Lihat! Apa yang harus kita lakukan?! Kau masih dapat terlihat santai di situasi seperti ini."

Yang lain hanya memandang keduanya. Sedangkan, Alfern mengernyit heran.

"Mengapa kau begitu cekatan?" Ucapan nya membuat sang gadis terdiam.

"Hei, bahkan semua orang yang ada disini juga senang akan berita itu." Ucapan itu membangkitkan atensi dari seluruh anggotanya.

Tidak berbohong. Mereka bahkan tidak peduli dengan berita yang beredar itu. Justru sangat berterima kasih.

"Kau hanya ingin tetap berada posisi mu itu, bukan?" Oke, kali ini dia benar-benar terbungkam.

"Tenang lah, jika tidak ada yang mengurus ini. Maka semua yang ada disini tidak akan mendapat masalah."

"Dan, aku tau kau juga senang akan hal ini."

TBC
617 kata








Skandal Trauma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang