Tidak terasa satu tahun sudah mereka bertiga menjadi sahabat seperjuangan. Mencuri demi kebutuhan hidup mereka. Mereka mencuri berpindah-pindah agar tidak mudah di tangkap oleh polisi.
Seperti yg mereka lakukan saat ini, mereka sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan yg lumayan besar. Mereka bertiga pun membagi tugas mereka. Dengan Xiao Zhan yg menjadi pengalihan dengan berpura-pura tersesat atau menghilang dari pengawasan orang tuanya.
Xiao Zhan nenangis di tengah-tengah pusat belanja itu, sembari memanggil-manggil ibunya. Membuat para pengunjung menjadi kasihan kepada bocah 8 atau 9 tahun itu.
"mama,,,,huwaaaa,,,Ciaociao takut,,huwaaa,,,mama, mama dimana" tangis Xiao Zhan sangat natural.
"adik manis, apa kau terpisah dengan orang tuamu?" tanya salah satu pengunjung itu merasa kasihan.
"hiks,,hiks,,iya,,huwaaa,,Ciaociao tidak tau jalan pulang,,,huwa mama ilang.."tangisnya semakin menjadi.
Xiao Zhan pun langsung di gerumuni oleh para pengunjung disana begitu juga dengan para penjaga kasir itu, mereka ikut mengerumuni bocah malang itu, mereka tidak curiga sedikit pun kepada bocah penipu itu, karna walau ada pencuri pun sudah ada kamera cctv yg melihat dan memantau semua pengunjung yg berada di toko besar itu . Kesempatan itu pun di gunakan dengan baik oleh Yibo dan Haikuan. Mereka berdua menggambil semua uang yg berada di dalam laci tersebut setelah berhasil merusak semua cctv yg berada di dalam tempat belanja tersebut.
Xiao Zhan yg melihat mereka berdua sudah keluar pun menyudahi aktingnya.
"mama,,," Xiao Zhan berlari ke arah seorang wanita cantik yg baru saja masuk ke dalam suwalayan tersebut. Lalu memeluknya sebentar, membuat wanita itu bingung. Setelahnya Xiao Zhan pun pergi dari sana.
"aktingmu semakin keren saja Zhanzhan" puji Yibo setelah mereka bertiga pergi jauh dari suwalayan tersebut.
"tentu saja Zhanzhan gitu lho" ucap bangga Xiao Zhan menepuk dadanya sombong.
"iya sudah ayo kita pulang, sudah cukup untuk hari ini" ajak Haikuan.
"Yibo ge gendong" manja Xiao Zhan kepada Yibo.
"ayo naik"
Mereka bertiga pun berjalan untuk pulang, saat dalam perjalanan pulang mereka bertiga tidak sengaja melihat dua orang remaja dan satu orang bocah sedang di kroyok oleh para preman penguasa daerah tersebut.
Tadinya mereka bertiga tidak mau ikut campur urusan mereka itu. Tapi mengingat nasib mereka yg sama. Hati ketiganya pun tergugah untuk menolong ketiga orang yg di pukuli tersebut.
Buk...
Haikuan melempari salah satu dari preman itu dengan batu yg cukup besar membuat kepala orang itu berdarah.
"berengsek,,siapa yg menggangguku" teriak dari pereman itu.
"kami, kenapa?" balas Haikuan.
"dasar bocah sialan, kalian sudah bosan hidup rupanya" marah pemimpin dari preman itu.