Ten

91 24 5
                                    

𓍢ִ໋🌷͙֒ ᰔᩚ  Typo Bertebaran ᰔᩚ🌷͙֒
✮⋆˙
✮⋆˙
✮⋆˙
✮⋆˙
Happy reading૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა
𓇢𓆸











Alunan suara musik terdengar di dalam ruangan yang begitu sunyi,terdapat anak laki-laki berambut hitam dengan bola mata yang begitu indah,ia adalah arjuna Nugraha seseorang yang di kenal dengan sifat pemarahnya namun di balik itu semua ia adalah sosok yang sangat lembut dan penuh kasih sayang,Juna adalah anak yang pintar dalam bidang kesenian terutama melukis.

Melukis adalah obat sekaligus ketenangan untuknya,jika ia sedang merasa gelisah maka melukis adalah jalan satu-satunya,seperti saat ini ia menggoreskan warna di atas kanvas yang putih hingga menciptakan corak-corak yang begitu indah dengan di temani suara musik yang cukup keras,untungnya hanya ada dia seorang disini hingga tak kan mengganggu siapapun.

"Kakak!"

Arjuna tersenyum lembut dikala melihat seorang anak kecil yang tiba-tiba ada di depannya ini,bahkan suara musik yang ia putarpun kini sudah tak terdengar lagi,entah apa yang telah dilakukan oleh bocah yang kini memandangi lukisan miliknya dengan mata berbinar

"Wahh!,lukisannya cantik!"

"Benarkah?"

Anak itu mengangguk cepat dengan mata berbinar
"Ternyata kakak juga pandai melukis sama seperti Gege rayyan"ucapnya yang kini sudah duduk di dekat Arjuna

"Senang jika aku memiliki keahlian yang sama dengan Gege mu"

"Bukan hanya keahlian tetapi wajah kakak juga hampir sama dengan Gege,dan tinggi kalian juga sama hanya saja Gege rayyan lebih tinggi sedikit,hanya sedikit seperti ini(🤏)"

"Jadi wajah kakak tampan dong,sama seperti pangeran"tutur Arjuna terkekeh geli

"Kakak memang tampan,tetapi El lebih tampan"ucap anak yang menyebutkan namanya El sembari menunjukkan gigi putihnya.Arjuna tentu saja sudah merasa gemas dengan anak kecil di depannya ini.

"Kakak sudah lama tak melihatmu, bagaimana apakah misi yang sedang kau kerjakan sudah selesai?"

El menghembuskan nafas perlahan lalu menggeleng,"belum aku juga tidak tau misi apa yang harus di selesaikan sampai-sampai harus tetap terjebak di dunia ini"

"Apa kau bosan?"

"Heum,El juga mau merasakan bagaimana di alam baka,hihihi"

"Aneh,dimana-mana orang tak ada yang ingin mati el, mungkin jika bisa di kabulkan orang pasti ingin hidup kembali"

"Kakak benar,mungkin orang itu ingin hidup abadi jika kehidupannya di dunia bahagia,tetapi beda jika seseorang itu tak bahagia maka kematian adalah hal yang begitu diinginkan olehnya"

"Darimana kau tau?,bukankah kau sangat bahagia di kehidupanmu sebelumnya"

"Aku memang tak mengalaminya,tetapi semenjak jiwa seseorang itu masuk ke dalam tubuhku,maka aku dapat melihat kehidupannya,dan itu sangat menyedihkan"

"Apa yang kau maksud Gian? seseorang yang kau bilang jiwanya masuk ke dalam tubuhmu dan kini menggantikan mu sebagai pangeran,sedangkan jiwa kau sendiri hanya menjadi arwah penasaran"

El mengembungkan pipinya marah saat Juna menyebutnya sebagai arwah penasaran.
"El bukan arwah penasaran!,"sinisnya lalu menghilang dari hadapan Arjuna

'lah ngambek'



Setelah El pergi sunyi kembali menyelimuti ruangan itu,Arjuna menghela nafas panjang meskipun tenang namun ia tidak suka kesunyian karena biasanya Juna tak sendiri disini,pasti selalu ada Naufal yang akan menemani meskipun bocah itu hanya akan sibuk bermain game dan sedikit berisik.tetapi hari ini Naufal tak ada karena jatuh sakit


Cklek~

"Jun"

Merasa namanya di sebut Juna mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang kini menunjukkan wajah seorang Arkan

"Kenapa?"

Arkan berjalan masuk
"Pulang yok,udah mau sepi sekolah,"Juna mengecek handphone miliknya benar saja jam sudah menunjukkan pukul 4 sore,semua murid mungkin sudah pulang ataupun mereka lebih baik menunggu hujan reda.ia kemudian berdiri lalu membereskan semua perlengkapan melukisnya tadi.


𖤣.𖥧.𖡼.⚘𖤣.𖥧.𖡼.⚘𖤣.𖥧.𖡼.⚘𖤣.𖥧.
   ⋆。˚୨Haunted dormitory୧˚。⋆
  𖤣.𖥧.𖡼.⚘𖤣.𖥧.𖡼.⚘  𖤣.𖥧.𖡼.⚘𖤣.𖥧.



Kini Juna dan keempat temannya sudah berada di depan pintu kamar asrama,saat melangkahkan kaki untuk masuk hal permata yang menyambutnya adalah Luna,ia Luna!, seekor kucing cantik yang di buang pemiliknya hingga akhirnya Juna yang membawanya ke asrama untuk di rawat,saat kejadian dimana ia terjatuh ke selokan dan berakhir Jian mengomelinya Sepanjangan karena anak itu begitu khawatir melihat jidat Arjuna mengeluarkan darah.

Miau~

Luna mendusal di kaki Arjuna

"Hai Luna!,"ia menggendong hewan tersebut sembari menciuminya lalu menurunkan anabul itu kembali,saat hendak ke kamar mandi atensinya beralih melihat jiandra yang sudah duduk di dekat langit dan nampaknya mereka sedang ada masalah.

"Mereka kenapa?"tanyanya pada Naufal

"Biasa,"Juna hanya mangut-mangut karena telah mengerti apa yang di ucapkan oleh naufal



Sementara itu Jian terus saja membujuk sosok yang sedari tadi mendiaminya ini,iya sih memang salah dia sendiri bolos kelas dan malah bermain hujan sampai akhirnya ketauan oleh langit dan berakhir di diamkan.

"Is maaf Abang,janji gak ngulangin lagi"
Bujuknya sembari menggoyang-goyangkan lengan langit

"Diam Jia gue lagi dalam game"

"Gak peduli.dari tadi Abang diemin terus,padahal aku udah minta maaf"

"Abang"
"Maaf"
"Abang!"

"Ck!udah dibilang diam ya diam Jia.masih aja ngeyel,jadi kalah kan."bentaknya dengan suara tinggi

shit nampaknya langit kelepasan hingga membuat mata indah itu mengeluarkan cairan bening.













Sampai jumpa di chapter
selanjutnya!!👋



Haunted dormitory✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang