five

62 10 5
                                    

Happy reading
.
.
.
.


Cklek~


Saat pintu kamar terbuka, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah seorang langit yang sedang duduk santai di sofa sembari bermain handphone

"Wih..apatuh"celetuk Yuan saat melihat kantor kresek di atas meja

"Buah"jawab langit tanpa mengalihkan pandangannya

Mendengar itu Zidan dengan cepat membuka plastik tersebut mencari-cari apakah ada buah kesukaannya disana
"yah nggak ada"ucapnya lirih

"Buahnya emang nggak ada,tapi tadi gue beli sesuatu,Lo ambil aja di meja dapur"ujar langit yang mana langsung membuat Zidan ngacir ke dapur dan kembali dengan membawa makanan tersebut,senyumnya mengembang saat mendapatkan apa yang ia inginkan


Sekarang mereka semua terkecuali langit dan Jian,sedang duduk lesehan di lantai sambil menceritakan hal random sembari memakan camilan yang Langit bawa pulang

"Ini dari siapa sih Lang?"tanya Naufal

"Dari nyokap,tadi dia sengaja beli itu buat kita"

"aaa baik banget nyokap Lo,mau deh jadi anaknya"

"Tapi guenya ogah punya saudara modelan kayak Lo"

Seketika tawa mereka mengudara mendengar penolakan dari langit

Naufal memegangi dadanya yang sakit setelah mendengar penuturan langit
"Akh...sakit banget hati gue lang"ucapnya dramatis

"Dih alay"tidak bukan langit yang menjawab melainkan Arjuna yang sudah merasa jengah dengan tingkah laku sahabatnya itu

"Yang~ kok kamu ngomong gitu sih sama aa"ucap Naufal lalu mendekati Arjuna yang sedang asik memakan cookies,di saat Juna hendak memasukan makanan tersebut kedalam mulutnya Naufal dengan cepat mengambil cookies itu dan melahapnya


Berkat aksinya itu,Naufal mendapatkan pukulan dari yang lebih tua
"Naufal Babik."upat Juna

"Shtt...mulutnya Jun"tegur Arkan

"Dia duluan yang mulai"adu Arjuna mengerucutkan bibirnya,hingga membuat siapapun yang melihatnya merasa gemas,Naufal yang memang kepalang gemas mencubit pipi Arjuna

"Aww ayang gue gemes bangett~,gue c*pok nih lama-lama"

"Emang anjing ni orang."Arjuna yang merasa kesal menendang Naufal tepat di bagian bawahnya hingga membuat anak yang lebih mudah satu hari darinya itu meringis kesakitan.

Bukanya kasihan yang lain malah menertawakan hal tersebut,apalagi Arkan yang memang receh ia sudah terbahak-bahak melihat mata Naufal yang sudah memerah

"sakit bang?"tanya Zidan dengan polosnya,tolong tahan Naufal agar tidak menggeplak kepala sahabatnya itu

"Nggak.enak kok mau coba zi"ucapnya dan di jawab gelengan oleh sang empu

"Lagian kamu tu nggak capek-capek val ngusilin juna"ucap Arkan,namun yang di nasehati hanya menyengir kuda

"Buahnya banyak banget,enaknya kita apain?"tanya yuan tiba-tiba

Mereka berpikir sejenak
"Gimana kalau bikin rujak buah"usul kevan

"Nah boleh tu"

"Tapi disini nggak ada mangga, rasanya kurang kalau nggak ada itu"ucap yuan

Haunted dormitory✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang