twelve

110 28 16
                                    


Typo bertebaran




Happy reading જ⁀➴


⊹ ࣪ ﹏𓊝﹏𓂁﹏⊹ ࣪ ˖

Salahkah jika aku
Dilahirkan 'Bunda?
⊹ ࣪ ﹏𓊝﹏𓂁﹏⊹ ࣪ ˖

↻ ◁ || ▷ ↺

"Berhentilah menyusahkan ku jiandra."

Bentak seorang wanita pada anak semata wayangnya,ia begitu marah karena sang anak telah memecahkan sebuah vas bunga hingga hancur berkeping-keping

PLAK—

Sebuah tamparan mendarat ke pipi jiandra,tak berhenti di sana ia kembali menjambak rambut anak kecil yang kini sudah terisak

"Kau.bisakah membuat ku tak marah sehari saja!."

"M–m..aaf bunda"

Namun Jihan seakan menulikan pendengarannya hingga tak menggubris isakan yang keluar dari bibir anaknya.

Tangan kecil itu ditarik paksa ke arah kamar mandi,setelahnya Jihan menghempaskan tubuh itu hingga menghantam dinding lalu mengguyurkan seember air

"Ini hukuman karena sudah merusak vas bunga kesayangan ku."Ucapnya kemudian beranjak meninggalkan Jian yang masih di dalam kamar mandi dengan keadaan basah kuyup,bahkan sekarang Jihan sengaja mengunci pintu itu dari luar.

"Demi tuhan,demi tuhan aku menyesal telah melahirkan mu jiandra.karena kau hidupku hancur!!"hardik Jihan sebelum akhirnya berjalan meninggalkan tempat tersebut

Jiandra berusaha beranjak meskipun kepalanya sudah pening karena menghantam diding,ia menggedor-gedor pintu agar sang bunda mau membukakan

"Hiks...bunda,buka....p–p..intunya"

Satu jam berlalu namun jiandra masih terjebak disini, bibirnya sudah memucat,tubuhnya pun sudah menggigil kedinginan.tak ada yang dapat ia lakukan selain memeluk tubuhnya sendiri dan berharap bahwa ada seseorang yang akan membukakan pintu esok hari.

"Bu..nda,D–..d...ingin,hiks...."






Usapan lembut dari tangan seseorang mengusik tidurnya,perlahan ia membuka mata,kini tatapannya tertuju pada langit yang sedang menatap dengan raut wajah khawatir.

"Kenapa nangis,mimpi buruk hm?"tanya langit,mengelap bekas air mata dari wajah Jiandra

"Maaf"cicitnya

Langit menaikan sebelah alisnya melihat jiandra yang menunduk seakan enggan menatap dirinya

"Maaf untuk apa?"tanya yang lebih tua

Jiandra semakin menunduk
"Karena nggak mau denger omongan Abang,"jawabnya

Langit tersenyum
"seharusnya Abang yang minta maaf,maaf 'ya kemarin sempat bentak kamu"ucapnya kembali mengusap pucuk rambut Jian




Orang bilang,setiap perbuatan yang kita lakukan pasti akan ada pertanggung jawabannya.contohnya sama seperti dua remaja ini,karena kemarin mereka kembali membolos di jam pelajaran alhasil hari ini dua orang itu di panggil oleh sang guru ke kantor.

Setelah mendengar omelan panjang lebar dari guru BK,berakhirlah mereka di lapangan belakang sekolah,dua remaja itu dihukum membersikan tempat tersebut

"Wajah Lo pucet banget ji,udahlah biar gue aja yang bersihin ini semua"ujar Juan tak tega melihat wajah jiandra yang sudah pucat ditambah matahari bersinar begitu terik

"Gapapa kok,lagian kita bolosnya berdua massa yang ngejalanin hukuman cuma lo aja,"jawabnya berusaha meyakinkan temannya ini,meskipun kepalanya sendiri sudah pusing sedari tadi

30 menit berlalu saat ini mereka sudah memasuki waktu istirahat kedua, murid-murid sudah berhambur ke kantin ada juga yang masih setia tetap berada di dalam kelas.sedangkan Jian dan Juan masih stay di tempat awal mereka dihukum,saat ini mereka berdua sudah bersantai dengan merendam kaki ke dalam kolam renang

Sekolah ini memang memiliki dua kolam berenang,satu di dalam dan satu di luar,semua murid bebas main di kolam selagi tak merusak dan tidak menggangu waktu belajar.namun kolam yang terletak diluar,plus di belakang sekolah ini jarang sekali di kunjungi,bukan hanya karena malas berjalan tetapi juga takut karena pernah ada seorang siswi yang terpeleset kemudian terjatuh dan berakhir meninggal di dalam kolam dengan kedalaman 3 meter tersebut

Karena tempatnya yang jarang dikunjungi membuat orang-orang tak tau bahwa ada seorang murid yang sudah tenggelam,bahkan mayatnya ditemukan pada keesokan hari saat satpam sedang mengecek keadaan sekolah,setelah kejadian itu beredarlah rumor bahwa tempat tersebut ada penunggunya,sekali dua kali ada yang melihat penampakan seorang wanita yang meminta tolong.

"Lo gak mau ke kantin?"

"Nggak 'ah males gue"

"Ooh yaudah gue ke kantin dulu,Lo mau nitip sesuatu nggak?"

"Nggak deh"

Sepeninggalannya Juan,ia kembali memandang langit yang begitu cerah, pikirannya berkecamuk setelah mengalami mimpi buruk semalam,ingatan-ingatan dimana perlakuan sang bunda begitu menyakitkan bagi Jiandra,apa salahnya jika ia lahir?,padahal yang melakukan kesalahan mereka,mengapa harus dirinya yang bertanggung jawab atas dosa tersebut.

Ikutlah besamaku.

Bisikan tersebut menyadarkan Jian dari lamunan ia menoleh menatap sekeliling,namun tak ada siapapun.belum sempat ia akan beranjak tiba-tiba saja sebuah tangan menggenggam kakinya yang masih berendam di air,tangan itu begitu dingin dan pucat,Jian ingin berteriak namun lagi-lagi usaha itu gagal ketika kakinya malah di tarik dan berakhir iapun tercebur ke dalam kolam

Tangannya berusaha meraih permukaan,namun rasanya begitu sulit seakan tempat ini begitu dalam.jiandra sendiri bukannya tidak dapat berenang ia bisa walaupun tak terlalu pandai,tetapi pergerakannya terbatas seakan ada yang menariknya lebih dalam.

Tubuhnya mulai berat seiring banyaknya air yang tertelan,nafasnya pun mulai terasa sesak.tangan Jian masih berusaha meraih permukaan berharap akan ada yang menolong dirinya

"t..ol..ong.."

cahaya matahari semakin lama semakin pudar.dan kegelapan mulai menguasai sekitarnya

Hahaha

Akhirnya.

Aku sudah lama menantimu,jia.

Samar-samar Suara perempuan itu kembali terdengar,sebelum akhirnya kesadaran Jian benar benar menghilang  di telan rasa sesak yang begitu menyakitkan.


Haunted dormitory✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang