Hi guys
Jangan lupa vote dan komen yah
Seorang pria berjas hitam dengan dasi senada, memasuki ruangan besar dengan pintu coklat berukiran yang terlihat menjulang.
Membungkuk dan memberi hormat pada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat segar di usia nya yang sudah lebih dari setengah abad. Rambut nya yang hampir memutih semua di tata rapih dengan sanggulan.
Menghentikan aktifitas nya untuk melihat kedatangan seorang asisten yang sengaja di tunggu nya.
"Kau sudah mempersiapkan semua berkas nya?"
"Sudah nyonya besar. Semua ada di sini" asisten bernama Woo Sik itu memberikan satu amplop coklat kehadapan nya. Meletakan nya tepat di hadapan wanita baya sang pemilik perusahaan.
"Bagus. Ayo, kita langsung saja temui mereka. Usahakan Cucu ku tidak tau"
"Baik nyonya besar"
Wanita yang di panggil nyonya besar itu bernama Kim Hye Soo. Pemilik Kim grup yang berhasil membawa perusahaan nya mejadi penguasa di segala pasar.
Wanita yang berumur enam puluh lima tahun itu masih sangat segar untuk memimpin perusahaan dengan baik di usia nya. Kehilangan anak laki laki tunggal nya, mengharus kan Hye Soo kembali menduduki ruangan dingin itu dan berkutat dengan segala kertas kertas berisi laporan penting.
Itu karena Cucu yang harus nya menggantikan nya malah memilih memisahkan diri karena suatu hal. Bahkan mereka sejak lama tidak saling tegur sapa atau sekedar memberi kabar.
Semua terjadi karena peristiwa 20 tahun yang lalu. Yang hingga kini masih belum bisa membawa mereka dalam satu garis perdamaian.
Perusahaan berhasil mendunia, dan merajai Korea. Tapi itu tiada arti nya, saat keutuhan keluarga justru sebalik nya.
Di usia nya yang sudah sepuh, Hye Soo harus kehilangan kehangatan keluarga yang selalu menjadi imipian para orang tua seusia nya. Yang seharus nya tinggal menikmati sisa hidup bersama cucu dan cicit nya.
Tapi karena ke egoisan, cucu satu satu nya memilih untuk pergi menjauh. Apa lagi saat kedua orang tua nya yang tak lain adalah anak dan menantu Hye Soo harus meninggal karena kecelakaan.
Hye Soo jadi seorang nenek yang kesepian. Rumah megah, perusahaan besar serta aset yang bertebaran di mana mana tidak membuat Hye Soo merasakan kebahagian atau sekedar kehangatan dari keluarga.
Perempuan berwajah dingin dan angkuh itu sudah duduk manis di dalam mobil. Bersama kedua pengawal dan juga satu seketaris nya Woo Sik.
*
*Sejak acara makan malam di rumah Soobin malam itu, sikap Sohyun pada Taehyun agak berubah. Sohyun jadi lebih banyak diam dan tidak secerewet biasanya.
Malam itu sepulang makan malam dirumah Soobin, Sohyun dan Taehyun pulang tanpa ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Keadaan di dalam mobil hari itu sunyi. Hanya ada suara deru pedal gas yang di injak Sohyun. Membawa mereka membelah malam yang tampak sedikit lengang.
Taehyun menjadi merasa bersalah pada Sohyun. Saat mereka tiba di rumah pun, Sohyun lebih dulu keluar dan masuk ke dalam rumah. Langsung pergi ke kamar tanpa melihat ke adaan Taehyun yang saat itu terpaku dengan perubahan sang ibu.
Taehyun hanya bisa tertunduk lesu. Dengan apa yang Sohyun tunjukan pada nya. Kecewa. Mungkin iya. Seperti nya Sohyun tau makan malam tadi hanya lah rencana konyol Taehyun dan Soobin.
Klek
Pintu kamar Sohyun terbuka. Taehyun kaget di buat nya. Karena saat sudah masuk kerumah, Taehyun berdiri di depan pintu kamar Sohyun, dengan tatapan menyesal. Ingin mengetuk tapi tidak berani karena kali ini kesalahan nya cukup fatal menurut Taehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forty
Fiksi Penggemar21+ usia bukan lah halangan untuk kembali merasakan menggebu nya rasa yang selalu di identikan dengan anak anak remaja atau mereka yang masih berusia muda. karena untuk merasakan rasa itu hanya cukup memiliki hati dan tidak dengan usia.