1. Cinta dan Kekuasaan

15 0 0
                                    

Cinta dan Kekuasaan


     Setelah berhasil menjadi tuan tanah dan memperkuat posisinya di antara para bangsawan, Dio semakin akrab dengan kehidupan istana. Salah satu orang yang paling berpengaruh dalam perjalanannya adalah putri Lord Eadric, Eleanor, seorang wanita anggun dengan kecerdasan tajam dan kecantikan yang memikat. Setelah kematian ayahnya, Eleanor mengandalkan Dio untuk melindungi tanah keluarganya dan menjaga kehormatan mereka. Hubungan mereka yang awalnya bersifat formal akhirnya berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam.
Dio, yang mulai terbiasa dengan kehidupan bangsawan dan segala intrik yang ada, menyadari bahwa menikahi Eleanor adalah keputusan strategis yang dapat memperkuat posisinya sebagai tuan tanah sekaligus memastikan warisan keluarga Eadric tetap terjaga. Namun, bagi Eleanor, hubungan itu lebih dari sekadar urusan politik. Dia melihat Dio sebagai pelindungnya, seseorang yang mampu membawa perubahan bagi tanah dan rakyatnya. Di antara pertempuran, diplomasi, dan tugas sebagai tuan tanah, Dio akhirnya melamar Eleanor dalam sebuah malam perjamuan yang megah.
"Eleanor," kata Dio lembut, dalam bayang-bayang kastil di bawah langit malam, "Aku tahu kita telah melalui banyak hal bersama. Kehidupan kita penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, tapi di tengah semuanya, kau telah menjadi seseorang yang sangat berarti bagiku. Aku tak bisa membayangkan menjalani ini semua tanpa dirimu di sisiku."
Eleanor menatap Dio dengan tatapan lembut namun tajam. "Kau bukan hanya pelindung bagi tanah ayahku, Dio. Kau telah menjadi bagian dari hidupku. Aku tahu, di dunia ini, pernikahan sering kali adalah urusan politik, tapi... jika itu denganmu, aku merasa tak ada alasan untuk meragukan hati dan pikiran kita."
Tanpa ragu, Dio berlutut dan memegang tangannya. "Maukah kau menjadi istriku, Eleanor?"
Eleanor tersenyum lembut, menahan air mata yang hampir jatuh. "Ya, Dio. Aku mau."

Kehidupan Baru dan Hubungan Terlarang

Pernikahan Dio dan Eleanor berjalan dengan megah, disaksikan oleh para bangsawan dan rakyat mereka. Eleanor dengan cepat menjadi istri yang setia, membantu Dio mengelola tanah dan mendukung keputusannya. Namun, meskipun Dio tampak bahagia dalam pernikahan ini, ada sisi gelap dari dirinya yang mulai menguasai pikirannya. Dio, yang berasal dari dunia modern, selalu tertarik pada kebebasan dalam hubungan, dan meskipun dia mencintai Eleanor, ada sesuatu yang mendorongnya untuk mencari kesenangan di luar ikatan pernikahan mereka.
Di sebuah biara, Dio bertemu seorang perempuan yang tidak hanya menarik perhatian karena kecantikannya tetapi juga karena aura suci yang dimilikinya. Namanya Seraphine, seorang *saint* yang berasal dari Gereja. Seraphine adalah sosok yang dihormati, seorang perempuan yang dikenal karena kebijaksanaannya dan kekuatannya dalam melakukan mukjizat kecil. Bagi banyak orang, dia adalah lambang kesucian dan kemurnian, tetapi bagi Dio, ada daya tarik misterius yang sulit dia tolak.
Suatu malam, ketika Dio mengunjungi biara untuk urusan politik, dia mendapati Seraphine sendirian di kapel. Di bawah cahaya lilin yang temaram, Seraphine berdoa dengan tenang, dan Dio mendekatinya, terdorong oleh sesuatu yang tak bisa ia jelaskan.
"Seraphine," kata Dio pelan, suaranya memecah keheningan kapel.
Seraphine membuka matanya dan memandang Dio dengan senyum tipis. "Lord Dio, ada yang bisa kubantu?"
Dio merasa terpesona oleh tatapan lembutnya. "Aku hanya... tertarik dengan kekuatan imanmu. Kau selalu tampak tenang, seolah dunia luar tak pernah mengganggumu."
Seraphine tersenyum lagi, lebih lembut kali ini. "Iman adalah pelindungku, Tuan. Namun, aku juga manusia. Dunia luar selalu mencoba mengusik ketenangan, dan kadang aku pun merasakan pergumulan."
Kata-katanya membuat Dio semakin tertarik. Percakapan mereka berlanjut hingga malam, membahas tentang kehidupan, iman, dan tantangan yang dihadapi oleh keduanya. Hingga suatu malam, perasaan yang terpendam meledak, dan hubungan terlarang pun dimulai. Dio tidak bisa menahan daya tariknya pada Seraphine, dan meskipun Seraphine tahu hubungannya dengan Dio adalah dosa besar, perasaannya terhadap Dio lebih kuat dari iman yang ia pelihara selama ini.

Kutukan Tersembunyi

Hubungan Dio dengan Seraphine terus berlanjut secara diam-diam. Namun, yang Dio tidak ketahui adalah bahwa setiap kali dia memiliki hubungan intim dengan perempuan dari masa lalu, sebuah kutukan mulai bekerja. Kutukan ini adalah bagian dari konsekuensi perjalanan Dio dari dunia modern ke masa lalu. Setiap kali dia menghamili seorang perempuan, anak yang dikandung akan mengalami pertumbuhan yang tidak wajar. Bayi tersebut akan menjadi makrosomia—bayi yang sangat besar dengan berat yang melebihi normal. Namun, yang lebih mengerikan adalah bahwa para ibu yang mengandung anak dari Dio akan mengalami komplikasi luar biasa: jalan lahir mereka akan menyempit, dan durasi kehamilan akan memanjang hingga 11 bulan, membuat proses persalinan menjadi mimpi buruk.
Tanpa diketahui oleh siapapun, kutukan ini telah dimulai dengan Eleanor, istri Dio yang kini hamil anak pertamanya. Eleanor mulai merasakan perubahan aneh dalam tubuhnya; perutnya membesar jauh lebih cepat dari yang seharusnya, dan rasa sakit mulai merayapi tubuhnya lebih awal dari biasanya. Dokter-dokter kerajaan menganggap ini adalah tanda kehamilan yang berat, namun tidak ada yang mencurigai adanya kutukan di baliknya.
"Mengapa rasa sakit ini begitu intens, Dio?" tanya Eleanor suatu malam, menggenggam tangannya dengan cemas. "Aku merasa ada yang salah. Anak kita... terasa sangat besar."
Dio, yang tak menyadari kutukan tersebut, mencoba menenangkan Eleanor. "Ini mungkin hanya kehamilan yang sulit, Eleanor. Jangan khawatir, para dokter akan menjagamu."
Namun, Dio mulai merasa ada yang tidak beres ketika Seraphine, kekasih gelapnya, juga mulai menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Sama seperti Eleanor, kehamilan Seraphine tampak berlangsung lebih berat dari yang seharusnya. Dia merasakan rasa sakit yang tak tertahankan dan pertumbuhan bayi yang tidak normal.
"Dio..." Seraphine memanggilnya dalam satu pertemuan rahasia di kapel. "Aku merasa ada sesuatu yang salah. Bayi ini... Aku merasa seperti ada kekuatan yang menahanku. Aku takut."
Dio tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana mungkin dua perempuan dalam hidupnya, dengan jarak waktu yang hampir bersamaan, merasakan hal yang sama? Kecemasannya mulai tumbuh, namun dia tidak dapat menunjukkan kelemahan, terutama di depan Eleanor yang tengah mengandung ahli warisnya.
### Bab 11: Rahasia yang Tersembunyi
Di balik kemegahan kastil dan biara, Dio terjebak dalam permainan yang dia ciptakan sendiri. Tidak ada yang mengetahui kutukan ini, dan Dio sendiri belum menyadarinya sepenuhnya. Sementara itu, rumor mulai beredar tentang Eleanor yang tampaknya mengalami kehamilan yang sangat berat. Para bangsawan mulai memperhatikan, tetapi mereka menutupi kekhawatiran mereka dengan basa-basi politik.
Namun, saat kehamilan Eleanor dan Seraphine mencapai bulan ke-11, masalah menjadi semakin jelas. Kedua perempuan tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda komplikasi serius, dan tidak ada satupun yang bisa memberikan penjelasan medis yang memadai.
Dio kini berada di ambang kehancuran, baik secara emosional maupun fisik. Dia harus menyaksikan dua perempuan yang dicintainya menderita akibat kutukan yang dia tidak pernah tahu ada di dalam dirinya. Dan di balik semua ini, dia harus tetap tampil kuat di hadapan para bangsawan dan rakyatnya.
Tanpa ada yang menyadari, rahasia kutukan Dio akan membawa kehancuran besar bagi semua orang yang terlibat. Dan meskipun Dio belum tahu apa yang terjadi, waktu semakin mendekati kehancuran yang tidak bisa dia hindari.
---
Cerita ini berlanjut dengan fokus pada perjuangan Dio untuk menyembunyikan hubungannya dengan Seraphine, menghadapi kesulitan kehamilan Eleanor, dan mencari tahu rahasia kutukannya. Intrik politik, drama personal, dan misteri kutukan menjadi elemen utama yang memperkuat dinamika cerita ini.

Sang Penakluk WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang