### Bab 6. Masa Lalu yang Tersembunyi
Sebelum Dio menjadi tuan tanah yang dihormati dan suami dari Eleanor, serta terlibat dalam hubungan rahasia dengan Seraphine, dia menjalani kehidupan yang penuh dengan perjuangan. Sebagai orang yang terlempar dari dunia modern ke abad pertengahan, Dio harus beradaptasi dengan cepat dan cerdas di lingkungan yang tidak dikenalnya. Perjuangan Dio dalam mengamankan kekuasaan dan kedudukannya tidak datang tanpa pengorbanan. Di masa lalu, sebelum dia mencapai puncak kejayaan, Dio menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan, perjuangan, dan... perempuan.
Perempuan yang Tertinggal
Sebelum Dio bertemu dengan Eleanor dan Seraphine, ada seorang perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya. Namanya **Amelia**, seorang pelayan sederhana di salah satu kota kecil yang Dio singgahi selama perjalanannya menuju puncak kekuasaan. Amelia bukanlah bangsawan atau perempuan berpengaruh, tapi dia memiliki hati yang lembut dan kebaikan yang tulus. Dio pertama kali bertemu dengannya di sebuah penginapan kecil ketika dia hanya seorang petualang tanpa nama yang mencoba mencari cara untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini.
Mereka bertemu saat Dio sedang beristirahat dari perjalanan panjangnya. Pada saat itu, Dio hanyalah seorang pria yang berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia. Tanpa tanah, tanpa kekayaan, hanya dengan pengetahuan dari dunia modern yang dia coba terapkan di dunia abad pertengahan ini. Amelia, dengan senyumnya yang lembut dan ketulusan hatinya, membuat Dio merasa diterima di tengah kerasnya dunia yang dia masuki.
**"Kau terlihat seperti seseorang yang datang dari tempat yang jauh,"** kata Amelia suatu malam saat dia membawa makanan untuk Dio di penginapan. **"Apa yang membawamu ke sini?"**
Dio tersenyum kecil, merasa sedikit lega bisa berbicara dengan seseorang yang tidak bertanya soal latar belakangnya dengan curiga. **"Aku hanya berusaha mencari tempat di dunia ini. Aku ingin menjadi lebih dari sekadar pengelana tanpa tujuan."**
Amelia menatapnya dengan tatapan penuh perhatian, mengerti bahwa pria di depannya sedang mencari sesuatu yang lebih besar dari hidup sederhana di desa. **"Kau terlihat seperti seseorang yang akan mencapai banyak hal, jika diberi kesempatan."**
Hubungan mereka tumbuh dari percakapan-percakapan sederhana menjadi ikatan yang lebih dalam. Amelia adalah sosok yang selalu memberi Dio dukungan, meskipun dia tahu bahwa Dio menginginkan kehidupan yang lebih besar dari sekadar tinggal di desa kecil ini. Setiap malam, setelah semua pekerjaan pelayanannya selesai, Amelia akan menemui Dio, dan mereka berbicara tentang mimpi-mimpi Dio—tentang keinginannya untuk menjadi lebih dari sekadar orang biasa, dan bagaimana dia akan melakukannya.
Ambisi dan Pengorbanan
Seiring berjalannya waktu, Dio mulai mendaki tangga kekuasaan. Dia berhubungan dengan para bangsawan kecil, membantu mereka dengan keahlian modern yang dimilikinya, mulai dari inovasi pertanian hingga pembangunan benteng. Dio mulai mendapatkan perhatian dari para penguasa lokal, dan dengan perlahan, dia mendekati impiannya untuk menjadi tuan tanah.
Namun, dengan setiap langkah maju yang dia ambil, hubungan Dio dengan Amelia semakin retak. Amelia adalah perempuan yang mencintai Dio apa adanya, tetapi Dio tahu bahwa untuk mencapai puncak, dia tidak bisa membawa Amelia bersamanya. Amelia adalah perempuan sederhana, tanpa pengaruh atau kekayaan, dan Dio tahu bahwa dunia tempat dia menuju memerlukan perempuan yang bisa memberinya lebih dari cinta.
**"Kau berubah, Dio,"** kata Amelia suatu malam saat mereka duduk di tepi sungai di dekat desa. **"Sejak kau mulai bekerja dengan para bangsawan itu, kau semakin jauh dariku."**
Dio terdiam, merasakan beratnya kata-kata Amelia. Dia tahu apa yang Amelia katakan benar. Dalam hatinya, Dio masih mencintai Amelia, tetapi ambisinya terlalu besar untuk dikendalikan oleh perasaan. **"Aku harus terus maju, Amelia. Aku tidak bisa tinggal di sini selamanya. Dunia ini terlalu besar, dan aku tidak bisa terus menjadi orang biasa."**
Amelia menatapnya dengan mata yang penuh dengan air mata. **"Apakah aku tidak cukup untukmu, Dio? Apakah cinta kita tidak cukup untuk membuatmu bahagia?"**
Dio menarik napas dalam-dalam, menahan perasaan bersalah yang membanjiri hatinya. **"Bukan soal cukup atau tidak, Amelia. Kau tahu aku mencintaimu, tapi aku punya tujuan yang lebih besar. Aku ingin memerintah tanah, memiliki kekuasaan, dan memastikan namaku diingat."**
Amelia menangis malam itu, dan Dio, meskipun hatinya juga sakit, tahu bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuk masa depannya. Dio meninggalkan desa itu tidak lama kemudian, meninggalkan Amelia dengan perasaan kehilangan yang mendalam. Dia tahu bahwa perjalanannya akan membawa dia jauh dari kehidupan sederhana yang pernah dia jalani dengan Amelia.
Membangun Nama
Setelah meninggalkan Amelia, Dio berfokus penuh pada ambisinya. Dia menggunakan pengetahuan modernnya untuk memanipulasi situasi politik dan militer di wilayah tempat dia tinggal. Dio menjadi semakin dekat dengan para bangsawan yang berkuasa, menawarkan solusi cerdas untuk masalah yang mereka hadapi, mulai dari strategi perang hingga pembangunan infrastruktur yang lebih efisien. Dalam beberapa tahun, Dio menjadi sosok yang dihormati di kalangan bangsawan kecil.
Dengan reputasinya yang terus naik, Dio menarik perhatian Lord Eadric, seorang bangsawan yang berpengaruh. Dio membantu Eadric membangun kembali bentengnya, memperkuat pertahanannya, dan memperbaiki tata kelola tanahnya. Dalam waktu singkat, Dio menjadi penasihat yang tak tergantikan bagi Eadric, dan dengan bantuan Eadric, Dio akhirnya mendapatkan gelar tuan tanah.
Namun, meskipun Dio mencapai tujuannya, ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Di balik kesuksesannya, dia masih merasakan kekosongan yang ditinggalkan oleh Amelia. Meskipun banyak perempuan yang jatuh hati pada Dio karena karismanya dan kesuksesannya, tidak ada satupun yang bisa menggantikan tempat Amelia di hatinya. Bahkan ketika Dio menikahi Eleanor, hubungan yang dia bangun dengan Amelia tetap menjadi bayangan dalam hidupnya.
Kenangan yang Terpendam
Meskipun Dio telah menjadi tuan tanah dengan kekayaan dan kekuasaan yang diimpikannya, kenangan tentang Amelia tidak pernah benar-benar hilang. Ada malam-malam di mana Dio terbangun dengan bayangan wajah Amelia yang lembut terlintas di pikirannya, dan dia teringat akan hari-hari di mana dia hanyalah seorang pria biasa yang berjuang keras untuk mencapai impiannya.
Namun, Dio tahu bahwa hidupnya telah berubah selamanya. Tidak ada jalan kembali ke kehidupan sederhana yang pernah dia jalani bersama Amelia. Kehidupan sebagai tuan tanah penuh dengan tuntutan dan tanggung jawab, serta intrik politik yang terus-menerus. Setiap keputusan yang dia buat kini memiliki konsekuensi besar, dan hubungan lamanya dengan Amelia hanyalah salah satu dari banyak pengorbanan yang harus dia lakukan untuk mencapai posisinya saat ini.
Dan sekarang, dengan Eleanor yang sedang mengandung anaknya dan hubungannya dengan Seraphine yang semakin rumit, Dio menyadari bahwa dunia yang dia pilih jauh lebih kompleks dan penuh bahaya daripada yang pernah dia bayangkan. Masa lalu dengan Amelia adalah kenangan indah, tetapi masa depan adalah medan perang di mana dia harus terus berjuang untuk bertahan hidup dan mempertahankan kekuasaannya.
---
Masa lalu Dio dengan Amelia menggambarkan bagaimana ambisi dan cinta sering kali berada dalam jalur yang bertentangan. Perjuangan Dio untuk menjadi tuan tanah mengharuskannya mengorbankan hubungan yang paling tulus dalam hidupnya, dan meskipun dia mencapai kesuksesan yang dia impikan, ada bagian dari dirinya yang selalu merindukan kehidupan sederhana bersama Amelia. Kini, Dio harus menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan masa lalunya, baik dalam cinta maupun kekuasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Penakluk Waktu
FantasyDio adalah seorang pemuda modern yang terlempar ke dunia yang seperti abad pertengahan. Dio sendiri memiliki keunggulan dan kekuatan yang ia bawa ke dunia.