Pulang sekolah tiba. Di kamarnya, Naya merenung dan memikirkan jawabannya tadi siang. Naya merasa itu bukanlah sebuah kebohongan, melainkan kenyataan yang bisa di buktikan hari ini juga. Naya mulai mengunjungi kamar kedua orang tuanya, dan meminta kepada mereka untuk memasukkan Naya ke dalam Les Vokal.
Tok... Tok...
/Klik"Ayah, Bunda"
"Teman teman Naya semuanya sudah punya bakat. Tapi Naya kok belum punya ya ayah, bunda. Naya boleh meminta untuk di masukan ke Les Vokal ga?"
tanya Naya."Les Vokal?"
"Memang kamu bisa mennyanyi nak?"
tanya balik dari Ayah."Nyanyi doang yah"
"Aku coba nyanyi ya"Naya mulai menarik nafas, untuk membuktikan bakat menyanyi nya itu. 'La la la' dia terlihat percaya diri dan penuh semangat, sehingga dia tidak sadar bahwa suaranya bagaikan Kucing yang Tercekik. Kedua orang tuanya mulai saling melirik licik, sembari tersenyum.
"Naya, kamu yakin itu suara kamu?"
tanya Ayah Naya."Loh jelek ya, Ayah?"
kata Naya."Bagus kok nak"
"Tapi bunda rasa, kamu tidak ada bakat di nyanyi, tapi apa salahnya jika kamu mencoba mencari bakat di sana"
ucap Bunda.Orang tua Naya tersenyum lebar dan matanya pun berbinar binar. Kedua orang tua Naya dapat menghargai hal yang baru saja Naya lakukan tadi. Walaupun Suara Naya dan suara mereka bagaikan suara petir dan suara rintikan hujan. Tetapi mereka sangat bangga atas tekad dan rasa ingin mencoba hal baru yang tinggi yang telah Naya miliki.
"Naya, kamu luar biasa! Aku sangat bangga padamu"
kata Ayah Naya.. . .
Dan hari ini, adalah hari pertama Naya untuk pergi Les Vokal. Naya sangat senang. Naya berharap dirinya dapat menemukan teman baik yang bisa membantu dia menyanyi.
Naya mulai perkenalan. Terlihat banyak sekali mata yang melihat ke arahnya.
"Lihat deh, anak baru itu"
"Perkenalan aja suaranya cempreng begitu, gimana kalau nyanyi""Hahaha"
"Udah ketebak sih"Suara itu, hanyalah suara bisikan pelan yang teman teman Naya ajukan kepadanya. Tetapi, di telinganya. Suara itu sangat nyaring sehingga Naya sudah tidak kembali percaya diri seperti sebelumnya.
Pelajaran demi pelajaran Naya lakukan selalu. Mulai dari Naya membuka mulut untuk mengeluarkan suara 'La' yang panjang dan bergema. Memamerkan gigi untuk membentuk suara 'Li'. Memanyunkan sedikit bibir untuk menciptakan suara 'Lu'. Sedikit membuat senyuman ketika ingin mengeluarkan suara 'Le'. Dan, mengerucutkan bibir untuk membuat suara 'Lo' yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau tidak harus jadi sepertinya (Kelompok 5)
Short Story"Pencarian Diri" Naya awalnya terobsesi untuk menjadi seperti teman-temannya yang memiliki bakat tertentu, seperti olahraga atau seni. Dia mencoba mengikuti mereka, tetapi selalu gagal. Akhirnya, dia menyadari bahwa dia harus menemukan bakatnya se...