Lembaran baru (Karate)

11 9 0
                                    

Naya mulai melangkah memasuki Dojo, suasana baru mulai terasa asing. Suara tepukan tangan terdengar jelas dari dalam.

"Ini namanya Dojo, Nay"
"Pak Joko sudah menunggu"
ucap Bunda, sambil menarik tangan Naya.

Naya menelan ludah. Dia gugup. Ini adalah langkah baru dalam hidupnya, langkah yang dia ambil dengan penuh keberanian.

"Selamat datang, Naya"
"Sudah siap berlatih?"
tanya pak Joko.

Naya mengangguk, walau hatinya masih berdebar. Pak Joko tersenyum dan mengajak Naya untuk bergabung dengan anak lainnya.

Naya melihat anak-anak lain yang lebih berpengalaman sedang berlatih. Gerakan mereka cepat dan tepat, menyeramkan. Naya yang kecil dan tidak berdaya hanya bisa menatap kagum pada mereka.

"Jangan khawatir, Nay"
bisik lembut Sarah dari belakang Naya, teman sekelasnya di vokal yang ternyata juga ikut berlatih karate.

"Pak Joko sabar kok. Kamu pasti bisa"
ucap Sarah, sembari menepuk pundak Naya, lalu pergi.

Mata Naya terbuka lebar, dirinya tidak menyangka bahwa Sarah, teman les vokal nya, juga ikut berlatih Karate. Sama dengan nya.

Naya menarik napas dalam-dalam. Dia harus percaya diri. Dia harus bisa.

Pak Joko mulai mengajarkan gerakan dasar. Naya berusaha mengikuti, tapi tubuhnya terasa kaku. Gerakannya lambat dan tidak tepat.

"Lagi, Nay. Konsentrasi!"
"Kamu harus fokus dan kuat"
kaya Pak Joko.

Naya mengulang gerakannya. Dia berusaha untuk fokus, untuk mengendalikan tubuhnya. Perlahan, gerakannya mulai lebih lancar.

"Bagus, Nay,"
puji Pak Joko.

Naya tersenyum, karena merasa senang. Dia rasa bahwa dia bisa melakukan ini. Pak Joko dan teman teman lainya, mau menghargai usahanya.

Naya duduk di pinggir Dojo. Terlihat, gadis cantik yang Naya kenal, perlahan mulai mendekati Naya, yang tidak lain adalah Sarah.

Sarah menuju Naya, sembari menawarkan sebuah roti panggang coklat, yang sudah Sarah buat, sebelum Sarah berangkat menuju Dojo.

Naya dan Sarah mulai berbincang. Membicarakan tentang Karate.

"Kamu sudah berapa lama di Karate, Sarah?"
tanya Naya.

"Tidak lama, sekitar 7 bulan yang lalu"
jawaban nya.

"Oh ya Nay, kenapa kamu memilih untuk ikut Karate?"
tanya Sarah.

"Aku hanya ingin mencoba hal baru Sarah, kalau kamu sendiri, kenapa mau ikut Karate?"
kata Naya.

"Sama kok, aku ikut Karate juga karena ingin mencoba hal baru"
ucap Sarah.

Tidak terasa, lamanya mereka berbincang, membuat langit yang tadinya cerah, perlahan-lahan mulai berganti warna. Rona kemerahan itu, mulai menyapa dunia. Untuk menyambut sang malam.

Kini saatnya Naya dan Sarah, harus kembali ke tempat tinggal nya masing-masing.

Kau tidak harus jadi sepertinya (Kelompok 5) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang