Mencoba

15 11 0
                                    

Ayah nasih bingung dengan keinginan baru dari Anaknya itu. Dirinya tau bahwa Naya bukanlah seorang yang kuat  dalam bertarung. Tapi, Ayah belum bisa menolak keinginan dari Putrinya itu.

"Kita coba tanyakan lagi kepada Bunda ya, nanti"
jawab Ayah.

"Aku harap Bunda setuju dengan keinginan ku kali ini"
ucapnya Naya.

. . .

Dirumah, Naya mulai mencari apa itu Karate, dan seperti apa cara mereka bisa bertarung.

Naya sedikit kaget. Karena cara guru Karate melatih para muridnya dengan tegas dan keras.

. . .

Naya berjalan ke kamar Ayah dan Bunda, dan meminta mereka untuk memasukkan Naya ke Karate. Bunda Naya bingung mendengarkan apa yang di katakan Anaknya itu.

"Bunda, Ayah, Naya mau masuk Karate"
ucap Naya.

"Bukannya kamu sudah ada kegiatan untuk les vokal, mengapa kamu ingin menambah kegiatan lagi Karate? apa kamu sanggup?"
tanya Bunda.

Sepertinya Bunda tidak tau, apa yang Naya rasakan tadi siang. Sehingga Bunda dapat menanyakan hal itu pada Naya.

Ayah Naya mulai menjelaskan apa yang Naya alami tadi siang di les vokal, Naya juga membantu memberi informasi yang lebih jelas kepada Bunda nya itu.

Orang tua Naya merasa kasihan, mereka tau Naya bukanlah seorang gadis yang pandai dalam bernyanyi ataupun musik lainya. Sehingga berpikir, jika terus menerus Naya di les vokal, mungkin Naya akan terus menerus juga marahi oleh gurunya.

"Kalau begitu, Bunda bantu bicarakan kepada pemilik les vokal, untuk secepatnya kamu bisa keluar dari les vokal"
ucap Bunda.

"Baik Bunda"
jawab Naya.

Naya senang, karena orang tuanya mau membantu Naya dalam menanggapi hal ini. Dia merasa lega, karena sudah membicarakan ini kepada mereka.

Beberapa hari kemudian,  Naya mulai memutuskan untuk berpamitan kepada teman temannya di les vokal.  Dia merasa sedikit canggung,  tapi dia ingin mereka semua tahu bahwa dia akan berhenti dari les vokal.

"Hai teman teman, aku mau kasih tau kalian kalau aku akan berhenti les vokal di sini"
ucap Naya kepada teman les vokalnya.

Teman temannya bingung dan terkejut serta menanyakan apa alasan Naya ingin berhenti mengikuti les vokal.

"Kenapa Naya?"
tanya Sarah, salah satu teman les vokal Naya.

"Aku mau fokus kegiatan lain"
jawab Naya.

Naya merasa lega setelah berpamitan kepada teman temannya di les vokal. Dia harap dia bisa secepatnya bertemu teman baru di Karate.

Kau tidak harus jadi sepertinya (Kelompok 5) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang