Episode 6

1.4K 55 0
                                    

Ha Ni duduk di pinggir tempat tidur dan berkata, "Maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tau akan sangat sulit sekali mengatur ulang jadwal wawancara di Universitas. Semua orang sangat berharap padamu tapi karena keisenganku mengikutimu maka kau tidak pergi wawancara. Kau seharusnya membiarkan aku saja dan kau pergi melakukan wawancara." Seung Jo yang berdiri di delakang Ha Ni hanya berkata, "Haruskah aku begitu?" Ha Ni benar-benar merasa bersalah dan bilang, "Ya kau benar. Aku ini hanya penghalang di kehidupanmu. Tidak. Kata itu tidak cukup untuk menjelaskan semuanya, aku adalah pembawa bencana."

Min Ah dan Joon Gu mendapatkan kabar bahwa Ha Ni masuk rumah sakit sehingga mereka pun datang masuk ke ruangan Ha Ni di rawat. Joon Gu kaget melihat Seung Jo dan langsung marah-marah ke Seung Jo namun Ha Ni menghentikannya. Joon Gu marah-marah, "hey kau Baek Seung Jo! Setiap Ha Ni ada di dekatmu pasti saja dia mendapatkan sial!" Ha Ni membentak Joon Gu dan meminta agar teman-temannya itu pergi karna dia ingin sendiri. Ha Ni langsung rebahan di tempat tidur sementara Min Ah langsung menarik Joon Gu untuk keluar dari kamar rawat Ha Ni.

Seung Jo mencoba bercanda dan bertanya, "Apakah aku harus pergi juga?" Ha Ni menjawab, "Ya pergilah dan istirahat." Seung Jo kaget mendengar jawaban Ha Ni. Ha Ni menangis dan Seung Jo hanya bisa diam.

Papah meminta maaf kepada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo. Bapa Seung Jo bilang bahwa ini bukan salah Ha Ni karna tadi sebenarnya Seung Jo masih memiliki waktu untuk ikut wawancara namun Seung Jo yang menolak untuk pergi. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia yakin kalau Seung Jo ada rencana lain dan Seung Jo itu masih remaja jadi wajar kalau membangkang seperti itu. Papah tersenyum tapi sebenarnya dia merasa tidak enak hati pada keluarga Baek.

Ha Ni sudah boleh pulang dari rumah sakit dan kakinya yang di gips di gambari oleh para pelayan di Restaurant milik Papah. Papah tertawa lalu bilang bahwa keluarga mereka ini memang memiliki kemampuan sembuh dengan cepat bahkan Dokter pun tidak percaya bahwa Ha Ni sudah boleh pulang dari rumah sakit secepat ini.

Ha Ni bertanya pada Papah, "Pah, bukankah sebaiknya kita meninggalkan rumah keluarga Baek?" Papah kebingungan dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau merasa tidak nyaman? Tenang saja semuanya lebih mengkhawatirkanmu dari pada mengkhawatirkan Seung Jo." Ha Ni kesal dan bilang, "Ah itu lah yang membebani aku. Kenapa semua itu terjadi?"

Saat makan malam, Bapa Seung Jo melihat kursi Ha Ni dan bertanya, "Apakah Ha Ni masih merajuk?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia tidak keluar dari kamarnya dan juga tidak mau makan apapun." Eun Jo bilang bahwa Ha Ni pernah keluar dari kamar malam hari dan itu sangat mengagetkannya karna dia menyangka itu hantu.

Ibu Seung Jo lalu berkata, "Hey Baek Seung Jo... Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Hanya kata-kata manis darimu lah yang bisa memecahkan masalah. Tapi kenapa kau malah membuatnya lebih sedih hah?" Seung Jo menjawab, "Aku sudah mengatakan padanya." Ibu Seung Jo terseunyum senang, "Benarkah? Apa yang kamu katakan padanya?" Seung Jo berkata, "Hmm terima kasih karna sudah membuatku tidak mengikuti wawancara itu." Senyum Ibu Seung Jo hilang dan dia marah, "Apa itu kata-kata untuk menghibur seseorang yang sedih? Itu seperti menampar anak kecil yang menangis!" Ibu Seung Jo menggambil mangkuk nasi Seung Jo dan berkata, "Kamu tidak usah makan hingga Ha Ni mau makan!" Seung Jo hanya terdiam.

Ha Ni duduk di dalam kamarnya dan dia memikirkan banyak hal yang sudah dia lakukan sehingga membuat Seung Jo mendapatkan masalah. Ha Ni benar-benar sedih dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah Seung Jo. Ha Ni hanya menulis surat perpisahan dan menyimpannya di atas meja kamar.

Ha Ni diam-diam keluar dari rumah sambil membawa kopernya. Tiba-tiba Seung Jo muncul dan berkata, "Sudah lama tidak melihatmu. Apakah kau mau pergi? Apakah ini karena aku tidak masuk Universitas Tae Sung?" Ha Ni menjawab, "Ya karna masalah ini dan juga obat flu. Aku berusaha berbuat baik tapi... Semakin lama aku berfikir, sepertinya aku tak seharusnya ada di sisimu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi karna perbuatanku, jadi sebaiknya kau tidak menghalangi aku."

Playful KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang