Episode 8

1.1K 49 0
                                    

Ha Ni dan Papah ternyata pindah ke lantai atas di Restaurant Mie milik keluarga mereka. Ha Ni pagi-pagi sudah bangun dan menatap keluar jendela. Papah masuk ke kamar Ha Ni dan bertanya, "Apa yang kau lihat? " Ha Ni menjawab, "Aku melihat jalan di bawah sana. Orang-orang yang berjalan, gang-gang itu... Aku menyukainya. Ini menyenangkan dan benar-benar menyegarkan." Papah berkata, "Kita akan tinggal disini sementara aku akan mencari tempat tinggal yang baru. Walaupun ini tidak nyaman tapi bersabarlah sebentar." Ha Ni berkomentar, "Tidak apa-apa. Aku menyukai lingkungan ini." Papah bilang bahwa lingkungan ini masih agak Kuno sehingga terasa lebih emosional. Ha Ni tertawa ceria dan bilang bahwa dia sangat menyukai lingkungan ini. Papah senang dan mengajak Ha Ni turun untuk makan bersama.

Ha Ni turun ke Restaurant dan bertemu dengan Joon Gu. Joon Gu tentu saja senang Ha Ni pergi dari rumah Seung Jo. Joon Gu menyiapkan makanan untuk Ha Ni dan dia berkata, "Aku tau bahwa kau akan kembali. Bagaimanapun juga aku tidak percaya bahwa kita bisa kembali bersama secepat ini." Papah datang dan memarahi Joon Gu, "Hey apa maksudmu dengan 'kembali bersama'?" Joon Gu menjawab, "Papah... Kita tinggal dan bernafas di tempat yang sama, bukankah itu namanya hidup bersama?"

Papah mencoba bercanda dengan mengusir Joon Gu pergi jika mengganggu Ha Ni terus. Joon Gu jelas tidak mau diusir begitu saja. Papah memberikan kode pada Joon Gu agar tidak banyak bicara karena Ha Ni terlihat masih sedih dan hanya diam sejak tadi. Papah membukakan makanan untuk Ha Ni dan meminta Ha Ni untuk makan yang lahap.

Di rumah Seung Jo. Ibu Seung Jo benar-benar sedih dan mengurung diri di kamar. Seung Jo masuk ke kamar ibunya dan berkata, "Jangan diam saja dirumah. Pergilah kesuatu tempat untuk mengambil foto dan bertemu dengan teman-temanmu." Ibu Seung Jo berkata, "Aku bahkan tidak memiliki semangat untuk melakukan apapun juga. Apakah kamu baik-baik saja? Apa kamu tidak merasa ada yang salah padamu?" Seung Jo menjawab, "Aku baik-baik saja dan merasa nyaman."

Ibu Seung Jo menatap Seung Jo dan berkata, "Kenyamanan? Apa yang kamu maksudkan dengan kenyamanan hah? Tidak ada satupun yang tidak bisa kamu lakukan? Melakukannya segalanya sendirian? Bukankah itu sebabnya kenapa kamu begitu pendiam dan terjebak dalam kehidupanmu sendiri? Kamu tidak pergi ke Universitas Tae San dan lebih memilih pergi ke Universitas Parang, Bukankah tujuanmu agar kau mandiri?" Seung Jo diam saja tidak mengatakan apapun.

Malamnya di Restaurant. Joon Gu memberikan makanan pada Papah dan meminta Papah untuk mencoba menyicipi makannnya. Joon Gu berkata, "Ha Ni... Sekarang ini dia tidak seperti yang dulu. Aku mulai mengkhawatirkannya. Apakah menurutmu aku perlu menelfonnya untuk menghibur dia?" Papah tentu tidak setuju jika Joon Gu menelfon Ha Ni selarut ini. Joon Gu berkata lagi, "Ha Ni terlihat paling cantik jika tersenyum. Aku melakukan ini hanya karena akhir-akhir ini dia selalu terlihat sedih. Aku akan mengembalikan senyumnya dalam sekejap." Tidak bisakah anda mengijinkanku mengajak Ha Ni berkencan pada malam ini? Papah bertanya, "Kau akan mengembalikan senyumannya? Kalau begitu baiklah..."

Joon Gu langsung bersemangat dan menelfon Ha Ni untuk mengajak Ha Ni kencan pada malam ini.

HP Ha Ni terus berbunyi dan Ha Ni tau bahwa ada seseorang yang menelfonnya namun dia sedang tidak ingin mengangkat telfon dari siapapun sehingga dia terus mendiami telfon itu dan menatap keluar jendela.

Joon Gu kecewa karena Ha Ni tidak juga mengangkat telfonnya. Papah bertanya, "Ada apa?" Joon Gu menjawab dengan sedih, "Dia tidak mengangkat telfonnya." Papah kembali bertanya, "Benarkah?" Joon Gu menganggukan kepala dan benar-benar merasa kecewa.

Eun Jo bilang pada Seung Jo bahwa Papah membagi beberapa pekerjaan rumah karena Ibunya itu masih tidak mau keluar kamar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Tugas Seung Jo cukup banyak karena tidak mungkin Eun Jo yang mencuci piring dan juga memasak.

Seung Jo pergi ke lemarinya untuk mengganti baju. Di lemarinya, Seung Jo menemukan kotak hadiah dari Ha Ni dulu dan dia membuka kotak itu dan menemukan garpu kecil yang di beri Ha Ni. Seung Jo ingat bahwa dulu Ha Ni lah yang telah mendorongnya agar ikut Ujian masuk Universitas.

Playful KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang