▀▄▀▄ MELAKUKAN CINTA?▄▀▄▀

21 21 14
                                    

"Hei!" Sapa vila dari satu sudut di djendelo.

Sudut itu lagi, sudut lesehan itu lagi.

Kali ini, gadis perempuan rambut panjang sedikit bergelombang itu mengenakan pakaian yang sedikit berbeda dari waktu kali pertama ia bertemu dengan Farel. Kali ini vila memakai dress Sabrina berwarna putih, wajahnya tampak di poles make up.

 Kali ini vila memakai dress Sabrina berwarna putih, wajahnya tampak di poles make up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farel menyadari karena mata vila tampak lebih tajam dan pipi nya lebih bersemu.

"Eh, kamu cantik sekali" Entah kenapa tiba-tiba Farel reflek mengucapkan kalimat itu.

"Hah? Hehehe" Vila hanya tertawa tipis. Ia tersipu. Tangan Farel membolak-balikan buku menu walaupun sebenarnya ia tak akan memesan yang lain selain kopi. Ia hanya mendadak sedikit grogi melihat vila yang tampak berbeda dari kemarin malam.

"Iya nih karna acara ini aku harus di make up begini" Ucap vila sambil merapikan penampilan nya.

"Sebenarnya aku terpaksa make up gini. Karna ini acara sendiri jadi terpaksa deh. Masa iya yg datang lebih cakep dari pada yang punya acara" Canda vila.

Farel tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepala nya

"Jadi ini pameran kamu yang ke berapa?" Tanya farel

"Perdana" Jawab vila sambil senyum kecil

"Oh iyaa??" Farel tak percaya

"Iya. Oleh sebab itu aku nervous banget"

"Santai aja. Kamu pasti bisa" Sahut Farel menyemangati vila sambil tersenyum

Kecantikan vila adalah kecantikan yang biasa saja. Tetapi, Farel tidak bisa mengalihkan mata nya seolah-olah semua sudut di diri bila mengisap seluruh perhatian nya seperti sebuah penyedot debu. Dan setelah dera dirinya belum pernah lagi melihat perempuan lain dengan cara seperti ini. Baru Vila lah yang berhasil membuat Farel begini.

"Aku takut orang-orang nggak suka sama foto-foto aku"

"Kenapa ga suka? Foto-foto kamu bagus lohh" Ucap Farel sambil melemparkan pandangan ke lembaran foto hitam putih

"Menurut kamu begitu?" Tanya vila dgn keraguan

"Menurut orang-orang yang melihatnya juga pasti berfikiran sama vil"

🦋🦋🦋

Sejenak Farel mencium aroma yang nyaman dari tubuh vila. Parfumnya tidak begitu menyengat. Tetapi begitu akrab dan enak di hidung. Begitu juga wangi nya seakan membawa seluruh kenangan manis di benak Farel. Tanpa sadar Menggeser kan posisi yang lebih dekat ke vila.

"Kenapa hitam putih?" Tanya Farel

"Ha?" Vila yg masih berkonsentrasi membaca materi presentasi nya. Terkejut dengan suara berat Farel.

"Kenapa hitam putih?" Ulang Farel

"Oh itu karna" Vila memotong ucapan nya sambil menghela nafas "cinta"

"Hmm?" Farel mendengar itu hanya bingung sambil mengernyitkan dahinya.

"Iyaa cinta." Vila menatap Farel "cinta itu hitam dan putih. Ada yang gelap dan terang. Cinta ngga selama nya penuh keindahan. Tapi juga punya bagian gelap yang selalu bikin kita tersesat" Jelas vila

"Contohnya?" Tanya Farel memancing vila untuk menjelaskan dengan detail

"Banyak.bahkan cinta itu sendiri Adalah masalah mustahil jatuh cinta ataupun mencintai Seseorang tanpa terlibat dengan Berbagai masalah" Jawab vila

"Tapi orang terkadang tidak jera untuk jatuh cinta" Sambung Farel

"Nah itu dia. Karna cinta itu dalam artian membuka ruang baru untuk masuk nya masalah-masalah baru"

"Menghindari jatuh cinta maksudnya?"

"Menghindari jatuh cinta? Oh my Farel. Kamu ngga bisa mengelakkan dirimu saat jatuh cinta. Saat hatimu sudah bicara bahwa kamu sedang jatuh cinta" Ucap vila sambil mendorong kecil bahu Farel menggunakan jari telunjuk nya.

"Tapi cinta ngga semata-mata hitam dan putih" Sahut Farel

"Ngga selama nya cinta itu penuh kejelasan dan ngga selama nya cinta itu pasti" Sambung nya

"Hmmmm terus?" Tanya vila mendekatkan wajahnya ke Farel. Untuk sesaat wangi yang menguar dari leher vila memecahkan konsentrasi Farel.

"Cinta ga selalu tegas. Ketika berakhir pasti ada yang tersisa. Saat ia putus masih ada sesuatu yang tersambung"

"Iyaaa"

"Kalau pun kecewa tetap kecewa. Tapi di balik semua itu masih ada perasaan berharap" Farel menghela nafas nya

Vila diam tampak sedang mencerna kata-kata Farel.

"Jadi cinta itu apa kalau bukan hitam dan putih? Abu-abu?" Tanya vila

"Maybe? " Singkat Farel

"Kenapa mungkin? Kalau cinta itu tidak hitam dan putih seperti yang kamu bilang berarti cinta itu abu-abu dong"

"Belum tentu"

Vila mengernyitkan dahinya. Bibirnya melengkung ke bawah. Ia mulai jengkel "kenapa belum tentu?"

"Ya.itulah cinta" Ucap Farel tersenyum lucu melihat ekspresi vila yang menggemaskan.

Vila memanyunkan bibir nya. Ia tampak tidak puas dengan penjelasan Farel.

"Tapi cinta itu harus tegas! Kalau iyaa, harus iya! Kalau tidak, harus tidak. Harus ada batasan yang jelas antara cinta dan tidak cinta"

"Iya harusnya. Sayangnya kenyataan di lapangan yang ada tidak seperti itu"

"Harus bisa. Kalau masih samar-samar itu berarti kamu belum masuk ke dalam cinta. Kamu masih berada di tepian nya. Ragu antara mencoba melangkah masuk atau mundur"

"Di dalam pun kamu ngga akan selalu mendapatkan kejelasan" Jelas Farel

"Berarti kamu mencintai orang yang salah" Celetuk vila

Farel terdiam sejenak "iyaa mungkin"

🦋🦋🦋

"Farel makasih ya udah datang ke acara aku" Ucap vila menghampiri Farel setelah selesai menutup acara berbincang-bincang dan presentasi karya nya ke pengunjung pameran foto.

"Iyaa. Kamu keren banget tadi" Puji Farel

"Ah masa sihh?"

Vila tiba-tiba salah tingkah atas pujian Farel

"Memangnya hebat gimana rel?" Tanya vila tersipu

"Ngga sangka kalau kamu bisa bicara panjang lebar gitu di hadapan orang banyak. Kirain kamu tipe cewe yang gugup yang ngga bisa bicara di depan orang banyak. Bisanya cuma di depan aku aja" Canda Farel

"Ah! Dasar!" Umpat vila memukul kecil bahu Farel

"Makasih juga tadi ngobrol-ngobrol nya soal cinta. Jadi masukkan buat aku bangett waktu tanggapi pertanyaan pengunjung tadi" Sambung nya.

"Sama-sama.mau lanjut lagi ga ngobrol cintanya" Tawar Farel

"Cape ah. Cinta mah bukan buat di obrolin tapi buat di lakukan"

"Ayoooo" Ajak Farel

"Ha? Ayo apa? " Tanya vila

"Ngelakuin cinta" Jawab Farel

"Hahaha. ngawur kamu rel" Jawab vila tertawa

FASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang