Part: 01

577 61 10
                                    

Warning! Angst Berat!

Book ini berat kalau tidak bisa dengan yang berat-berat jangan baca!

______

Hari ini adalah hari Jungsoo akan bertemu Taehyung.

Taehyung bersama temannya, Gyeo, sedang membicarakan topik yang berhubungan dengan pekerjaannya. Taehyung meminta libur hari ini kerena ia akan bertemu putranya jadi ia bisa fokus pada putranya saja.

Atasannya sangat ketat dalam hal pekerjaan dan kehadiran, sehingga harus dipatuhi. Mereka berdua duduk di lantai dengan sebuah meja kecil di antara mereka berdua dan jus jeruk dingin.

"Baiklah, jika itu maumu, aku akan mengurus shiftmu nanti." Kata Gyeo menghela nafas.

"Terima-kasih Gyeo, kamu temanku terbaik." Balas Taehyung terkikik.

"Emangnya aku bisa menolakmu." Kata Gyeo mendengus dramatis.

"Jangan khawatir, suatu saat kamu membutuhkan bantuanku. Kamu tinggal bilang saja aku bersedia membantumu." Balas Taehyung tersenyum padanya.

Tiba-tiba, mereka berdua mendengar seseorang mengetuk pintu.

"Mereka pasti sudah datang, aku akan membuka pintunya." Kata Taehyung berdiri dari lantai dan pergi ke pintu untuk membukanya. Begitu ia membuka pintu.

Ya, benar. Taehyung melihat Jungkook menggendong Jungsoo.

"Jungsoo." Wajah Taehyung berseri-seri karena senang, saat melihat putranya lagi setelah sebulan berlalu.

"Hyung, aku harus pergi sekarang, aku sudah terlambat ke kantor." Kata Gyeo muncul di belakang Taehyung.

Terjadi ketegangan yang intens untuk sesaat. Jungkook menatap Gyeo. Dia membenci Gyeo karena alasan yang tak diketahui. Tapi Taehyung tahu karena biasanya Jungkook melotot pada orang yang tak disukainya.

"Ahem, sampai jumpa besok, hati-hati berkendaraan." Kata Taehyung sambil minggir.

"Baiklah, hyung, sampai jumpa besok." Balas Gyeo tersenyum sambil mengacak-acak rambut Taehyung sebelum meninggalkan rumah.

"Masuklah, Jungsoo." Ucap Jungkook sambil menurunkan Jungsoo ke lantai.Jungsoo masuk ke dalam rumah setelah melepas sepatunya.

"Terima-kasih telah membawanya kesini, aku menunggunya datang." Kata Taehyung tersenyum pada Jungkook.

"Lain kali, jangan bawa sembarang pria kesini ke rumahmu. Aku tidak ingin anakku berpikiran buruk." Kata Jungkook bernada dingin.

"Oh, Gyeo adalah temanku dan rekan kerjaku yang baik. Aku ingin memperkenalkannya pada Jungsoo nanti." Jawab Taehyung.

"Tidak, Jungsoo tidak boleh bertemu pria sembarangan?" Balas Jungkook.

"Gyeo bukan pria sembarangan, aku baru saja bilang kalau dia adalah teman baik. Selain itu, aku ingin mereka berdua bertemu karena Gyeo pasti akan sangat senang mengenal Jungsoo." Kata Taehyung membela Gyeo.

"Benarkah? Jika kamu melakukan itu, jangan berharap untuk bertemu anakku lagi. Aku tak suka dan mau melihat pria itu lagi disini jika kamu masih ingin melihat Jungsoo." Kata Jungkook sambil masuk ke dalam rumah.

"Tapi Jung..."

"Apakah kamu tidak mengerti ucapanku, Taehyung?" Tanya Jungkook memelototinya. Taehyung tanpa sadar menganggukkan kepalanya.

"Ya, baiklah Jungkook." Kata Taehyung menurut apa yang dikatakan Jungkook.

Jungkook memutar matanya dan mendekati Jungsoo. Taehyung menatap Jungkook dengan air mata berlinang. Sudah lama sejak mereka perceraian, dan Jungkook memperlakukannya berbeda dari saat mereka menikah.

Jika Jungkook mempercayainya saat itu, ia bisa dengan mudah mengatakan yang sebenarnya. Namun Jungkook malah tak mau mempercayainya setelah tuduhan selingkuh 3 tahun lalu.



"Appa, kenapa kita selalu makan ramyeon dirumahmu? Apa kita tidak punya makanan lain?" Tanya Jungsoo pada sang Appa saat mereka berdua sedang duduk di lantai rumah Taehyung, menghadap ke arahnya, sedangkan Jungkook tak ikut bergabung dengan mereka berdua.

"Eh, aku minta maaf soal itu nak, aku belum mendapat gaji untuk bulan ini. Dan aku masih belum mampu membelikan makanan enak untukmu. Lagipula kamu tahu Appa tidak bisa masak. Kayaknya kita bisa merebus telur. Kamu suka lembut atau keras?" Kata Taehyung, merasa sedih karena tak bisa menyajikan makanan lezat untuk putranya dengan baik, namun dia berusaha menutupinya dengan senyumannya.

"Aku baik-baik saja Appa, aku sudah kenyang, aku sudah makan tadi dengan Halmeoni, dan makanannya enak." Jawab Jungsoo sambil meletakkan sumpit di atas meja.

"Baiklah, sayang sebaiknya ganti baju sekarang. Kamu harus pergi ke sekolahmu." Kata Taehyung tersenyum.

Jungsoo mengagup sebagai jawabannya dan berdiri dari lantai untuk masuk ke dalam kamar Taehyung, yang akan mereka gunakan bersama saat mereka akan tidur. Dan mereka akan berbaring di selimut putih karena Taehyung tak punya tempat tidur lain.

Taehyung menggeleng, setidaknya ia harus menghargai bahwa ia masih bisa melihat Jungsoo sehat karena ia yakin jika ia mendapatkan hak asuh Jungsoo, Taehyung tak akan bisa merawatnya seperti Jungkook merawat putranya.

"Di mana Jungsoo?"

Taehyung melihat ke arah pintu dan melihat Jungkook masuk ke dalam, pasti Jungkook baru saja selesai rokok.

"Aku menyuruhnya untuk berganti bajunya sekarang, kelasnya akan dimulai sebentar lagi." Jawab Taehyung dan memperhatikan Jungkook yang duduk ditempat Jungsoo duduk tadi.

"Oh." Respon Jungkook dan memakan ramyeon yang belum dihabiskan Jungsoo.

"Jungkook?" Taehyung menelan ludahnya saat Jungkook menatapnya.

"Apa?" Tanya Jungkook, masih menatapnya.

"Bolehkah aku meminjam uang?" Tanya Taehyung menelan harga dirinya.

"Kenapa aku harus meminjamkanmu uang?" Tanya Jungkook sambil mengunyah mie.

"Jangan khawatir, aku tidak akan menggunakannya untuk keperluanku sendiri. Aku akan membelikan makanan untuk Jungsoo nanti, dia tidak menyukai ramyeon ini lagi, jadi aku ingin membelikan sesuatu yang enak untuknya." Jelas Taehyung.

"Siapapun akan kehilangan nafsu makan jika terus makan makanan yang sama? Kalau bukan ramyeon, pasti sarden. Jungsoo sensitif kalau soal makanan itu-itu saja, satu-satunya alasan dia makan ramyeon adalah karena dia kasihan padamu." Balas Jungkook.

Taehyung tak menjawab, ia menggigit bibir bawahnya dan menggerakkan jari-jarinya.

"Setidaknya jadilah ayah yang baik untuknya, hanya itu yang perlu kamu lakukan. Kamu seharusnya merasa beruntung aku masih membawa Jungsoo kesini, percaya atau tidak, Jungsoo tidak suka berada disini. Dia merasa tidak nyaman tinggal disini, jika bukan karena pak Hakim, aku tidak akan membawanya kesini." Ucap Jungkook padanya.

"Aku tahu...jangan khawatir, aku akan berusaha menjadi sosok ayah yang baik untuknya. Terima-kasih sudah memberitahuku." Kata Taehyung tersenyum tipis.

"Ini uangnya, kamu hanya bisa belanjakannya untuk Jungsoo, jika aku tahu kamu menghambur-hamburkannya untuk pria pelacurmu, jangan harap kamu bisa bertemu Jungsoo lagi." Kata Jungkook meletakkan uang tunai di atas meja dan meninggalkan Taehyung sendirian.

Akhirnya Taehyung mengeluarkan air matanya, namun ia menyekanya cepat.



-TBC-

Aduh hatiku❤️‍🩹sakitnya.

Mantan Suami (koov) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang